Derby Jateng Bermasalah
A
A
A
Sindonews.com - Derby Jawa Tengah tersaji di Stadion Madya Magelang, nanti sore. Tuan rumah PPSM Kartika Nusantara bakal menantang saudaranya dari Semarang, PSIS. Duel tim sedaerah itu akan semakin menarik disimak. Pasalnya, kedua tim sedang bermasalah.
Para penggawa PPSM masuk ke stadion dengan harap-harap cemas. Empat kekalahan beruntun yang mereka alami membuat beban Kurniawan Dwi Yulianto dkk semakin besar. Mereka dituntut untuk segera mengakhiri tren negatif. Hal sama juga dirasakan pelatih Danurwindo.
Pekan lalu, eks pelatih Pelita Jaya dan Persebaya itu lolos dari ancaman pelengseran pendukung PPSM yang tergabung dalam wadah Simolodro. Suporter mendesak manajemen segera melengserkan Danur karena dinilai gagal membangun tim yang solid.
Namun, manajemen masih memberikan kepercayaan kepada Danurwindo. Manajemen beranggapan, serangkaian hasil buruk yang dipetik PPSM lebih disebabkan minimnya pemain berkualitas di tubuh tim ini.
Apabila di pertandingan ini Danurwindo kembali gagal meraih poin, bukan tidak mungkin nyanyian sumbang dari tribun akan semakin nyaring terdengar.
”Saya paham keinginan suporter. Bukan hanya suporter, saya dan tentu saja para pemain juga menginginkan kemenangan. Untuk itulah, pada laga besok (hari ini) kami akan bekerja lebih keras lagi,” kata Danurwindo.
Perubahan juga dilakukan Danur untuk menambah daya dobrak timnya. Jika sebelumnya Josiah Seton lebih sering berdampingan dengan Kurniawan.
Pada laga sore nanti, Danur akan mendorong posisi geladang asal Kamerun Cesar Mboma dari gelandang ke garis depan. Sedangkan, Kurniawan bakal beroperasi di belakang dua striker tersebut.
Lini belakang PPSM yang selama ini sering menimbulkan masalah juga telah dibenahi. Dua pemain yang baru saja didatangkan, Syamsudin dan Ikhsan Sania bisa diturunkan untuk ikut menahan gempuran-gempuran PSIS.
Sementara itu, dari sisi teknis sebenarnya PSIS diprediksi tidak akan menemui kesulitan menghadapi partai ini. Bahkan, peluang untuk meraih kemenangan pertama di kandang lawan terbuka lebar. Jejak rekam PPM di laga kandang menjadi salah satu pemicunya. Dari tiga kali menggelar laga di Magelang, PPSM dua kali mengalami kekalahan.
Para penggawa PPSM masuk ke stadion dengan harap-harap cemas. Empat kekalahan beruntun yang mereka alami membuat beban Kurniawan Dwi Yulianto dkk semakin besar. Mereka dituntut untuk segera mengakhiri tren negatif. Hal sama juga dirasakan pelatih Danurwindo.
Pekan lalu, eks pelatih Pelita Jaya dan Persebaya itu lolos dari ancaman pelengseran pendukung PPSM yang tergabung dalam wadah Simolodro. Suporter mendesak manajemen segera melengserkan Danur karena dinilai gagal membangun tim yang solid.
Namun, manajemen masih memberikan kepercayaan kepada Danurwindo. Manajemen beranggapan, serangkaian hasil buruk yang dipetik PPSM lebih disebabkan minimnya pemain berkualitas di tubuh tim ini.
Apabila di pertandingan ini Danurwindo kembali gagal meraih poin, bukan tidak mungkin nyanyian sumbang dari tribun akan semakin nyaring terdengar.
”Saya paham keinginan suporter. Bukan hanya suporter, saya dan tentu saja para pemain juga menginginkan kemenangan. Untuk itulah, pada laga besok (hari ini) kami akan bekerja lebih keras lagi,” kata Danurwindo.
Perubahan juga dilakukan Danur untuk menambah daya dobrak timnya. Jika sebelumnya Josiah Seton lebih sering berdampingan dengan Kurniawan.
Pada laga sore nanti, Danur akan mendorong posisi geladang asal Kamerun Cesar Mboma dari gelandang ke garis depan. Sedangkan, Kurniawan bakal beroperasi di belakang dua striker tersebut.
Lini belakang PPSM yang selama ini sering menimbulkan masalah juga telah dibenahi. Dua pemain yang baru saja didatangkan, Syamsudin dan Ikhsan Sania bisa diturunkan untuk ikut menahan gempuran-gempuran PSIS.
Sementara itu, dari sisi teknis sebenarnya PSIS diprediksi tidak akan menemui kesulitan menghadapi partai ini. Bahkan, peluang untuk meraih kemenangan pertama di kandang lawan terbuka lebar. Jejak rekam PPM di laga kandang menjadi salah satu pemicunya. Dari tiga kali menggelar laga di Magelang, PPSM dua kali mengalami kekalahan.
()