Pengurus teras mundur, PSIS guncang

Rabu, 01 Februari 2012 - 09:47 WIB
Pengurus teras mundur,...
Pengurus teras mundur, PSIS guncang
A A A
Sindonews.com - Gerbong PSIS guncang. Prestasi gemilang di tengah lapangan bertolak belakang dengan kondisi di internal manajemen. Sederet pejabat teras mundur dari tim berjuluk Mahesa Jenar tersebut.

General Manager PSIS Setyo Agung Nugroho, asisten manajer Adi Saputra, dan psikolog PSIS Ferdinand Hindiarto menyatakan tidak lagi terlibat dalam manajemen tim. Selain para petinggi, sejumlah ofisial tim seperti Suyatno dan Rosyidin juga ikut mengundurkan diri.

Setyo Agung Nugroho belum bersedia berkomentar banyak tentang keputusannya tersebut. Termasuk tuduhan adanya komisi kontrak dari pemain yang dialamatkan kepadanya. Agung memilih diam agar masalah tidak semakin ruwet dan menonaktifkan telepon genggamnya dengan alasan ingin menenangkan diri.

”Pengunduran ini sudah bulat. Ada hal prinsip yang membuat saya memilih mundur. Soal surat pengunduran diri, saya rasa itu tidak perlu. Sebab, saya ditunjuk sebagai GM juga tidak ada SK-nya. Hanya penunjukan lisan, jadi mundur secara lisan juga sudah cukup,” kata Agung.


Mengenai komisi kontrak pemain yang jadi masalah, Agung menyerahkan kepada masyarakat bola Kota Semarang untuk menilainya. Dia hanya menegaskan, dirinya memang mendapat tugas bernegosiasi dengan pemain.

Tugas tersebut datang langsung dari bos PSIS, Kukrit Suryo Wicaksono selaku Komisaris Utama PT laskar Diponegoro yang menaungi PSIS musim ini.


”Awalnya, tugas (negosiasi) ini diberikan kepada Pak Didik Sukmono. Namun, Pak Kukrit kemudian menyerahkan kepada saya untuk bernegosiasi perihal kontrak pemain sesuai anggaran yang beliau berikan. Kemudian satu per satu pemain yang direkomendasikan pelatih saya ajak bicara untuk mencapai titik kesepatan nilai kontrak. Nego dilakukan di rumah saya, ada yang di warung, serta di mes,” tambah Agung


Menanggapi pengunduran Agung cs, Direktur Operasional PSIS Novel Al Bakri menyatakan tidak tahu menahu. Dia menyayangkan sikap Agung jika benar-benar mengundurkan diri. Seharusnya, kata Novel, Agung berbicara terlebih dahulu dan menjelaskan permasalahan yang sebenarnya.

”Saya kan direksi. Akan lebih baik Agung datang ke saya, apa masalahnya. Nah, ada apa-apa saya tentu akan melindunginya,” ujar Novel.


Terpisah, tokoh sepak bola Semarang Simon Legiman kaget mendengar Agung mundur dari jabatannya. Simon mengungkapkan, perwakilan dari konsorsium Warsa Susilo datang ke kantornya untuk meminta memfasilitasi agar bisa bertemu Agung. Namun, Simon kesulitan karena telepon pribadi Agung tidak aktif.


Meski demikian, Simon mendukung langkah Agung untuk mundur. ”Apabila seseorang sudah tidak dapat kepercayaan, maka lebih baik memisahkan diri. Posisi menjadi tidak nyaman, jadi buat apa dipertahankan,” ucap Simon.

Mantan Manajer PSIS itu menilai, pengunduran Agung akan berdampak positif pada manajemen PSIS. Sebab, antarpersonel di internal manajemen PSIS sekarang memang tidak ada kecocokan. ”Dengan mundur, Agung akan lebih nyaman. Di pihak lain, manajemen sekarang juga enak,” imbuhnya.

Sebelum Agung menyatakan mundur, dua personel dari manajemen PSIS juga sudah tidak terlihat lagi mengawal tim dalam beberapa hari terakhir. Mereka adalah asisten manajer bidang logistik Irwan Santoso dan manajer tim Maryanto. Kepada wartawan, Maryanto mengungkapkan sudah nonaktif sejak dua pekan lalu.

”Saya tidak ingin ada kesan negatif dari keputusan saya yang memilih non aktif. Sehingga, beberapa kali terlihat di lapangan,” terangnya. (Koran Sindo)
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0404 seconds (0.1#10.140)