Dendam belum terbalaskan, pembinaan jadi korban

Rabu, 08 Februari 2012 - 07:07 WIB
Dendam belum terbalaskan,...
Dendam belum terbalaskan, pembinaan jadi korban
A A A
Sindonews.com - Dipangkasnya dana APBD bagi PSSI Surabaya dari pengajuan Rp 15 miliar menjadi Rp 1 miliar tentu saja sangat mengejutkan. Namun, jika melihat sejarah, keputusan DPRD Surabaya ini tentu sudah bisa ditebak. Benarkah ini skenario Ketua DPRD Surabaya Wishnu Wardhana?

Setelah mendengar kabar hanya mendapatkan dana Rp 1 miliar, Ketua Pengcab PSSI Surabaya Cholid Ghoromah langsung menuding jika Ketua DPRD Surabaya Wishnu Wardhana dan Pengcab ada di balik upaya penggembosan PSSI Surabaya. ”Ini semua karena Wishnu gagal menjadi ketua Pengcab PSSI Surabaya,” tuding Cholid.

Dari informasi yang diperoleh Cholid, banyak anggota dewan yang tidak setuju dengan keputusan alokasi dana bagi PSSI Surabaya yang hanya mendapatkan Rp 1 miliar.

’’Masih banyak anggota dewan yang mendukung Pengcab Surabaya. Saya mendapat informasi, banyak juga anggota dewan yang tidak sepakat dengan keputusan tersebut,’’ tambahnya.

Wajar jika tudingan langsung mengarah kepada sosok Wishnu Wardhana. Bisa jadi, itu adalah bentuk dari pembalasan Wishnu kepada Cholid Ghoromah. Sudah bukan rahasia lagi, jika kedua orang itu pernah berebut kursi ketum Pengcab PSSI Surabaya. Bahkan, kubu Wishnu sempat melaporkan beberapa pendukung Cholid ke Polda Jatim dengan dugaan pemalsuan dokumen Muscablub PSSI Surabaya.

Saat itu, kubu Cholid menggelar Muscablub untuk mendongkel Wishnu dari jabatan ketua umum Pengcab PSSI Surabaya. Namun, kubu Wishnu menuding Muscablub itu ilegal karena beberapa dokumen diduga dipalsukan. Hingga kini, kasus tersebut menguap dan Cholid tetap tak tidak tergusur dari jabatan ketum Pengcab PSSI Surabaya.

Selain berebut kursi ketum Pengcab PSSI Surabaya,dua orang itu juga pernah tercatat berebut menjadi penguasa klub kebanggaan warga Surabaya, Persebaya. Dendam lama itu masih terpelihara hingga sekarang dengan ditandai masih terpecahnya Persebaya menjadi dua.

Meski tidak langsung menangani tim, namun sosok Wisnu masih melekat kuat dengan Persebaya yang berkiprah di kompetisi divisi utama dengan menjabat komisaris PT Mitra Muda Intin Berlian.

Sedangkan Cholid Ghoromah merupakan salah satu tokoh di belakang Persebaya yang ikut kompetisi resmi PSSI, Indonesia Premier League (IPL). Saat ini, Cholid juga tercatat sebagai Direktur PT Persebaya Indonesia.

Dengan melihat latar belakang sengit permusuhan dua sosok ini, bukan tidak mungkin ini adalah tumpahan dendam lama Wishnu Wardhana.

Sebuah ironi, jikaskenario itu memang terjadi. Akibat dendam yang belum terbalaskan dari segelintir orang, pembinaan sepak bola di Surabaya menjadi korban.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8422 seconds (0.1#10.140)