Les Bleus tak gentar jajal Ukraina
A
A
A
Sindonews.com - Prancis tetap tenang jelang laga kontra tuan rumah Ukraina dalam laga lanjutan Grup D. Les Bleus tidak menganggap kemenangan impresif Ukraina atas Swedia pada laga pertama di Piala Eropa 2012 sebagai ancaman serius.
Langkah Prancis sempat terhambat akibat bermain imbang 1-1 saat melawan Inggris pada pertandingan pembuka. Itu membuat peluang pasukan Laurent Blanc melangkah ke fase selanjutnya terancam.
Untuk bisa bertahan, mereka wajib meraih tiga angka melawan Ukraina. Namun, ambisi Prancis tentu tak akan berjalan mudah. Dalam kondisi normal, Karim Benzema dkk mungkin tidak akan kesulitan mengalahkan Ukraina mengingat unggul kualitas.
Persoalannya, tuan rumah saat ini tengah on fire setelah menundukkan Swedia 2-1. Dua gol Andriy Shevchenko membuat Zhovto-Blakytni, julukan Ukraina, nangkring di puncak klasemen sementara. Sukses itu dipastikan menjadi sokongan moril bagi seluruh pemain Ukraina. Armada Oleh Blokhin itu kini lebih percaya diri menghadapi laga berikutnya. Apalagi, dengan keberadaan Sheva— panggilan Shevchenko.
Striker Dynamo Kiev itu akan jadi tumpuan tuan rumah di Donbass Arena, Jumat (15/6). ''Saya telah membaca berita soal Sheva. Dia sudah tidak bisa lagi berjalan dan punggungnya dipenuhi luka. Saya tahu itu hanya analogi. Itu menggambarkan bahwa pemain hebat tidak pernah kalah. Saya memberikan pujian kepadanya,” ucap Blanc, dikutip Reuters.
Bagi Prancis dan Inggris, Ukraina kini dianggap sebagai lawan terberat di Grup D. Pasalnya, seluruh penduduk Ukraina tengah bergembira. Rasa nasionalisme mereka sedang tinggi-tingginya. Artinya, dukungan yang diterima Shevchenko dkk pada pertandingan berikutnya akan lebih besar ketimbang laga pertama. Itu bisa menjadi beban tersendiri bagi Prancis.
Performa para pemain bukan tidak mungkin menurun karena besarnya tekanan yang diterima. Apalagi, laga itu sangat menentukan.Ya, Prancis wajib menang jika masih ingin melangkah ke fase berikutnya. Meski demikian, Blanc tidak terlalu merisaukan. Dia percaya dengan kekuatan mental pasukannya lantaran sudah sering menghadapi tim tuan rumah dalam beberapa turnamen internasional yang diikuti.
“Kami akan bermain seperti biasa. Kami akan menunjukkan gaya permainan Prancis yang mengandalkan permainan cepat dari kaki ke kaki. Kami akan menekan lawan dengan umpanumpan akurat,”tandas Blanc. Hal senada diutarakan bek Prancis Patrice Evra. Pemain Manchester United (MU) itu tidak menampik bahwa Ukraina saat ini cukup berbahaya, bahkan lebih kuat dibandingkan Inggris.
Tapi, bukan berarti Ukraina harus ditakuti. “Kami akan menghadapi Ukraina di depan pendukungnya sendiri.Tentu, itu tidak akan mudah.Apalagi, mereka baru saja berpesta (merayakan kemenangan di laga pertama). Jujur saja, saat ini Ukraina lebih tangguh dibandingkan Inggris. Mereka pasti bermain terbuka. Mungkin itu bisa kami manfaatkan,” papar Evra.
Evra berharap rekan-rekannya tidak terpengaruh dengan pemberitaan yang mengekspos kekuatan Ukraina atau performa cemerlang Sheva. Maksudnya, para pemain harus percaya dengan diri sendiri.
Langkah Prancis sempat terhambat akibat bermain imbang 1-1 saat melawan Inggris pada pertandingan pembuka. Itu membuat peluang pasukan Laurent Blanc melangkah ke fase selanjutnya terancam.
Untuk bisa bertahan, mereka wajib meraih tiga angka melawan Ukraina. Namun, ambisi Prancis tentu tak akan berjalan mudah. Dalam kondisi normal, Karim Benzema dkk mungkin tidak akan kesulitan mengalahkan Ukraina mengingat unggul kualitas.
Persoalannya, tuan rumah saat ini tengah on fire setelah menundukkan Swedia 2-1. Dua gol Andriy Shevchenko membuat Zhovto-Blakytni, julukan Ukraina, nangkring di puncak klasemen sementara. Sukses itu dipastikan menjadi sokongan moril bagi seluruh pemain Ukraina. Armada Oleh Blokhin itu kini lebih percaya diri menghadapi laga berikutnya. Apalagi, dengan keberadaan Sheva— panggilan Shevchenko.
Striker Dynamo Kiev itu akan jadi tumpuan tuan rumah di Donbass Arena, Jumat (15/6). ''Saya telah membaca berita soal Sheva. Dia sudah tidak bisa lagi berjalan dan punggungnya dipenuhi luka. Saya tahu itu hanya analogi. Itu menggambarkan bahwa pemain hebat tidak pernah kalah. Saya memberikan pujian kepadanya,” ucap Blanc, dikutip Reuters.
Bagi Prancis dan Inggris, Ukraina kini dianggap sebagai lawan terberat di Grup D. Pasalnya, seluruh penduduk Ukraina tengah bergembira. Rasa nasionalisme mereka sedang tinggi-tingginya. Artinya, dukungan yang diterima Shevchenko dkk pada pertandingan berikutnya akan lebih besar ketimbang laga pertama. Itu bisa menjadi beban tersendiri bagi Prancis.
Performa para pemain bukan tidak mungkin menurun karena besarnya tekanan yang diterima. Apalagi, laga itu sangat menentukan.Ya, Prancis wajib menang jika masih ingin melangkah ke fase berikutnya. Meski demikian, Blanc tidak terlalu merisaukan. Dia percaya dengan kekuatan mental pasukannya lantaran sudah sering menghadapi tim tuan rumah dalam beberapa turnamen internasional yang diikuti.
“Kami akan bermain seperti biasa. Kami akan menunjukkan gaya permainan Prancis yang mengandalkan permainan cepat dari kaki ke kaki. Kami akan menekan lawan dengan umpanumpan akurat,”tandas Blanc. Hal senada diutarakan bek Prancis Patrice Evra. Pemain Manchester United (MU) itu tidak menampik bahwa Ukraina saat ini cukup berbahaya, bahkan lebih kuat dibandingkan Inggris.
Tapi, bukan berarti Ukraina harus ditakuti. “Kami akan menghadapi Ukraina di depan pendukungnya sendiri.Tentu, itu tidak akan mudah.Apalagi, mereka baru saja berpesta (merayakan kemenangan di laga pertama). Jujur saja, saat ini Ukraina lebih tangguh dibandingkan Inggris. Mereka pasti bermain terbuka. Mungkin itu bisa kami manfaatkan,” papar Evra.
Evra berharap rekan-rekannya tidak terpengaruh dengan pemberitaan yang mengekspos kekuatan Ukraina atau performa cemerlang Sheva. Maksudnya, para pemain harus percaya dengan diri sendiri.
(aww)