Problem Persebaya adalah inkonsistensi
A
A
A
Sindonews.com - Grafik naik-turun yang dialami Persebaya Surabaya menjadi sorotan tajam manajemen. Tim dinilai masih menghadapi masalah konsistensi selama mengikuti Indonesian Premier League (IPL) 2011-2012. Terutama setelah secara mengejutkan dipecundangi Persiba Bantul.
Kekalahan itu memicu kegelisahan karena lawan bermain dengan 10 orang dan Persebaya bermain di kandang sendiri. Lebih menggelisahkan lagi, sebelumnya Andik Vermansyah dkk sempat bermain gemilang dengan mengalahkan Persija Jakarta di Bantul.
''Saya melihat ada inkosistensi tim dalam beberapa pertandingan terakhir. Selain itu juga ada kesan meremehkan lawan. Kami pernah mengalami kekalahan di kandang saat menghadapi Semen Padang dan kondisinya hampir sama dengan saat menghadapi Persiba,” kata Manajer Persebaya Saleh Hanifah.
Grafik Persebaya memang pantas disebut seperti yo-yo. Setelah dikalahkan Semen Padang di Gelora 10 November, Bajul Ijo sempat bangkit dengan menumbangkan PSM Makassar dan Persija Jakarta. Malah saat menghadapi Persija, komposisi Persebaya sangat pincang dengan absennya sejumlah pilar.
Merekam catatan tim itulah Saleh menilai pemain cepat puas setelah berhasil mengalahkan Persija dan PSM. Sehingga pada pertandingan menjamu Persiba Bantul, tim menjadi tidak siap menerima tekanan dari pihak lawan. ''Mereka mengira pertandingan akan lebih mudah,” ucapnya.
Sedangkan untuk faktor teknis, seperti gagalnya strategi pelatih Divaldo Alves, manajer baru ini menyerahkan sepenuhnya kepada staf pelatih. Ia hanya mengungkapkan, manajemen ingin pelatih secepatnya memberikan perubahan di pertandingan berikutnya.
Saleh mengakui sejumlah pemain, walau tidak disebutkan satu per satu, juga kurang stabil akhir-akhir ini. Dikatakannya itu menjadi pekerjaan rumah (PR) pelatih agar tim tidak menghadapi persoalan yang sama di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Sementara, staf pelatih maupun tim juga melakukan evaluasi terkait prestasi tim belakangan ini. Walau tak menyebutkan hasil evaluasi secara rinci, asisten pelatih Persebaya Ibnu Grahan menyebutkan pihaknya tidak tinggal diam dengan kondisi yang ada.
Dia menyadari benar tim telah mengecewakan supporter maupun manajemen menyusul kekalahan 0-1 dari Persiba.
''Apa pun prosesnya, tim telah mengecewakan kalau melihat hasil akhir. Kami sudah melakukan evaluasi dan hal lain yang diperlukan agar tim membaik,” ucap Ibnu kemarin.
Staf pelatih mau tak mau harus secepatnya melakukan tindakan. Pasalnya, akhir pekan ini Persebaya harus melawat ke kandang Persijap Jepara. Walau kekuatan calon lawan masih di bawah Bajul Ijo, jelas tak boleh lagi ada rasa meremehkan dalam benak tim kesayangan Bonek. (Koran Sindo)
Kekalahan itu memicu kegelisahan karena lawan bermain dengan 10 orang dan Persebaya bermain di kandang sendiri. Lebih menggelisahkan lagi, sebelumnya Andik Vermansyah dkk sempat bermain gemilang dengan mengalahkan Persija Jakarta di Bantul.
''Saya melihat ada inkosistensi tim dalam beberapa pertandingan terakhir. Selain itu juga ada kesan meremehkan lawan. Kami pernah mengalami kekalahan di kandang saat menghadapi Semen Padang dan kondisinya hampir sama dengan saat menghadapi Persiba,” kata Manajer Persebaya Saleh Hanifah.
Grafik Persebaya memang pantas disebut seperti yo-yo. Setelah dikalahkan Semen Padang di Gelora 10 November, Bajul Ijo sempat bangkit dengan menumbangkan PSM Makassar dan Persija Jakarta. Malah saat menghadapi Persija, komposisi Persebaya sangat pincang dengan absennya sejumlah pilar.
Merekam catatan tim itulah Saleh menilai pemain cepat puas setelah berhasil mengalahkan Persija dan PSM. Sehingga pada pertandingan menjamu Persiba Bantul, tim menjadi tidak siap menerima tekanan dari pihak lawan. ''Mereka mengira pertandingan akan lebih mudah,” ucapnya.
Sedangkan untuk faktor teknis, seperti gagalnya strategi pelatih Divaldo Alves, manajer baru ini menyerahkan sepenuhnya kepada staf pelatih. Ia hanya mengungkapkan, manajemen ingin pelatih secepatnya memberikan perubahan di pertandingan berikutnya.
Saleh mengakui sejumlah pemain, walau tidak disebutkan satu per satu, juga kurang stabil akhir-akhir ini. Dikatakannya itu menjadi pekerjaan rumah (PR) pelatih agar tim tidak menghadapi persoalan yang sama di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Sementara, staf pelatih maupun tim juga melakukan evaluasi terkait prestasi tim belakangan ini. Walau tak menyebutkan hasil evaluasi secara rinci, asisten pelatih Persebaya Ibnu Grahan menyebutkan pihaknya tidak tinggal diam dengan kondisi yang ada.
Dia menyadari benar tim telah mengecewakan supporter maupun manajemen menyusul kekalahan 0-1 dari Persiba.
''Apa pun prosesnya, tim telah mengecewakan kalau melihat hasil akhir. Kami sudah melakukan evaluasi dan hal lain yang diperlukan agar tim membaik,” ucap Ibnu kemarin.
Staf pelatih mau tak mau harus secepatnya melakukan tindakan. Pasalnya, akhir pekan ini Persebaya harus melawat ke kandang Persijap Jepara. Walau kekuatan calon lawan masih di bawah Bajul Ijo, jelas tak boleh lagi ada rasa meremehkan dalam benak tim kesayangan Bonek. (Koran Sindo)
()