FIFA: Ini hari hitam sejarah sepak bola
A
A
A
Sindonews.com - Setelah insiden kerusuhan di Stadion sepak bola di Kota Port Said, Mesir pagi ini, FIFA Federation International the Football Association (FIFA) menyoroti langsung kerusuhan dan dampak yang ditimbulkan.
Presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan, kerusuhan yang menewaskan 74 orang itu merupakan hari hitam dalam sejarah sepak bola.
"Saya sangat terkejut dan sedih saat mengetahui insiden yang terjadi malam ini menelan banyak jumlah korban pendukung sepak bola meninggal atau terluka," kata Blatter seperti dikutip ABC news, Kamis (2/2/2012).
Aksi kekerasan dalam pertandingan sepak bola di seluruh Afrika utara meningkat secara signifikan sejak kerusuhan politik terjadi di seluruh kawasan Arab dalam pemberontakan tahun lalu.
"Seperti sebuah bencana yang tidak terbayangkan, tidak terbayangkan, dan tidak seharusnya terjadi. Yang menjadi perhatian saya adalah dengan keluarga mereka yang telah kehilangan nyawa mereka malam ini," kata Blatter.
Setidaknya 74 orang tewas dan sekitar 1.000 terluka dalam kerusuhan di sebuah stadion sepak bola di kota Port Said Mesir pagi ini.
Pejabat setempat mengatakan korban tewas dan terluka termasuk petugas keamanan dan beberapa pemain. Abo Treika, salah seorang pemain dari Al Ahly Mohamed menggambarkan aksi kekerasan ini sebagai sebuah perang.
"Ini bukan sepak bola. Ini adalah perang. Tidak ada pergerakan dan tidak ada keamanan dan tidak ada ambulans. Maka saya meminta liga utama untuk dibatalkan. Ini adalah situasi yang mengerikan dan saya tidak akan melupakan kejadian hari ini," ungkap Treika.
Satu laga lain yang sedang diselenggarakan di Kairo langsung dihentikan oleh wasit. kputusan itu diambil setelah wasit menerima berita tentang kekerasan yang terjadi di Stadion Port Said.(azh)
Presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan, kerusuhan yang menewaskan 74 orang itu merupakan hari hitam dalam sejarah sepak bola.
"Saya sangat terkejut dan sedih saat mengetahui insiden yang terjadi malam ini menelan banyak jumlah korban pendukung sepak bola meninggal atau terluka," kata Blatter seperti dikutip ABC news, Kamis (2/2/2012).
Aksi kekerasan dalam pertandingan sepak bola di seluruh Afrika utara meningkat secara signifikan sejak kerusuhan politik terjadi di seluruh kawasan Arab dalam pemberontakan tahun lalu.
"Seperti sebuah bencana yang tidak terbayangkan, tidak terbayangkan, dan tidak seharusnya terjadi. Yang menjadi perhatian saya adalah dengan keluarga mereka yang telah kehilangan nyawa mereka malam ini," kata Blatter.
Setidaknya 74 orang tewas dan sekitar 1.000 terluka dalam kerusuhan di sebuah stadion sepak bola di kota Port Said Mesir pagi ini.
Pejabat setempat mengatakan korban tewas dan terluka termasuk petugas keamanan dan beberapa pemain. Abo Treika, salah seorang pemain dari Al Ahly Mohamed menggambarkan aksi kekerasan ini sebagai sebuah perang.
"Ini bukan sepak bola. Ini adalah perang. Tidak ada pergerakan dan tidak ada keamanan dan tidak ada ambulans. Maka saya meminta liga utama untuk dibatalkan. Ini adalah situasi yang mengerikan dan saya tidak akan melupakan kejadian hari ini," ungkap Treika.
Satu laga lain yang sedang diselenggarakan di Kairo langsung dihentikan oleh wasit. kputusan itu diambil setelah wasit menerima berita tentang kekerasan yang terjadi di Stadion Port Said.(azh)
()