Persikab terkapar di kandang Singa Bekasi
A
A
A
Sindonews.com - Persikab Kabupaten Bandung gagal mewujudkan ambisi meraih kemenangan perdana musim ini. Ambisi itu buyar setelah Persikab takluk 0-1 kepada tuan rumah Persipasi Bekasi di Stadion SOR Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (21/1/2012) pada lanjutan kompetisi Divisi Utama PSSI.
Satu-satunya gol yang membuat Persikab pulang dengan tangan hampa dicetak Mansyur pada menit ke-20 lewat sundulan kepala. Namun gol Singa Bekasi -julukan Persipasi- tersebut menuai protes keras dari para pemain Persikab.
Pasalnya, saat tendangan sudut dilakukan, posisi para pemain Persikab belum siap. Wasit Mufarrikhin pun belum meniup peluit maupun aba-aba kepada pemain tuan rumah untuk melakukan tendangan sudut.
Bermain dalam kondisi lapangan yang becek setelah sebelumnya diguyur hujan deras. Persikab bermain dibawah tekanan tuan rumah. Pertandingan baru berjalan 2 menit striker Persipasi, Gito Prasetyo mengancam gawang Persikab. Beruntung kiper Agus Sopandi mampu menepis tendangan Gito yang berdiri bebas.
Persikab sebenarnya bukan tanpa peluang. Terobosan kapten tim Cahya Sumirat sempat membuat gugup barisan pertahanan Persipasi. Cahya yang sudah tinggal berhadapan dengan kiper, Pipik Suratno.
Namun, sebelum bola dieksekusi, Cahya lebih dulu dijatuhkan pemain Persipasi. Wasit tak menganggapnya sebagai pelanggaran. Begitu juga dengan peluang matang yang diperoleh Charles Orock menit ke-53 masih bisa ditepis kiper.
Skor 1-0 ini, bertahan hingga peluit akhir berbunyi. Para pemain Persikab sempat melakukan protes keras kepada wasit karena dinilai banyak melakukan keputusan merugikan, terutama di babak kedua.
Seperti hanya memberikan waktu tambahan selama 1 menit padahal pada babak kedua tercatat ada 4 kali pergantian pemain dan 4 kartu kuning dari total 5 kartu kuning yang diberikan wasit.
Meski mengakui banyak keputusan yang merugikan namun Pelatih Persikab, Encang Ibrahim tak mau terlalu reaktif merespons kepemimpinan wasit. Encang justru melihat jika emosi para pemain sangat mudah terpancing dan jadi penyebab sering hilangnya konsentrasi bermain.
''Gol Persipasi karena konsentrasi kita yang kurang. Dalam kondisi apapun seharusnya pemain bisa siap. Memang kita dirugikan, tapi saya kira hal itu cukup wajar. Mungkin juga karena pemain kurang bisa mengontrol emosi," ucap Encang kepada wartawan seusai pertandingan.
Menurut Encang buruknya kontrol emosi para pemain jadi salah satu bahan evaluasi dirinya sebelum memimpin pasukan si Dalem Bandung menghadapi PSIS Semarang di pertandingan berikutnya. ''Dibandingkan dua pertandingan sebelumnya. Secara permainan mengalami penurunan," papar Encang.
Sementara itu, Pelatih Persipasi Warta Kusuma mengaku tidak puas dengan permainan yang ditunjukkan anak asuhnya. Kendati mampu meraih kemenangan menurut Warta, Persipasi bermain tidak lebih baik dibandingkan Persikab.
''Transisi permainan dari menyerang ke bertahan, begitu juga sebaliknya masih cukup perlu dibenahi. Kita hanya puas karena hasil akhir saja," tandasnya. mohamad taufik
Satu-satunya gol yang membuat Persikab pulang dengan tangan hampa dicetak Mansyur pada menit ke-20 lewat sundulan kepala. Namun gol Singa Bekasi -julukan Persipasi- tersebut menuai protes keras dari para pemain Persikab.
Pasalnya, saat tendangan sudut dilakukan, posisi para pemain Persikab belum siap. Wasit Mufarrikhin pun belum meniup peluit maupun aba-aba kepada pemain tuan rumah untuk melakukan tendangan sudut.
Bermain dalam kondisi lapangan yang becek setelah sebelumnya diguyur hujan deras. Persikab bermain dibawah tekanan tuan rumah. Pertandingan baru berjalan 2 menit striker Persipasi, Gito Prasetyo mengancam gawang Persikab. Beruntung kiper Agus Sopandi mampu menepis tendangan Gito yang berdiri bebas.
Persikab sebenarnya bukan tanpa peluang. Terobosan kapten tim Cahya Sumirat sempat membuat gugup barisan pertahanan Persipasi. Cahya yang sudah tinggal berhadapan dengan kiper, Pipik Suratno.
Namun, sebelum bola dieksekusi, Cahya lebih dulu dijatuhkan pemain Persipasi. Wasit tak menganggapnya sebagai pelanggaran. Begitu juga dengan peluang matang yang diperoleh Charles Orock menit ke-53 masih bisa ditepis kiper.
Skor 1-0 ini, bertahan hingga peluit akhir berbunyi. Para pemain Persikab sempat melakukan protes keras kepada wasit karena dinilai banyak melakukan keputusan merugikan, terutama di babak kedua.
Seperti hanya memberikan waktu tambahan selama 1 menit padahal pada babak kedua tercatat ada 4 kali pergantian pemain dan 4 kartu kuning dari total 5 kartu kuning yang diberikan wasit.
Meski mengakui banyak keputusan yang merugikan namun Pelatih Persikab, Encang Ibrahim tak mau terlalu reaktif merespons kepemimpinan wasit. Encang justru melihat jika emosi para pemain sangat mudah terpancing dan jadi penyebab sering hilangnya konsentrasi bermain.
''Gol Persipasi karena konsentrasi kita yang kurang. Dalam kondisi apapun seharusnya pemain bisa siap. Memang kita dirugikan, tapi saya kira hal itu cukup wajar. Mungkin juga karena pemain kurang bisa mengontrol emosi," ucap Encang kepada wartawan seusai pertandingan.
Menurut Encang buruknya kontrol emosi para pemain jadi salah satu bahan evaluasi dirinya sebelum memimpin pasukan si Dalem Bandung menghadapi PSIS Semarang di pertandingan berikutnya. ''Dibandingkan dua pertandingan sebelumnya. Secara permainan mengalami penurunan," papar Encang.
Sementara itu, Pelatih Persipasi Warta Kusuma mengaku tidak puas dengan permainan yang ditunjukkan anak asuhnya. Kendati mampu meraih kemenangan menurut Warta, Persipasi bermain tidak lebih baik dibandingkan Persikab.
''Transisi permainan dari menyerang ke bertahan, begitu juga sebaliknya masih cukup perlu dibenahi. Kita hanya puas karena hasil akhir saja," tandasnya. mohamad taufik
()