Beda kompetisi, sesama PSMS saling dukung
A
A
A
Sindonews.com - Bermain di dua kompetisi yang berbeda, tidak membuat pelatih PSMS Medan IPL Fabio Lopez dan asisten pelatih PSMS ISL Suharto yang kini menjadi suksesor tim bermusuhan. Kedua pemain sama-sama saling memberikan dukungan bagi PSMS.
Pernah sama-sama berada di Malang ketika kedua tim tersebut bertandang menghadapi dua klub asal malang (Persema menjamu PSMS IPL) dan (Arema ISL Menjamu PSMS ISL), Fabio Lopez dan Suharto secara tidak sengaja bertemu di Mal Olympic Garden (MOG) Malang.
Rasa ingin tahu Suharto akhirnya terpuaskan ketika menyaksikan siaran langsung pertandingan Persibo Bojonegoro kontra PSMS Medan dalam laga Indonesian Premier League (IPL) di Stadion Letjend H Soedirman, Bojonegoro, Senin (23/1) yang disiarkan MNCTV. Pujian soal strategi PSMS di tangan Fabio Lopez pun mengalir.
’’Saya melihat PSMS yang sekarang dengan waktu pertama terbentuk lalu cukup banyak berubah. Tim lebih kompak dan tampil baik,” ujar Suharto.
Kolektivitas tim yang bertransformasi ke arah yang positif menjadi poin plus tim berjuluk Ayam Kinantan itu. Memang, kendati bermain di hadapan pendukung tuan rumah, semangat pantang menyerah PSMS Medan tersaji selama 90 menit, terutama saat ketinggalan satu gol.
’’Kolektivitas PSMS cukup bagus di tangan Fabio Lopez. Saya menyaksikan laga itu dari TV dari awal hingga akhir,” ujar pelatih yang juga prajurit TNI AD berpangkat pembantu letnan dua (Pelda) itu.
Selain itu, dia juga menyikapi pertandingan tersebut sebagai tolak ukur perkembangan PSMS Medan menjadi lebih baik.
’’Saya suka gaya permainan mereka (PSMS). Saya rasa hasil kekalahan dari Persibo bukan hasil yang tepat. Persibo hanya beruntung,” sebut pria 47 tahun berkepala plontos itu.
Suharto juga mengaku, berdiskusi dengan Fabio Lopez bakal menjadi lebih seru lantaran pria 38 tahun pemegang sertifikasi pelatih lisensi A UEFA tersebut dinilai memiliki segudang pengalaman.
’’Saya nantikan waktu bertemu dengannya,” pungkas mantan pemain PSMS era 80-an tersebut.
Pernah sama-sama berada di Malang ketika kedua tim tersebut bertandang menghadapi dua klub asal malang (Persema menjamu PSMS IPL) dan (Arema ISL Menjamu PSMS ISL), Fabio Lopez dan Suharto secara tidak sengaja bertemu di Mal Olympic Garden (MOG) Malang.
Rasa ingin tahu Suharto akhirnya terpuaskan ketika menyaksikan siaran langsung pertandingan Persibo Bojonegoro kontra PSMS Medan dalam laga Indonesian Premier League (IPL) di Stadion Letjend H Soedirman, Bojonegoro, Senin (23/1) yang disiarkan MNCTV. Pujian soal strategi PSMS di tangan Fabio Lopez pun mengalir.
’’Saya melihat PSMS yang sekarang dengan waktu pertama terbentuk lalu cukup banyak berubah. Tim lebih kompak dan tampil baik,” ujar Suharto.
Kolektivitas tim yang bertransformasi ke arah yang positif menjadi poin plus tim berjuluk Ayam Kinantan itu. Memang, kendati bermain di hadapan pendukung tuan rumah, semangat pantang menyerah PSMS Medan tersaji selama 90 menit, terutama saat ketinggalan satu gol.
’’Kolektivitas PSMS cukup bagus di tangan Fabio Lopez. Saya menyaksikan laga itu dari TV dari awal hingga akhir,” ujar pelatih yang juga prajurit TNI AD berpangkat pembantu letnan dua (Pelda) itu.
Selain itu, dia juga menyikapi pertandingan tersebut sebagai tolak ukur perkembangan PSMS Medan menjadi lebih baik.
’’Saya suka gaya permainan mereka (PSMS). Saya rasa hasil kekalahan dari Persibo bukan hasil yang tepat. Persibo hanya beruntung,” sebut pria 47 tahun berkepala plontos itu.
Suharto juga mengaku, berdiskusi dengan Fabio Lopez bakal menjadi lebih seru lantaran pria 38 tahun pemegang sertifikasi pelatih lisensi A UEFA tersebut dinilai memiliki segudang pengalaman.
’’Saya nantikan waktu bertemu dengannya,” pungkas mantan pemain PSMS era 80-an tersebut.
()