Tunggu SK, karateka berlatih terpisah
A
A
A
Sindonews.com - Delapan bulan jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/ di Riau, para karateka Sulawesi Selatan (Sulsel) masih melakukan latihan terpisah.
Program pelatihan PON belum bisa berjalan maksimal karena menunggu surat keputusan (SK) tim bayangan PON.
Pelatih karate Sulsel Nukman Lahamang mengakui sampai saat ini para atlet masih belum pernah melakukan pemusatan latihan setelah Pra-PON lalu. Sebanyak 17 atlet yang lolos PON saat ini masih menggelar latihan terpisah di perguruan masing-masing.
’’Kita kan belum menerima SK dari KONI untuk atlet kita yang lolos ke PON. Sehingga, tentu program latihan yang telah kita susun sebelumnya belum berjalan. Atlet masih latihan sendiri-sendiri di perguruan masing-masing,” ungkap Nukman, Rabu (8/2).
Nukman mengatakan, setelah ada SK tersebut, pihaknya akan langsung memanggil para atlet untuk menggelar latihan bersama. Untuk pemusatan latihan dia menargetkan akan digelar menjelang pembukaan PON yang rencananya September mendatang.
’’Kami tetap akan melakukan training centre (TC) kampus, tapi nanti menjelang pelaksanaan PON. Untuk sementara setelah ada SK kami akan mulai menggelar latihan bersama untuk persiapan PON,” katanya.
Meski beberapa cabang olahraga lain telah menggelar latihan bersama, Nukman menilai khusus di karate tidak menjadi sebuah masalah yang besar. Pasalnya, di setiap perguruan karate yang meloloskan atletnya terdapat pelatih PON yang mendampingi dari perguruan tersebut.
’’Untungnya, pelatih kita terpencar di semua perguruan yang meloloskan atlet karatenya ke PON mewakili Sulsel. Sehingga sedikit terbantu, tentu pelatih akan bisa mengawasi perkembangan para atlet meskipun secara terpisah,” jelasnya.
Di Sulsel ada empat perguruan karate yang menyumbangkan atletnya ke PON. Keempat perguruan tersebut yakni Kushin Ryu M Karate-do Indonesia (KKI), Inkado, Inkanas dan Gojukai. Di setiap perguruan tersebut ada seorang pelatih PON Sulsel yang mendampingi atlet.
Program pelatihan PON belum bisa berjalan maksimal karena menunggu surat keputusan (SK) tim bayangan PON.
Pelatih karate Sulsel Nukman Lahamang mengakui sampai saat ini para atlet masih belum pernah melakukan pemusatan latihan setelah Pra-PON lalu. Sebanyak 17 atlet yang lolos PON saat ini masih menggelar latihan terpisah di perguruan masing-masing.
’’Kita kan belum menerima SK dari KONI untuk atlet kita yang lolos ke PON. Sehingga, tentu program latihan yang telah kita susun sebelumnya belum berjalan. Atlet masih latihan sendiri-sendiri di perguruan masing-masing,” ungkap Nukman, Rabu (8/2).
Nukman mengatakan, setelah ada SK tersebut, pihaknya akan langsung memanggil para atlet untuk menggelar latihan bersama. Untuk pemusatan latihan dia menargetkan akan digelar menjelang pembukaan PON yang rencananya September mendatang.
’’Kami tetap akan melakukan training centre (TC) kampus, tapi nanti menjelang pelaksanaan PON. Untuk sementara setelah ada SK kami akan mulai menggelar latihan bersama untuk persiapan PON,” katanya.
Meski beberapa cabang olahraga lain telah menggelar latihan bersama, Nukman menilai khusus di karate tidak menjadi sebuah masalah yang besar. Pasalnya, di setiap perguruan karate yang meloloskan atletnya terdapat pelatih PON yang mendampingi dari perguruan tersebut.
’’Untungnya, pelatih kita terpencar di semua perguruan yang meloloskan atlet karatenya ke PON mewakili Sulsel. Sehingga sedikit terbantu, tentu pelatih akan bisa mengawasi perkembangan para atlet meskipun secara terpisah,” jelasnya.
Di Sulsel ada empat perguruan karate yang menyumbangkan atletnya ke PON. Keempat perguruan tersebut yakni Kushin Ryu M Karate-do Indonesia (KKI), Inkado, Inkanas dan Gojukai. Di setiap perguruan tersebut ada seorang pelatih PON Sulsel yang mendampingi atlet.
()