Duh, Persija dibelit masalah internal
A
A
A
Sindonews.com - Persija Jakarta dirundung masalah besar. Selain performa tim yang menurun, internal manajemen klub berseragam oranye tersebut ikut bermasalah.
Skuad asuhan Jaya Hartono masih belum mendapat hasil maksimal di tiga laga terakhir. Kondisi tim yang kurang maksimal dimulai saat ditaklukan Persebaya Surabaya 2-0, kalah oleh Persiba Bantul 1-0, dan ditahan imbang Bontang FC 1-1.
Menurunnya penampilan Danilo Fernando dkk juga berdampak pada peringkat Persija di klasemen Indonesia Premier League (IPL) 2011-2012. Tapi menurut Jaya, kondisi itu tidak hanya dipengaruhi oleh penampilan tim semata, tapi disebabkan oleh menurunya mental bertanding dari para pemain Persija.
Beberapa indikasi permasalahan, ditengarai terjadi di manajemen tim. Jaya menyatakan, penurunan motivasi berlatih dan bertanding para pemain disebabkan oleh beberapa faktor di dalam tim Persija.
’’Yang jelas penurunan mental pemain juga disebabkan oleh motivasi pemain yang rendah. Pasti ada penyebab dan masalahnya bukan teknis. Bukan hanya karena sudah dua kali kalah dan satu kali imbang, di tiga pertandingan terakhir,’’ ungkap Jaya, Kamis (2/2).
’’Motivasi itu akan berpengaruh saat pemain berlatih dan bermain. Pemain sampai terlihat tidak memiliki antusias dalam menjalankan kewajibannya. Itu tentu jadi satu masalah besar saya kira," sambung mantan pelatih Persik Kediri tersebut.
Tapi, Jaya tidak mau lepas tangan soal permasalahan yang ada di Persija saat ini. Pelatih yang juga mantan pemain timnas Indonesia era 1990 itu menyatakan, jika semua pihak yaitu pemain, pelatih, dan manajemen tim harus saling mencari solusi terbaik dengan mengangkat performa tim.
’’Semua memang berdampak pada performa tim dan berdampak pada hasil pertandingan. Tapi saya tetap bertangung jawab soal masalah ini,’’ kata pelatih kelahiran Medan tersebut.
Apa yang disampaikan Jaya juga diamini juru gedor Persija, Emanuele De Porra. Bomber kewarganegaraan Argentina itu menyatakan, kondisi tersebut memang sedang dialami klub berjuluk Macan Kemayoran ini. De Porras pun menuturkan, jika dirinya tidak ingin terlalu mencampuri masalah manajemen.
’’Buat kami para pemain tentu tidak mau terlalu jauh membahas permasalah yang dialami manajemen tim. Adanya beberapa isu penunggakan gaji, memang sempat tertunda. Tapi kalau saya, setelah itu tidak ada masalah lagi," tutur De Porras.
Walau tidak mau memusingkan apa yang sedang dialami manajemen, mantan penyerang PSIS Semarang itu menuturkan jika masalah itu memang terasa. Dirinya mengaku, sempat marah dengan kondisi yang sempat dirasakan para pemain Persija.
"Kami sebenarnya hanya ingin, apa yang terlulis dalam kontrak dijalankan oleh manajamen dan pemain. Saya sempat marah memang karena kami tidak ingin hak pemain dimainkan," tandas De Porras.
Skuad asuhan Jaya Hartono masih belum mendapat hasil maksimal di tiga laga terakhir. Kondisi tim yang kurang maksimal dimulai saat ditaklukan Persebaya Surabaya 2-0, kalah oleh Persiba Bantul 1-0, dan ditahan imbang Bontang FC 1-1.
Menurunnya penampilan Danilo Fernando dkk juga berdampak pada peringkat Persija di klasemen Indonesia Premier League (IPL) 2011-2012. Tapi menurut Jaya, kondisi itu tidak hanya dipengaruhi oleh penampilan tim semata, tapi disebabkan oleh menurunya mental bertanding dari para pemain Persija.
Beberapa indikasi permasalahan, ditengarai terjadi di manajemen tim. Jaya menyatakan, penurunan motivasi berlatih dan bertanding para pemain disebabkan oleh beberapa faktor di dalam tim Persija.
’’Yang jelas penurunan mental pemain juga disebabkan oleh motivasi pemain yang rendah. Pasti ada penyebab dan masalahnya bukan teknis. Bukan hanya karena sudah dua kali kalah dan satu kali imbang, di tiga pertandingan terakhir,’’ ungkap Jaya, Kamis (2/2).
’’Motivasi itu akan berpengaruh saat pemain berlatih dan bermain. Pemain sampai terlihat tidak memiliki antusias dalam menjalankan kewajibannya. Itu tentu jadi satu masalah besar saya kira," sambung mantan pelatih Persik Kediri tersebut.
Tapi, Jaya tidak mau lepas tangan soal permasalahan yang ada di Persija saat ini. Pelatih yang juga mantan pemain timnas Indonesia era 1990 itu menyatakan, jika semua pihak yaitu pemain, pelatih, dan manajemen tim harus saling mencari solusi terbaik dengan mengangkat performa tim.
’’Semua memang berdampak pada performa tim dan berdampak pada hasil pertandingan. Tapi saya tetap bertangung jawab soal masalah ini,’’ kata pelatih kelahiran Medan tersebut.
Apa yang disampaikan Jaya juga diamini juru gedor Persija, Emanuele De Porra. Bomber kewarganegaraan Argentina itu menyatakan, kondisi tersebut memang sedang dialami klub berjuluk Macan Kemayoran ini. De Porras pun menuturkan, jika dirinya tidak ingin terlalu mencampuri masalah manajemen.
’’Buat kami para pemain tentu tidak mau terlalu jauh membahas permasalah yang dialami manajemen tim. Adanya beberapa isu penunggakan gaji, memang sempat tertunda. Tapi kalau saya, setelah itu tidak ada masalah lagi," tutur De Porras.
Walau tidak mau memusingkan apa yang sedang dialami manajemen, mantan penyerang PSIS Semarang itu menuturkan jika masalah itu memang terasa. Dirinya mengaku, sempat marah dengan kondisi yang sempat dirasakan para pemain Persija.
"Kami sebenarnya hanya ingin, apa yang terlulis dalam kontrak dijalankan oleh manajamen dan pemain. Saya sempat marah memang karena kami tidak ingin hak pemain dimainkan," tandas De Porras.
()