PSSI Jatim dibekukan, Peni gantikan Nyalla

Jum'at, 27 Januari 2012 - 19:42 WIB
PSSI Jatim dibekukan,...
PSSI Jatim dibekukan, Peni gantikan Nyalla
A A A
Sindonews.com - Posisi La Nyalla Mattalitti benar-benar tersudut. Setelah dicopot dari anggota Exco PSSI, kini pria yang dikenal sebagai penggalang Kongres Luar Biasa (KLB) itu harus kehilangan kursi ketua umum Pengprov PSSI Jatim setelah resmi dibekukan oleh PSSI, Jumat (27/1/2012).

Dalam surat keputusan bernomor SKEP/09/JAH/1/2012 yang ditandatangani Ketua Umum PSSI Djohar Arifin, PSSI membekukan Pengprov PSSI Jatim dengan beberapa alasan.

Di antaranya, PSSI Jatim dianggap telah dengan sengaja melanggar statuta PSSI pasal 3 dan 4 jo pasal 9 jo pasal 15 ayat 1 huruf (a) serta berdasarkan bukti-bukti yang ada telah sengaja melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung organisasi di luar PSSI.

Selain membekukan PSSI Jatim, dalam surat tersebut PSSI juga menunjuk Peni Suprapto sebagai ketua umum Plt mengantikan posisi La Nyalla. Sebagai karetaker, wali kota Malang itu ditugaskan menjalankan roda organisasi .Sekaligus mempersipkan Musdalub Pengprov PSSI Jatim selambat-lambatnya 22 Juli 2012 mendatang.

Namun, seperti biasa, La Nyalla sama sekali tidak menggubris keputusan PSSI. Menurutnya, surat edaran yang dikirim PSSI ke Pengprov PSSI Jatim tersebut hanya asal-asalan karena tidak melalu mekanisme yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

''Di FIFA dan AFC saja tak mengatur tentang adanya pembekuan Pengprov seperti yang dilakukan oleh PSSI, " ujarnya.

Selain itu, lanjut La Nyalla, pembekuan Pengprov PSSI Jatim hanya bisa dilakukan jika ada permintaan dari 2/3 klub anggotanya serta pengesahan 2/3 anggota Exco PSSI.

''Anggota PSSI Jatim selama ini tidak ada apa-apa dan selalu mendukung kita, jadi saya sama sekali tidak akan berhenti untuk berjuang meluruskan sepak bola di Indonesia, " tegasnya.

Nyalla juga menambahkan bahwa saat rapat tim Exco yang dilakukan pada 10 Januari lalu, tidak bisa memutuskan pembekuan Pengprov PSSI jatim karena tidak memenuhi 2/3 dari anggota yang hadir.

''Surat ini hanya lelucon Djohar saja. Bahkan cara seperti ini akan pada semua Pengprov yang mendukung KLB. Ini upaya penggembosan,” tambahnya.

Tak terima dengan surat edaran tersebut, Nyalla bahkan menuding Djohar Arifin Husin sebagai boneka yang tak tahu malu.

''Djohar hanya bisa menghabisakan uang dengan traveling ke luar negeri, Dia tak tahu organisasi bahkan ngurusi PSSI saja tak becus. Maklum semua di bawah kendali oleh Arifin Panigoro,” cetusnya.

Disinggung soal ditunjuknya Peni Suprapto menggantikan posisinya, La Nyalla tenang. Dia mengingatkan agar wali kota Malang itu agar tidak mudah dipecah belah oleh pihak luar.

"Lihat saja jika berani menerimanya, ini sudah harga diri masyarakat Jawa Timur jangan mau dipecah belah," ancamnya. (rachmad tomy/Koran Sindo)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1183 seconds (0.1#10.140)