Persis gagal kudeta PSCS
A
A
A
SOLO – Ambisi Persis Solo untuk mencetak hat-trick kemenangan gagal terwujud. Di depan pendukung sendiri, Pasoepati, Persis harus puas berbagi angka satu setelah ditahan imbang tamunya, PSS Sleman 1-1. Ferry Anto sempat membuat tuan rumah leading pada menit ke-20 sebelum disamakan Tri Handoko di menit ke-54.
Kegagalan itu sekaligus memupus ambisi Persis untuk mengudeta pemuncak klasemen PSCS Cilacap. Persis tetap di posisi ketiga dengan tujuh poin kalah selisih gol dari PSIS Semarang. PSS menguntit di belakang dengan 6 poin.
Duel kedua tim yang sebelumnya menempati posisi 3 dan 4 klasemen sementara grup II Divisi Utama PSSI berlangsung ketat sejak awal. Jual beli serangan antar kedua tim membuat pertandingan makin menarik.
Memasuki menit ke-20, eks striker PSS Ferry Anto membuat Stadion Manahan bergemuruh. Ferry yang lepas jebakan offside sukses memperdayai penjaga gawang Elang Jawa Bogi Santoso.
Semangat Elang Jawa yang turun dengan kekuatan penuh tersulut. Anang Hadi dkk berupaya menyamakan kedudukan. Sayang, beberapa peluang yang mereka hasilkan gagal dikonversi menjadi gol. Skor kacamata bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, tim tamu langsung tancap gas. Serangan bertubi yang digalang dari lapis kedua memaksa pertahanan Laskar Sambernyawa, julukan Persis, bekerja ekstrakeras. Dan petaka akhirnya menghampiri tuan rumah di menit ke-54.
Melalui skema serangan dari sektor sayap, Tri Handoko berhasil menjinakkan Sandi Firmansyah setelah memaksimalkan umpan matang Andrid Wibawa dari sisi kanan. Skor 1-1 membuat laga semakin ketat.
Bahkan duel yang disaksikan masing-masing suporter setia, Pasoepati dan Slemania cenderung berlangsung keras. Tidak hanya kedua tim di lapangan, di pinggir lapangan aksi protes mewarnai laga kedua tim yang terakhir bertemu setelah dua musim lalu terpisah.
Sial bagi Elang Jawa, 10 menit jelang bubar arsitek tim kebanggaan Slemania, Widyantoro, diusir wasit Heru Santoso akibat aksi protes yang dinilai berlebihan. Meski begitu, tuan rumah tetap gagal memanfaatkan keadaan untuk memenangkan pertandingan.
’’Saya tidak mau banyak komentar untuk laga ini. Yang pasti saya kecewa dengan wasit karena mereka banyak merugikan kami. Terlalu banyak pelanggaran yang seharusnya bukan pelanggaran,” ucap dia kesal.
Kekecewaan senada diungkapkan Junaidi. Bedanya, arsitek tuan rumah ini menyesalkan pola permainan skuad asuhannya yang tidak sesuai instruksi. Koordinasi permainan juga cukup mengecewakan.
’’Permainan sore ini (kemarin) tidak sesuai harapan. Tidak sesuai skema yang kami inginkan. Koordinasi antar lini juga sangat buruk. Ini jadi PR kita sebelum laga tandang ke Palangkaraya,” kata Junaidi. sodik
Kegagalan itu sekaligus memupus ambisi Persis untuk mengudeta pemuncak klasemen PSCS Cilacap. Persis tetap di posisi ketiga dengan tujuh poin kalah selisih gol dari PSIS Semarang. PSS menguntit di belakang dengan 6 poin.
Duel kedua tim yang sebelumnya menempati posisi 3 dan 4 klasemen sementara grup II Divisi Utama PSSI berlangsung ketat sejak awal. Jual beli serangan antar kedua tim membuat pertandingan makin menarik.
Memasuki menit ke-20, eks striker PSS Ferry Anto membuat Stadion Manahan bergemuruh. Ferry yang lepas jebakan offside sukses memperdayai penjaga gawang Elang Jawa Bogi Santoso.
Semangat Elang Jawa yang turun dengan kekuatan penuh tersulut. Anang Hadi dkk berupaya menyamakan kedudukan. Sayang, beberapa peluang yang mereka hasilkan gagal dikonversi menjadi gol. Skor kacamata bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, tim tamu langsung tancap gas. Serangan bertubi yang digalang dari lapis kedua memaksa pertahanan Laskar Sambernyawa, julukan Persis, bekerja ekstrakeras. Dan petaka akhirnya menghampiri tuan rumah di menit ke-54.
Melalui skema serangan dari sektor sayap, Tri Handoko berhasil menjinakkan Sandi Firmansyah setelah memaksimalkan umpan matang Andrid Wibawa dari sisi kanan. Skor 1-1 membuat laga semakin ketat.
Bahkan duel yang disaksikan masing-masing suporter setia, Pasoepati dan Slemania cenderung berlangsung keras. Tidak hanya kedua tim di lapangan, di pinggir lapangan aksi protes mewarnai laga kedua tim yang terakhir bertemu setelah dua musim lalu terpisah.
Sial bagi Elang Jawa, 10 menit jelang bubar arsitek tim kebanggaan Slemania, Widyantoro, diusir wasit Heru Santoso akibat aksi protes yang dinilai berlebihan. Meski begitu, tuan rumah tetap gagal memanfaatkan keadaan untuk memenangkan pertandingan.
’’Saya tidak mau banyak komentar untuk laga ini. Yang pasti saya kecewa dengan wasit karena mereka banyak merugikan kami. Terlalu banyak pelanggaran yang seharusnya bukan pelanggaran,” ucap dia kesal.
Kekecewaan senada diungkapkan Junaidi. Bedanya, arsitek tuan rumah ini menyesalkan pola permainan skuad asuhannya yang tidak sesuai instruksi. Koordinasi permainan juga cukup mengecewakan.
’’Permainan sore ini (kemarin) tidak sesuai harapan. Tidak sesuai skema yang kami inginkan. Koordinasi antar lini juga sangat buruk. Ini jadi PR kita sebelum laga tandang ke Palangkaraya,” kata Junaidi. sodik
()