Motivasi tinggi Azarenka
Motivasi tinggi Azarenka
A
A
A
Sindonews.com - Victoria Azarenka punya motivasi lebih saat memimpin tim Piala Fed Belarusia menghadapi Amerika Serikat di DCY Center, Worcester, Massachussets, AS. Dia punya bekal gelar juara Grand Slam Australia 2012 dan predikat petenis nomor satu dunia.
Ya, Azarenka kini sudah berbeda. Prestasi yang mampu diraihnya awal musim ini turut memotivasinya mengantarkan negerinya mencatat sejarah sebagai juara Piala Fed.
Apalagi, dia juga terinspirasi kinerja petenis Republik Ceko Petra Kvitova yang mampu memimpin tim negaranya merebut Piala Fed 2011 setelah kesuksesannya meraih gelar Wimbledon 2011.
Azarenka sendiri nyaris tak istirahat untuk segera sampai di Massachussets. Setelah mendapatkan sampanye kemenangan, sedikit tidur, dan membaca banyak SMS ucapan selamat, termasuk email dari Presiden Belarus Alexander Lukashenko, petenis berusia 22 tahun ini langsung terbang dari Melbourne ke Amerika Serikat.
Dia pergi dengan optimisme dapat mengalahkan Willams bersaudara pada babak pertama Grup II Dunia Piala Fed 2012.
Bagi Belarus, ini kali kedua mereka tampil di Grup II Dunia. Sebelumnya, mereka tampil di grup tersebut pada 1999. Mereka merebut lima kemenangan tahun lalu, sehingga mendapat promosi dari Grup I Europe/Africa Zone ke Grup II Dunia.
Sebaliknya bagi AS, penampillannya di Grup II Dunia ini merupakan yang pertama dalam sejarah sejak terdegrasi dari Grup Dunia pada 2011. Saat itu, AS kalah dari Belgia 1-4 dan Jerman 0-5. Itu yang membuat mereka turun status. Padahal, pada dua musim sebelumnya, mereka finis sebagai runner-up.
Tapi, apa pun, reputasi AS tetap paling mencolok. Mereka adalah negara tersukses di Piala Fed dengan mengoleksi 17 gelar.
Secara prestasi, Belarus tentu bukan apa-apa ketimbang AS. Namun, Azarenka yang didampingi Anastasia Yakimova (65 WTA), Olga Govortsova (97 WTA), dan Darya Kustova (604 WTA), tidak merasa gentar menghadapi AS yang diperkuat Serena Williams (12 WTA), Christina McHale (38 WTA), Venus Williams (133 WTA), dan Liezel Huber (1 WTA ganda).
Ya, Azarenka kini sudah berbeda. Prestasi yang mampu diraihnya awal musim ini turut memotivasinya mengantarkan negerinya mencatat sejarah sebagai juara Piala Fed.
Apalagi, dia juga terinspirasi kinerja petenis Republik Ceko Petra Kvitova yang mampu memimpin tim negaranya merebut Piala Fed 2011 setelah kesuksesannya meraih gelar Wimbledon 2011.
Azarenka sendiri nyaris tak istirahat untuk segera sampai di Massachussets. Setelah mendapatkan sampanye kemenangan, sedikit tidur, dan membaca banyak SMS ucapan selamat, termasuk email dari Presiden Belarus Alexander Lukashenko, petenis berusia 22 tahun ini langsung terbang dari Melbourne ke Amerika Serikat.
Dia pergi dengan optimisme dapat mengalahkan Willams bersaudara pada babak pertama Grup II Dunia Piala Fed 2012.
Bagi Belarus, ini kali kedua mereka tampil di Grup II Dunia. Sebelumnya, mereka tampil di grup tersebut pada 1999. Mereka merebut lima kemenangan tahun lalu, sehingga mendapat promosi dari Grup I Europe/Africa Zone ke Grup II Dunia.
Sebaliknya bagi AS, penampillannya di Grup II Dunia ini merupakan yang pertama dalam sejarah sejak terdegrasi dari Grup Dunia pada 2011. Saat itu, AS kalah dari Belgia 1-4 dan Jerman 0-5. Itu yang membuat mereka turun status. Padahal, pada dua musim sebelumnya, mereka finis sebagai runner-up.
Tapi, apa pun, reputasi AS tetap paling mencolok. Mereka adalah negara tersukses di Piala Fed dengan mengoleksi 17 gelar.
Secara prestasi, Belarus tentu bukan apa-apa ketimbang AS. Namun, Azarenka yang didampingi Anastasia Yakimova (65 WTA), Olga Govortsova (97 WTA), dan Darya Kustova (604 WTA), tidak merasa gentar menghadapi AS yang diperkuat Serena Williams (12 WTA), Christina McHale (38 WTA), Venus Williams (133 WTA), dan Liezel Huber (1 WTA ganda).
()
Explore More