Tanpa Gumbs, SFC yakin curi poin
A
A
A
Sindonews.com - Sriwijaya FC (SFC) optimistis pulang membawa poin saat bertandang ke markas Persipura Jayapura dalam lanjutan Indonesian Super League (ISL), Sabtu (28/1/2012). Mereka tidak keder meskipun menantang Persipura tanpa diperkuat Keith Jerome ’’Kayamba’’ Gumbs.
Pertandingan yang disebut-sebut oleh para pecinta sepak bola di Sumatera Selatan sebagai partai final ISL tersebut sekaligus akan menjadi ajang pembuktian kualitas pemain berlabel bintang dari kedua klub.
Apalagi, di antara kedua tim ini memang memiliki sejarah persaingan yang cukup panjang sejak dimulainya aksi ’’pembajakan’’ terhadap pelatih bertangan dingin Rahmad ’’RD’’ Darmawan.
Pelatih asal Lampung itu dibajak oleh manajemen tim Laskar Wong Kito tidak lama setelah sukses mengantarkan tim berjuluk Mutiara Hitam tersebut naik podium juara divisi utama edisi 2005.
Belum lagi dibumbui dengan persaingan dalam hal prestasi baik di kancah kompetisi Liga Indonesia maupun Piala Indonesia serta di even-even tingkat Asia seperti Piala AFC maupun Liga Champion Asia (LCA).
Ditambah lagi adanya tarik-menarik pemain yang berlabel bintang seperti Zah Rahan dan Alberto ’’Beto’’ Goncalves hingga rumor mengenai rencana kepindahan pelatih Jacksen F Tiago awal musim lalu.
Pelatih SFC Kas Hartadi sangat sadar akan kondisi itu, karena itulah dirinya dan Kayamba selaku pelatih fisik bertekad akan tampil habis-habisan demi meraih kemenangan, meskipun mereka akan tampil di depan pendukung setia Persipura.
’’Menghadapi Persipura nanti kita memiliki rasa optimistis yang cukup tinggi mampu mengimbangi permainan menyerang mereka, bahkan kita siap untuk bermain terbuka dan tidak akan bertahan. Karena menurut saya, jika kita bermain bertahan melawan Persipura, justru akan lebih membuat tim kita tertekan dan sulit untuk mengembangkan permainan,” ungkap Kas.
Arsitek asal Solo ini juga menjelaskan, jika keyakinan itu dikarenakan kondisi lapangan di Stadion Mandala yang cukup bagus dan hampir mirip dengan lapangan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring yang merupakan markas SFC.
Sehingga para pemain bisa dengan leluasa melakukan pola permainan seperti yang biasa di terapkan saat bermain di laga kandang. Selain itu kondisi cuaca panas juga sangat mirip dengan situasi di Palembang. (Koran Sindo)
Pertandingan yang disebut-sebut oleh para pecinta sepak bola di Sumatera Selatan sebagai partai final ISL tersebut sekaligus akan menjadi ajang pembuktian kualitas pemain berlabel bintang dari kedua klub.
Apalagi, di antara kedua tim ini memang memiliki sejarah persaingan yang cukup panjang sejak dimulainya aksi ’’pembajakan’’ terhadap pelatih bertangan dingin Rahmad ’’RD’’ Darmawan.
Pelatih asal Lampung itu dibajak oleh manajemen tim Laskar Wong Kito tidak lama setelah sukses mengantarkan tim berjuluk Mutiara Hitam tersebut naik podium juara divisi utama edisi 2005.
Belum lagi dibumbui dengan persaingan dalam hal prestasi baik di kancah kompetisi Liga Indonesia maupun Piala Indonesia serta di even-even tingkat Asia seperti Piala AFC maupun Liga Champion Asia (LCA).
Ditambah lagi adanya tarik-menarik pemain yang berlabel bintang seperti Zah Rahan dan Alberto ’’Beto’’ Goncalves hingga rumor mengenai rencana kepindahan pelatih Jacksen F Tiago awal musim lalu.
Pelatih SFC Kas Hartadi sangat sadar akan kondisi itu, karena itulah dirinya dan Kayamba selaku pelatih fisik bertekad akan tampil habis-habisan demi meraih kemenangan, meskipun mereka akan tampil di depan pendukung setia Persipura.
’’Menghadapi Persipura nanti kita memiliki rasa optimistis yang cukup tinggi mampu mengimbangi permainan menyerang mereka, bahkan kita siap untuk bermain terbuka dan tidak akan bertahan. Karena menurut saya, jika kita bermain bertahan melawan Persipura, justru akan lebih membuat tim kita tertekan dan sulit untuk mengembangkan permainan,” ungkap Kas.
Arsitek asal Solo ini juga menjelaskan, jika keyakinan itu dikarenakan kondisi lapangan di Stadion Mandala yang cukup bagus dan hampir mirip dengan lapangan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring yang merupakan markas SFC.
Sehingga para pemain bisa dengan leluasa melakukan pola permainan seperti yang biasa di terapkan saat bermain di laga kandang. Selain itu kondisi cuaca panas juga sangat mirip dengan situasi di Palembang. (Koran Sindo)
()