Pengprov gerah, tuntut PSSI bereskan masalah
A
A
A
Sindonews.com - PSSI diminta sekitar 22 pengurus provinsi (pengrov) untuk menerangkan pokok permasalahan yang saat ini terus terjadi. Menurut PSSI, anggota pengprov merasa gerah dengan konflik berkempanjangan yang menimpa persepakbolaan Indonesia.
Konflik yang saat ini terus terjadi membuat para anggota pengprov PSSI gerah. Untuk itulah beberapa anggota pengprov yang masih loyal dengan kinerja pengurus PSSI, meminta titik terang soal apa langkah federasi sepak bola tertinggi Tanah Air tersebut menyelesaikan masalah yang saat ini terus terjadi.
’’Kami hanya jelaskan posisi kami sebagai pengurus PSSI kepada para anggota pengprov. Mereka merasa konflik ini sudah sangat meresahkan semua pihak. Mereka juga meminta kami, agar masalah ini tidak terus berlanjut," ungkap Ketua Umum (ketum) PSSI Djohar Arifin Husin.
Djohar yang dihubungi sedang membuka kompetisi Divisi 2 di Denpasar, Bali, mengaku menyerahkan semua langkah pengprov tersebut mau ke mana. Ada pun maksud pria yang juga mantan pemain PSMS Medan ini adalah, tidak mau memberikan iming-iming apa pun. Dan mempercayai apa langkah dari semua pengprov untuk menetapkan pilihannya.
Apa yang disampaikan Djohar, tentu terkait adanya keikutsertaan pengurus pengprov PSSI dalam acara Pra-Kongres bentukan Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI) di Swiss-belhotel, Mangga Besar, Jakarta, Sabtu (21/1).
Dalam acara tersebut, dikeluarkannya beberapa keputusan tentang dipecatnya Djohar dan wakil ketua umum (waketum) Farid Rahman.
Dalam putusan itu, tidak hanya kedua pimpinan PSSI yang dipecat. Dalam Pra-Kongres, empat anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yaitu, Sihar Sitorus, Mawardi Nurdin, Tuty Dau, Widodo Santoso, dan Bob Hippy juga mendapatkan hal yang sama.
Salah satu hasilnya juga memutihkan sanksi yang menimpa Toni Apriliani, La Nyalla M Mattalitti, Roberto Rouw, dan Erwin Dwi Budiawan.
’’Kami tidak mau memerintahkan pada anggota-anggota pengrov tersebut untuk mengikuti kami. Kami menyerahkan semua keputusan kepada mereka. Jika mereka melanggar aturan, itu hak mereka. Tapi tentu saja ada aturan yang berlaku di PSSI. Sejauh ini pun, tidak ada laporan apa pun dari dari para anggota pengprov," tutur Djohar.
Tidak hanya dimintai keterangan. Pertemuan PSSI dengan ke-22 anggota pengprov, juga membicarakan soal rencana digulirkannya kompetisi Divisi 3. PSSI berusaha, agar semua program-program yang sudah dirancang dengan sedemikian rupa bisa berjalan dengan sebaik mungkin.
"Tidak hanya membicarakan soal kabar yang saat ini terus marang diberitakan. Pertemuan dengan ke-22 pengprov tersebut juga kami lakukan untuk melakukan persiapan menggelar kompetisi Divisi 3. Ini harus terus jalan, apa pun masalah yang saat ini tengah terjadi," terang mantan staf ahli Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tersebut.decky irawan jasri
Konflik yang saat ini terus terjadi membuat para anggota pengprov PSSI gerah. Untuk itulah beberapa anggota pengprov yang masih loyal dengan kinerja pengurus PSSI, meminta titik terang soal apa langkah federasi sepak bola tertinggi Tanah Air tersebut menyelesaikan masalah yang saat ini terus terjadi.
’’Kami hanya jelaskan posisi kami sebagai pengurus PSSI kepada para anggota pengprov. Mereka merasa konflik ini sudah sangat meresahkan semua pihak. Mereka juga meminta kami, agar masalah ini tidak terus berlanjut," ungkap Ketua Umum (ketum) PSSI Djohar Arifin Husin.
Djohar yang dihubungi sedang membuka kompetisi Divisi 2 di Denpasar, Bali, mengaku menyerahkan semua langkah pengprov tersebut mau ke mana. Ada pun maksud pria yang juga mantan pemain PSMS Medan ini adalah, tidak mau memberikan iming-iming apa pun. Dan mempercayai apa langkah dari semua pengprov untuk menetapkan pilihannya.
Apa yang disampaikan Djohar, tentu terkait adanya keikutsertaan pengurus pengprov PSSI dalam acara Pra-Kongres bentukan Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI) di Swiss-belhotel, Mangga Besar, Jakarta, Sabtu (21/1).
Dalam acara tersebut, dikeluarkannya beberapa keputusan tentang dipecatnya Djohar dan wakil ketua umum (waketum) Farid Rahman.
Dalam putusan itu, tidak hanya kedua pimpinan PSSI yang dipecat. Dalam Pra-Kongres, empat anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yaitu, Sihar Sitorus, Mawardi Nurdin, Tuty Dau, Widodo Santoso, dan Bob Hippy juga mendapatkan hal yang sama.
Salah satu hasilnya juga memutihkan sanksi yang menimpa Toni Apriliani, La Nyalla M Mattalitti, Roberto Rouw, dan Erwin Dwi Budiawan.
’’Kami tidak mau memerintahkan pada anggota-anggota pengrov tersebut untuk mengikuti kami. Kami menyerahkan semua keputusan kepada mereka. Jika mereka melanggar aturan, itu hak mereka. Tapi tentu saja ada aturan yang berlaku di PSSI. Sejauh ini pun, tidak ada laporan apa pun dari dari para anggota pengprov," tutur Djohar.
Tidak hanya dimintai keterangan. Pertemuan PSSI dengan ke-22 anggota pengprov, juga membicarakan soal rencana digulirkannya kompetisi Divisi 3. PSSI berusaha, agar semua program-program yang sudah dirancang dengan sedemikian rupa bisa berjalan dengan sebaik mungkin.
"Tidak hanya membicarakan soal kabar yang saat ini terus marang diberitakan. Pertemuan dengan ke-22 pengprov tersebut juga kami lakukan untuk melakukan persiapan menggelar kompetisi Divisi 3. Ini harus terus jalan, apa pun masalah yang saat ini tengah terjadi," terang mantan staf ahli Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tersebut.decky irawan jasri
()