Duet Wanggai-Ngon bikin keder SFC
A
A
A
Sindonews.com - Sriwijaya FC harus mewaspadai permainan bola-bola atas Persidafon Dafonsoro. Mengandalkan kekuatan dua penyerang, Patrich Wanggai dan Ngon A Djam, yang jago duel bola atas, tim promosi dari Divisi Utama musim lalu itu bakal menyulitkan para pemain bertahan yang di miliki Lalskar Wong Kito.
Kualitas Ngon dalam permainan bola-bola atas dan memanfaatkan umpan-umpan lanbung dan diagonal tidak diragukan lagi. Publik bola Sumatera Selatan memiliki penilaian sendiri terhadap dirinya.
Saat masih menjadi mesin gol SFC, pemain asal Kamerun itu cukup produktif meskipun dia baru bergabung di akhir putaran pertama. Dia menyumbangkan 22 gol. Bahkan, Ngon sukses menyumbang dua gol di ajang Liga Champion Asia (LCA). Tepatnya, saat ditekuk wakil Korea Selatan (Korsel), FC Seoul 2-4 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.
Mantan pemain Persebaya itu merupakan salah satu tipe striker murni yang siap menyelesaikan setiap peluang di depan gawang lawan, dengan kemampuan drible yang di miliki oleh Wanggai membuat kedua pemain ini menjadi semakin padu.
Sayang, meskpun memiliki kualitas yang baik sebagai predator di lini depan, Ngon merupakan salah satu pemain yang rentan cedera. Kondisi inilah yang membuatnya tidak mendapatkan tawaran perpanjangan kontrak.
Padahal, dia merupakan salah satu pemain yang turut membantu perjuangan SFC saat mengangkat trofi kedua Piala Indonesia/Copa Indonesia 2009.
Di atas kertas, SFC diprediksi tidak akan kesulitan mengatasi Persidafon Dafonsoro Tapi, bukan berarti skuad Laskar Wong Kito bisa menang dengan mudah. Untuk itu, lini belakang SFC harus lebih waspada dan tidak boleh lengah saat berada dalam tekanan.
Pasalnya, setiap waktu, duet Ngon dan Wanggai akan selalu mengancam gawang Ferry Rotinsulu.
’’Saya tidak mengetahui detail komposisi pemain Persidafon. Tapi, mereka punya Ngon yang pernah satu musim membela SFC. Ngon pemain bagus dan memiliki keunggulan dalam duel bola atas, sedangkan Wanggai memiliki skill individu yang kuat sehingga membuatnya kuat saat duel satu lawan satu,'' ungkap pelatih SFC Kas Hartadi. (Koran Sindo)
Kualitas Ngon dalam permainan bola-bola atas dan memanfaatkan umpan-umpan lanbung dan diagonal tidak diragukan lagi. Publik bola Sumatera Selatan memiliki penilaian sendiri terhadap dirinya.
Saat masih menjadi mesin gol SFC, pemain asal Kamerun itu cukup produktif meskipun dia baru bergabung di akhir putaran pertama. Dia menyumbangkan 22 gol. Bahkan, Ngon sukses menyumbang dua gol di ajang Liga Champion Asia (LCA). Tepatnya, saat ditekuk wakil Korea Selatan (Korsel), FC Seoul 2-4 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.
Mantan pemain Persebaya itu merupakan salah satu tipe striker murni yang siap menyelesaikan setiap peluang di depan gawang lawan, dengan kemampuan drible yang di miliki oleh Wanggai membuat kedua pemain ini menjadi semakin padu.
Sayang, meskpun memiliki kualitas yang baik sebagai predator di lini depan, Ngon merupakan salah satu pemain yang rentan cedera. Kondisi inilah yang membuatnya tidak mendapatkan tawaran perpanjangan kontrak.
Padahal, dia merupakan salah satu pemain yang turut membantu perjuangan SFC saat mengangkat trofi kedua Piala Indonesia/Copa Indonesia 2009.
Di atas kertas, SFC diprediksi tidak akan kesulitan mengatasi Persidafon Dafonsoro Tapi, bukan berarti skuad Laskar Wong Kito bisa menang dengan mudah. Untuk itu, lini belakang SFC harus lebih waspada dan tidak boleh lengah saat berada dalam tekanan.
Pasalnya, setiap waktu, duet Ngon dan Wanggai akan selalu mengancam gawang Ferry Rotinsulu.
’’Saya tidak mengetahui detail komposisi pemain Persidafon. Tapi, mereka punya Ngon yang pernah satu musim membela SFC. Ngon pemain bagus dan memiliki keunggulan dalam duel bola atas, sedangkan Wanggai memiliki skill individu yang kuat sehingga membuatnya kuat saat duel satu lawan satu,'' ungkap pelatih SFC Kas Hartadi. (Koran Sindo)
()