Wah, Saleh ancam stop dana KONI
A
A
A
Sindonews.com -Bak bola salju, konflik dalam tubuh PSSI semakin membesar dan merembet ke mana-mana. Bahkan, KONI Jatim ikut menjadi korban setelah anggaran APBD 2012 terancam bakal dihentikan.
Anggota DPRD Komisi E Salah Mukadar terang-terangan akan mengalang kekuatan. Dia meminta kepada Gubernur Jatim Soekarwo agar aliran dana KONI Jatim dari APBD 2012 tidak dicairkan.
’’Gubernur dan DPRD Jatim khusus komisi E wajib menahan alokasi anggaran unuk KONI Jatim, " ujar Saleh, Rabu (8/2).
Di mata Saleh, induk organisasi tertinggi olahraga di Jatim itu layak tidak menerima kucuran dana APBD. Pasalnya, Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror dituding telah menjadi salah satu penyokong organisasi ilegal dengan terpilih menjadi Ketua Komisi Pemilihan di Kongres sepak bola yang digelar KPSI di Jakarta 4 Februari lalu.
’’Ketua harian KONI Jatim telah merongrong organisasi resmi yang masih diakui pemerintah dan semua pihak, " tandas Saleh yang juga menjabat sebagai Deputi Sekjen Bidang Kompetisi PSSI itu.
Namun, Dhimam Abror tidak mau ambil pusing dengan ancaman Saleh Mukadar. Menurutnya, pernyataan Saleh Mukadar agar dana APBD dihentikan sangat tidak relevan.
’’Soal ancaman tidak dicairkan, nggak apa-apa silakan saja. KONI hanya menjalankan tugas saja dari gubernur untuk Puslatda. Tapi kalau ada yang tega begitu, ya silahkan," jawab Abror
Selain itu, Abror juga heran dengan pernyataan Saleh yang menyebutnya sebagai pendukung organisasi ilegal. ’’Ilegal dari kacamata mana? Saya terpilih karena didukung pemilik suara dari pengprov dan klub. Ilegal atau tidak bukan tergantung dari mana melihatnya, " sebutnya.
Ditambahkan Abror, jabatannya sebagai kursi Ketua Pemilihan di Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) hanya sebatas menjalankan tugas.
"Saya dicalonkan di KP oleh Pengprov PSSI Jatim. Selain itu, saya kan duduk sebagai dewan penasihat di pengprov. Sama dengan Saleh Mukadar dan Cholid Ghoromah. Kalau itu dikaitkan, tidak relevan," katanya.
Selain tidak pada tempatnya, pernyataan Saleh agar dana KONI di stop akan membawa korban. Sebab, saat ini Koni Jatim sedang fokus persiapan menghadapi PON 2012 yang tinggal 6 bulan lagi.
"Kalau anggaran distop yang terkena imbasnya semua cabang olahraga di Jatim. Termasuk biliar dimana Saleh juga duduk sebagai ketua POBSI Jatim," sindir Abror.
Abror terpilih sebagai Ketua KP di Kongres Sepakbola yang digelar KPSI di Jakarta 4 Februari lalu. Mantan Ketua PWI Jatim tersebut, bakal terlibat langsung dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang rencannya akan digelar di Jakarta, 21 Maret mendatang.
Seperti diketahui agenda KLB ini merupakan upaya untuk menggulingkan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin.
Sementara itu, Ketua Komisi E Ahmad Iskandar mengatakan jika pernyataan Saleh Mukadar itu merupakan pribadi dan sama sekali tidak mewakili Komisi E.
’’Itu bukan pernyataan Komisi E dan belum dirapatkan. Selama ini kami tetap mendukung langkah KONI Jatim untuk bisa sukses di PON nanti, " cetusnya.
Anggota DPRD Komisi E Salah Mukadar terang-terangan akan mengalang kekuatan. Dia meminta kepada Gubernur Jatim Soekarwo agar aliran dana KONI Jatim dari APBD 2012 tidak dicairkan.
’’Gubernur dan DPRD Jatim khusus komisi E wajib menahan alokasi anggaran unuk KONI Jatim, " ujar Saleh, Rabu (8/2).
Di mata Saleh, induk organisasi tertinggi olahraga di Jatim itu layak tidak menerima kucuran dana APBD. Pasalnya, Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror dituding telah menjadi salah satu penyokong organisasi ilegal dengan terpilih menjadi Ketua Komisi Pemilihan di Kongres sepak bola yang digelar KPSI di Jakarta 4 Februari lalu.
’’Ketua harian KONI Jatim telah merongrong organisasi resmi yang masih diakui pemerintah dan semua pihak, " tandas Saleh yang juga menjabat sebagai Deputi Sekjen Bidang Kompetisi PSSI itu.
Namun, Dhimam Abror tidak mau ambil pusing dengan ancaman Saleh Mukadar. Menurutnya, pernyataan Saleh Mukadar agar dana APBD dihentikan sangat tidak relevan.
’’Soal ancaman tidak dicairkan, nggak apa-apa silakan saja. KONI hanya menjalankan tugas saja dari gubernur untuk Puslatda. Tapi kalau ada yang tega begitu, ya silahkan," jawab Abror
Selain itu, Abror juga heran dengan pernyataan Saleh yang menyebutnya sebagai pendukung organisasi ilegal. ’’Ilegal dari kacamata mana? Saya terpilih karena didukung pemilik suara dari pengprov dan klub. Ilegal atau tidak bukan tergantung dari mana melihatnya, " sebutnya.
Ditambahkan Abror, jabatannya sebagai kursi Ketua Pemilihan di Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) hanya sebatas menjalankan tugas.
"Saya dicalonkan di KP oleh Pengprov PSSI Jatim. Selain itu, saya kan duduk sebagai dewan penasihat di pengprov. Sama dengan Saleh Mukadar dan Cholid Ghoromah. Kalau itu dikaitkan, tidak relevan," katanya.
Selain tidak pada tempatnya, pernyataan Saleh agar dana KONI di stop akan membawa korban. Sebab, saat ini Koni Jatim sedang fokus persiapan menghadapi PON 2012 yang tinggal 6 bulan lagi.
"Kalau anggaran distop yang terkena imbasnya semua cabang olahraga di Jatim. Termasuk biliar dimana Saleh juga duduk sebagai ketua POBSI Jatim," sindir Abror.
Abror terpilih sebagai Ketua KP di Kongres Sepakbola yang digelar KPSI di Jakarta 4 Februari lalu. Mantan Ketua PWI Jatim tersebut, bakal terlibat langsung dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang rencannya akan digelar di Jakarta, 21 Maret mendatang.
Seperti diketahui agenda KLB ini merupakan upaya untuk menggulingkan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin.
Sementara itu, Ketua Komisi E Ahmad Iskandar mengatakan jika pernyataan Saleh Mukadar itu merupakan pribadi dan sama sekali tidak mewakili Komisi E.
’’Itu bukan pernyataan Komisi E dan belum dirapatkan. Selama ini kami tetap mendukung langkah KONI Jatim untuk bisa sukses di PON nanti, " cetusnya.
()