Asisten pelatih Persiba pasrah terima sanksi
A
A
A
Sindonews.com - Asisten pelatih Persiba Bantul Sajuri Syahid mengaku pasrah dengan hukuman apa pun yang akan dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI. Dia mengaku siap menerima hukuman atas tindakan yang dilakukannya.
Pelatih berlisensi B nasional itu mengakui semua kesalahannya di depan Komdis. Dia juga menyampaikan alasan atas tindakan yang dilakukannya. Kendati begitu, dia mengaku belum tahu hukuman apa yang akan dijatuhkan padanya.
''Belum tahu nanti hukumannya apa dan kapan, kalau memang ada. Tapi, apa pun itu saya siap menerimanya. Saya sudah minta maaf dan tidak akan mengulangi lagi,'' kata Sajuri.
Dia mengatakan, protes yang dilakukannya terhadap wasit dilakukan karena pengadil lapangan dinilai berat sebelah. Menurutnya, gol Ugiek Sugiyanto tidak seharusnya dianulir karena pemain bernomor 22 ini tidak berada dalam posisi offside.
Selain Sajuri, asisten pelatih lainnya, Benny Van Braukelen juga terancam sanksi. Seperti halnya Sajuri, Benny juga dianggap melakukan protes berlabih atas kepemimpinan wasit saat Laskar Sultan Agung ditekuk Persibo Bojonegoro, tiga pekan lalu.
Pelatih Kepala Persiba M Basri mengaku tak risau meski kedua asistennya terancam sanksi. Dia mengaku tetap optimistis bisa membawa Persiba ke posisi lebih baik meski akan dihadapkan pada laga krusial, tiga hari ke depan.
''Saya sebagai pelatih siap dengan risiko apa pun. Seandainya harus kehilangan dua asisten karena sanksi pun saya siap. Tim harus tetap bertanding dan berlatih. Dan saya akan memimpin mereka melewati laga-laga krusial yang sudah ada di depan mata,'' ucap dia.
Jika Sajuri dan Benny dihukum dalam waktu lama, jelas akan merugikan Persiba. Kendati hanya sebagai asisten, tapi posisinya dalam skuad Laskar Sultan Agung tak bisa dipandang sebelah mata. Terlebih Sajuri membawa tim kebanggaan Paserbumi menjuarai Divisi Utama 2010/2011.
Musim lalu, Sajuri naik menjadi pelatih kepala secagai karetaker Eduard Tjong di paro kedua kompetisi. Edu mendapat sanksi sangat keras dari Komdis PSSI setelah dianggap menghina wasit dalam lawatan ke tanah Papua menantang Persidafon Dafonsoro.
Akibat hukuman itu, Edu tidak bisa mendampingi Wahyu Wijiastanto dkk. Sajuri yang menjadi asisten didapuk meneruskan tugas berat yang diemban Edu. Sajuri sukses mengantarkan Persiba sebagai kampiun. Namun, apa yang dialami Edu sepertinya juga harus dialami Sajuri kali ini. (Koran Sindo)
Pelatih berlisensi B nasional itu mengakui semua kesalahannya di depan Komdis. Dia juga menyampaikan alasan atas tindakan yang dilakukannya. Kendati begitu, dia mengaku belum tahu hukuman apa yang akan dijatuhkan padanya.
''Belum tahu nanti hukumannya apa dan kapan, kalau memang ada. Tapi, apa pun itu saya siap menerimanya. Saya sudah minta maaf dan tidak akan mengulangi lagi,'' kata Sajuri.
Dia mengatakan, protes yang dilakukannya terhadap wasit dilakukan karena pengadil lapangan dinilai berat sebelah. Menurutnya, gol Ugiek Sugiyanto tidak seharusnya dianulir karena pemain bernomor 22 ini tidak berada dalam posisi offside.
Selain Sajuri, asisten pelatih lainnya, Benny Van Braukelen juga terancam sanksi. Seperti halnya Sajuri, Benny juga dianggap melakukan protes berlabih atas kepemimpinan wasit saat Laskar Sultan Agung ditekuk Persibo Bojonegoro, tiga pekan lalu.
Pelatih Kepala Persiba M Basri mengaku tak risau meski kedua asistennya terancam sanksi. Dia mengaku tetap optimistis bisa membawa Persiba ke posisi lebih baik meski akan dihadapkan pada laga krusial, tiga hari ke depan.
''Saya sebagai pelatih siap dengan risiko apa pun. Seandainya harus kehilangan dua asisten karena sanksi pun saya siap. Tim harus tetap bertanding dan berlatih. Dan saya akan memimpin mereka melewati laga-laga krusial yang sudah ada di depan mata,'' ucap dia.
Jika Sajuri dan Benny dihukum dalam waktu lama, jelas akan merugikan Persiba. Kendati hanya sebagai asisten, tapi posisinya dalam skuad Laskar Sultan Agung tak bisa dipandang sebelah mata. Terlebih Sajuri membawa tim kebanggaan Paserbumi menjuarai Divisi Utama 2010/2011.
Musim lalu, Sajuri naik menjadi pelatih kepala secagai karetaker Eduard Tjong di paro kedua kompetisi. Edu mendapat sanksi sangat keras dari Komdis PSSI setelah dianggap menghina wasit dalam lawatan ke tanah Papua menantang Persidafon Dafonsoro.
Akibat hukuman itu, Edu tidak bisa mendampingi Wahyu Wijiastanto dkk. Sajuri yang menjadi asisten didapuk meneruskan tugas berat yang diemban Edu. Sajuri sukses mengantarkan Persiba sebagai kampiun. Namun, apa yang dialami Edu sepertinya juga harus dialami Sajuri kali ini. (Koran Sindo)
()