Dibekukan, eh PSSI DIY senang
A
A
A
Sindonews.com - Pengprov PSSI DIY tak ambil pusing dengan pembekuan yang dilakukan PSSI pusat. Sebaliknya, PSSI DIY merasa senang dan berterimakasih kepada rezim Djohar Arifin Husin.
Sekum Pengprov PSSI DIY Dwi Irianto mengatakan, keputusan PSSI membekukan pengprov hanya merupakan reaksi atas ketakutan PSSI. Dia sendiri mengaku tak tahu landasan yang dipakai PSSI untuk menghukum pengprov.
’’Sampai sekarang kita belum terima surat pembekuan dari PSSI. Kita belum tahu landasan yang dijadikan alasan pembekuan apa. Dan mekanisme pembekuan juga kita tidak tahu. Ini hanya ketakutan mereka saja,’’ kata Dwi.
Pria yang akrab disapa Mbah Putih itu mengatakan, Pengprov PSSI DIY tidak risau dengan pembekuan ini. Dia justru berterima kasih karena pembekuan menunjukkan ketidakkonsistenan PSSI. Sebab, sebelumnya PSSI tidak mengaku pengprov sebagai anggotanya.
''Kita senang dan berterimakasih. Kita dibekukan artinya kita masih diakui padahal tadinya kan sudah tidak diakui. Lagipula ada pembekuan kan nantinya juga ada pencairan. Kita akan tetap menjalankan kegiatan seperti biasa,'' terang dia.
Pembekuan Pengprov turut mengundang reaksi KONI DIY. GBPH Prabukusumo selaku ketua umum menilai langkah yang ditempuh PSSI kurang bijaksana. Dia menilai, induk organisasi sepak bola ini seharusnya mendengar aspirasi apa pun yang disuarakan.
''Jadi, tidak bisa diputuskan asal-asalan. Harus ada yang tanggung jawab. Dan harus dipikirkan juga bagaimana yang lainnya yang tidak terlibat. Harusnya diajak ngomong dulu. Dan belum tentu juga mereka yang salah,'' kata dia.
Dia mengatakan, agar persoalan ini tidak terus berkepanjangan akan lebih baik jika diselesaikan lewat jalur arbitrase. Di mana Indonesia sudah memiliki Badan Arbitrase Olahraga Nasional (Baori). Independensi adan ini dinilai bisa menyelesaikan persoalan.
''Harusnya memang duduk bersama. Sebab kalau terus begini justru akan merugikan. Kalau tidak ketemu juga ya silahkan diselesaikan lewat jalur arbitrase. Saya rasa badan ini sangat independen,'' terang dia. (Koran Sindo)
Sekum Pengprov PSSI DIY Dwi Irianto mengatakan, keputusan PSSI membekukan pengprov hanya merupakan reaksi atas ketakutan PSSI. Dia sendiri mengaku tak tahu landasan yang dipakai PSSI untuk menghukum pengprov.
’’Sampai sekarang kita belum terima surat pembekuan dari PSSI. Kita belum tahu landasan yang dijadikan alasan pembekuan apa. Dan mekanisme pembekuan juga kita tidak tahu. Ini hanya ketakutan mereka saja,’’ kata Dwi.
Pria yang akrab disapa Mbah Putih itu mengatakan, Pengprov PSSI DIY tidak risau dengan pembekuan ini. Dia justru berterima kasih karena pembekuan menunjukkan ketidakkonsistenan PSSI. Sebab, sebelumnya PSSI tidak mengaku pengprov sebagai anggotanya.
''Kita senang dan berterimakasih. Kita dibekukan artinya kita masih diakui padahal tadinya kan sudah tidak diakui. Lagipula ada pembekuan kan nantinya juga ada pencairan. Kita akan tetap menjalankan kegiatan seperti biasa,'' terang dia.
Pembekuan Pengprov turut mengundang reaksi KONI DIY. GBPH Prabukusumo selaku ketua umum menilai langkah yang ditempuh PSSI kurang bijaksana. Dia menilai, induk organisasi sepak bola ini seharusnya mendengar aspirasi apa pun yang disuarakan.
''Jadi, tidak bisa diputuskan asal-asalan. Harus ada yang tanggung jawab. Dan harus dipikirkan juga bagaimana yang lainnya yang tidak terlibat. Harusnya diajak ngomong dulu. Dan belum tentu juga mereka yang salah,'' kata dia.
Dia mengatakan, agar persoalan ini tidak terus berkepanjangan akan lebih baik jika diselesaikan lewat jalur arbitrase. Di mana Indonesia sudah memiliki Badan Arbitrase Olahraga Nasional (Baori). Independensi adan ini dinilai bisa menyelesaikan persoalan.
''Harusnya memang duduk bersama. Sebab kalau terus begini justru akan merugikan. Kalau tidak ketemu juga ya silahkan diselesaikan lewat jalur arbitrase. Saya rasa badan ini sangat independen,'' terang dia. (Koran Sindo)
()