Menembak tunggu kuota ke London
A
A
A
Sindonews.com - Cabang olahraga (cabor) menembak menunggu vonis kuota tempat di Olimpiade London 2012. Mereka mengharap kepastian wild card multieven tersebut.
Peluang menembak lolos langsung ke final round Olimpiade 2012 London tertutup. Sebab, atlet hanya mendapatkan poin tertinggi 388 saat turun Kejuaraan Menembak Asia 2012 di Doha, Qatar, Sabtu (14/1).
Wakil Ketua PB Perbakin Anthony CH Sunarjo mengatakan, Indonesia ingin memastikan kuota resmi menembak. Untuk memastikan kuota di London, Indonesia minimal harus mendulang poin 395.
”Sampai sore ini (27/1/2012), e-mail dari Federasi Menembak Dunia masih ditunggu. Hal itu menyangkut dengan kuota olimpiade dan potensi lainnya,” kata Anthony.
Sejak awal cabor menembak mengharapkan potensi wild card. Meraih poin 388, beberapa nama berpeluang mendapatkan fasilitas tersebut.
Empat young guns itu adalah Rachma Indasaputri, Desika Ayu Wulandari, Wilia Saputri, dan Diaz Kusumawardani.Rachma, Wilia, dan Diaz meraih poin 388, sedangkan Desika mengumpulkan nilai 381. Kalkulasi tersebut di atas grid minimal wild card 380 poin.
Anthony menambahkan, kuota sisa olimpiade akan dibagikan kepada negara anggota yang mengajukan permohonan.
”Perbedaan waktu antara Jakarta dan Jerman hampir enam jam. Mungkin malam waktu Jerman baru bisa diketahui kepastiannya. Kalau komposisi utama untuk semua nomor sudah terisi, sisanya baru dibagikan kepada anggota yang mengajukan,” lanjutnya.
Kepastian komposisi wild card menembak untuk olimpiade bisa diketahui pada Rabu (15/2). Menembak merupakan satu dari sembilan cabor proyeksi Olimpiade 2012. Mereka kali terakhir mendapatkan wildcard pada Olimpiade 1996 Atlanta atas nama Silvia Husein.
Pada Olimpiade 2008 Beijing, mereka berhasil meloloskan satu nama putri. Bertarung di nomor 10 meter air rifle, Yosheefine Shilla Prasasti tereliminasi di fase kualifikasi karena finis di urutan 24 dengan nilai 393. China akhirnya berstatus juara umum dengan 5 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.
”Upaya agar bisa mendapatkan wildcard terus dilakukan. Mengacu kepada alur, Perbakin tetap meminta bantuan KOI untuk menyerahkan permohonan wildcard kepada IOC,” katanya.
Sementara itu, Binpres PB Perbakin Glenn Apfel Clifton menjelaskan, berapun kuota wild card yang didapat akan dimanfaatkan. Seandainya upaya diplomasi sukses mendapatkan satu tiket wild card, maka keempat penembak muda tersebut akan bertanding untuk mendapatkannya.
Merah Putih tidak memiliki target khusus di London, selain finis sepuluh besar. Sebab, mereka harus bersaing dengan wakil Asia lainnya seperti, China, Korea Selatan, bahkan India. Korea Selatan meraih satu emas dan perak, lalu India mendapatkan sekeping medali emas.
”Kami terus berharap mendapatkan wildcard, berarapun kuotanya. Kalau hanya satu tiket, maka keempatnya akan diadu. Atlet yang terbaik berhak berangkat menuju London. Bila lolos, kami hanya berharap berada di urutan sepuluh karena persaingannya ketat,” tandasnya.
Peluang menembak lolos langsung ke final round Olimpiade 2012 London tertutup. Sebab, atlet hanya mendapatkan poin tertinggi 388 saat turun Kejuaraan Menembak Asia 2012 di Doha, Qatar, Sabtu (14/1).
Wakil Ketua PB Perbakin Anthony CH Sunarjo mengatakan, Indonesia ingin memastikan kuota resmi menembak. Untuk memastikan kuota di London, Indonesia minimal harus mendulang poin 395.
”Sampai sore ini (27/1/2012), e-mail dari Federasi Menembak Dunia masih ditunggu. Hal itu menyangkut dengan kuota olimpiade dan potensi lainnya,” kata Anthony.
Sejak awal cabor menembak mengharapkan potensi wild card. Meraih poin 388, beberapa nama berpeluang mendapatkan fasilitas tersebut.
Empat young guns itu adalah Rachma Indasaputri, Desika Ayu Wulandari, Wilia Saputri, dan Diaz Kusumawardani.Rachma, Wilia, dan Diaz meraih poin 388, sedangkan Desika mengumpulkan nilai 381. Kalkulasi tersebut di atas grid minimal wild card 380 poin.
Anthony menambahkan, kuota sisa olimpiade akan dibagikan kepada negara anggota yang mengajukan permohonan.
”Perbedaan waktu antara Jakarta dan Jerman hampir enam jam. Mungkin malam waktu Jerman baru bisa diketahui kepastiannya. Kalau komposisi utama untuk semua nomor sudah terisi, sisanya baru dibagikan kepada anggota yang mengajukan,” lanjutnya.
Kepastian komposisi wild card menembak untuk olimpiade bisa diketahui pada Rabu (15/2). Menembak merupakan satu dari sembilan cabor proyeksi Olimpiade 2012. Mereka kali terakhir mendapatkan wildcard pada Olimpiade 1996 Atlanta atas nama Silvia Husein.
Pada Olimpiade 2008 Beijing, mereka berhasil meloloskan satu nama putri. Bertarung di nomor 10 meter air rifle, Yosheefine Shilla Prasasti tereliminasi di fase kualifikasi karena finis di urutan 24 dengan nilai 393. China akhirnya berstatus juara umum dengan 5 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.
”Upaya agar bisa mendapatkan wildcard terus dilakukan. Mengacu kepada alur, Perbakin tetap meminta bantuan KOI untuk menyerahkan permohonan wildcard kepada IOC,” katanya.
Sementara itu, Binpres PB Perbakin Glenn Apfel Clifton menjelaskan, berapun kuota wild card yang didapat akan dimanfaatkan. Seandainya upaya diplomasi sukses mendapatkan satu tiket wild card, maka keempat penembak muda tersebut akan bertanding untuk mendapatkannya.
Merah Putih tidak memiliki target khusus di London, selain finis sepuluh besar. Sebab, mereka harus bersaing dengan wakil Asia lainnya seperti, China, Korea Selatan, bahkan India. Korea Selatan meraih satu emas dan perak, lalu India mendapatkan sekeping medali emas.
”Kami terus berharap mendapatkan wildcard, berarapun kuotanya. Kalau hanya satu tiket, maka keempatnya akan diadu. Atlet yang terbaik berhak berangkat menuju London. Bila lolos, kami hanya berharap berada di urutan sepuluh karena persaingannya ketat,” tandasnya.
()