Persema tak silau pamor musuh
A
A
A
Sindonews.com - Persema Malang tidak melakukan persiapan khusus menjelang dua laga berat. Pelatih Slave Radovski tetap mempersiapkan timnya seperti biasa untuk menyambut laga besar kontra Persebaya Surabaya dan Arema FC di Stadion Gajayana.
Slave hanya memberikan instruksi agar pemain menjaga kondisi agar tidak dihantam gangguan fisik. Dia tidak banyak berharap, hanya menginginkan komposisi timnya komplet saat bertemu Persebaya dan Arema. Dua pertandingan ini bisa disebut laga terbesar Persema di kandang sendiri.
’’Kami akan melakukan rutinitas seperti biasa. Latihan dan menjaga kondisi pemain. Saya berharap dalam latihan pemain menghindari cedera, karena Persema harus tampil full team menghadapi tim kuat,” ungkap Slave, Kamis (2/2).
Dia memperingatkan tekanan berat yang bakal dihadapi timnya. Persebaya, walaupun sempat dikalahkan Persiba Bantul menurutnya mempunyai catatan menarik karena bagus tampil di luar kandang.
Sang calon lawan pernah mengalahkan PSMS Medan dan Persija Jakarta di kandangnya masing-masing. Itu menurutnya menjadi bukti mereka tak boleh diremehkan.
Sedangkan laga menjamu tim sekota Arema FC, dipandang jauh lebih berat karena faktor gengsi.
Slave menyadari timnya masih dipandang sebelah mata jika menyebut nama besar Persebaya dan Arema. Namun, dia tidak mau tim asuhannya rendah diri dengan fakta tersebut.
’’Kepercayaan diri penting dalam sebuah pertandingan dan saya meminta pemain memahami itu. Tidak perlu takut dengan nama besar lawan karenadi lapangan yang bermain 11 pemain lawan 11 pemain,” tukas pelatih asal Makedonia itu.
Dia masih yakin timnya bisa meredam keberingasan Bajul Ijo dan Singo Edan. Salah satu faktor yang menjadikan Slave optimistis, di antaranya kemampuan timnya mencetak gol dalam beberapa pertandingan terakhir.
Dia menuturkan, Laskar Ken Arok kini tidak tergantung pada satu pemain jika bicara produktifitas. Semua posisi terbukti bisa menjadi solusi di depan gawang lawan.
Slave menyebut Bima Sakti yang menciptakan gol tunggal ke gawang Persiraja Banda Aceh dan Naum Sekulovski yang ikut menyumbangkan gol ke jala PSMS Medan. Menurut mantan asisten pelatih Cendrawasih FC ini, situasi itu membuat Persema tidak hanya bertumpu pada striker seperti Emile Mbamba dan Irfan Bachdim.
Slave hanya memberikan instruksi agar pemain menjaga kondisi agar tidak dihantam gangguan fisik. Dia tidak banyak berharap, hanya menginginkan komposisi timnya komplet saat bertemu Persebaya dan Arema. Dua pertandingan ini bisa disebut laga terbesar Persema di kandang sendiri.
’’Kami akan melakukan rutinitas seperti biasa. Latihan dan menjaga kondisi pemain. Saya berharap dalam latihan pemain menghindari cedera, karena Persema harus tampil full team menghadapi tim kuat,” ungkap Slave, Kamis (2/2).
Dia memperingatkan tekanan berat yang bakal dihadapi timnya. Persebaya, walaupun sempat dikalahkan Persiba Bantul menurutnya mempunyai catatan menarik karena bagus tampil di luar kandang.
Sang calon lawan pernah mengalahkan PSMS Medan dan Persija Jakarta di kandangnya masing-masing. Itu menurutnya menjadi bukti mereka tak boleh diremehkan.
Sedangkan laga menjamu tim sekota Arema FC, dipandang jauh lebih berat karena faktor gengsi.
Slave menyadari timnya masih dipandang sebelah mata jika menyebut nama besar Persebaya dan Arema. Namun, dia tidak mau tim asuhannya rendah diri dengan fakta tersebut.
’’Kepercayaan diri penting dalam sebuah pertandingan dan saya meminta pemain memahami itu. Tidak perlu takut dengan nama besar lawan karenadi lapangan yang bermain 11 pemain lawan 11 pemain,” tukas pelatih asal Makedonia itu.
Dia masih yakin timnya bisa meredam keberingasan Bajul Ijo dan Singo Edan. Salah satu faktor yang menjadikan Slave optimistis, di antaranya kemampuan timnya mencetak gol dalam beberapa pertandingan terakhir.
Dia menuturkan, Laskar Ken Arok kini tidak tergantung pada satu pemain jika bicara produktifitas. Semua posisi terbukti bisa menjadi solusi di depan gawang lawan.
Slave menyebut Bima Sakti yang menciptakan gol tunggal ke gawang Persiraja Banda Aceh dan Naum Sekulovski yang ikut menyumbangkan gol ke jala PSMS Medan. Menurut mantan asisten pelatih Cendrawasih FC ini, situasi itu membuat Persema tidak hanya bertumpu pada striker seperti Emile Mbamba dan Irfan Bachdim.
()