Rekor kandang Persema terancam
A
A
A
Sindonews.com - Rekor sempurna Persema Malang kala bertanding di kandang terancam ternoda. Apalagi kalau bukan lawatan Persebaya Surabaya akhir pekan ini ke Stadion Gajayana.
Persebaya menjadi tim yang paling mungkin meruntuhkan benteng Laskar Ken Arok.
Apalagi, performa Persebaya memang tengah berapi-api saat melakoni laga tandang.
Tiga kemenangan sudah direnggut Bajul Ijo di kandang PSMS Medan, Persija Jakarta dan Persijap Jepara. Persema tampaknya sadar benar catatan impresif mereka rawan tergoyang oleh kualitas sang calon lawan.
Tak mengherankan jika Persema memandang laga kontra Persebaya adalah pertandingan terberat musim ini. Maklum, selain pertaruhan posisi di klasemen sementara Indonesian Premier League (IPL), gengsi juga berbicara di pertandingan nanti.
Pelatih Slave Radovski bakal menjadi sangat sibuk. Persema sejatinya belum pernah menghadapi tim tangguh di Stadion Gajayana. Lawan yang dihadapi hanya tim semenjana, seperti Persiraja Banda Aceh, Bontang FC maupun PSMS Medan.
Kualitas ketiganya jelas belum bisa disandingkan dengan Persebaya yang secara perlahan mulai menginvasi papan atas klasemen.
’’Ini pertandingan terbesar di putaran pertama. Persebaya menurut saya lawan paling berbahaya karena mereka justru lebih baik di luar kandang. Saya pikir pemain sudah paham kekuatan apa yang akan mereka hadapi. Target tetap memetik kemenangan, seberat apa pun lawan,” cetus CEO Persema Didied Poernawan.
Persema sedikit bertambah kekuatan karena gelandang sekaligus striker Reza Mustofa bisa kembali bermain setelah absen akumulasi kartu kuning di laga kontra PSMS. Selain itu persema juga mempunyai waktu recovery lebih panjang karena libur sekira dua pekan.
Sedangkan Persebaya awal pekan lalu masih berjibaku menghadapi Persijap Jepara di Gelora Bumi Kartini, Jepara. Keuntungan itulah yang dipandang sebagai modal positif sebelum menjegal Andik Vermansyah dkk.
Walau begitu, pelatih Slave Radovski mengisyaratkan tak ada perubahan berarti dari sisi strategi. Formasi standar 4-4-2 masih bakal menjadi pilihannya dan dia berupaya agar pemain tidak terjebak dalam permainan bertahan.
''Sebagai tuan rumah, kami tidak pantas bermain bertahan. Saya ingin pemain terus menyerang. Membuka peluang dan mencetak gol. Sebagus apa pun lawan yang kami hadapi,” koar Slave.
Sementara, hingga hari ini (8/2), belum ada kabar apakah pertandingan Persema versus Persebaya bakal digeser. Menurut jadwal dari PSSI, kedua tim bertarung pada Minggu (22/2) sore di Stadion Gajayana. Namun berdasar pengalaman, laga Persema lebih sering digeser Senin.
Itu karena kebijakan dari pemegang hak siak, yakni MNC Group yang rencananya menyiarkan langsung pertandingan ini. Tiga pertandingan kandang yang telah dilakoni Persema semuanya mengalami perubahan jadwal.
''Kami belum menerima pemberitahuan soal jadwal. Kita lihat saja nanti,” ujar Didied Poernawan.
Persebaya menjadi tim yang paling mungkin meruntuhkan benteng Laskar Ken Arok.
Apalagi, performa Persebaya memang tengah berapi-api saat melakoni laga tandang.
Tiga kemenangan sudah direnggut Bajul Ijo di kandang PSMS Medan, Persija Jakarta dan Persijap Jepara. Persema tampaknya sadar benar catatan impresif mereka rawan tergoyang oleh kualitas sang calon lawan.
Tak mengherankan jika Persema memandang laga kontra Persebaya adalah pertandingan terberat musim ini. Maklum, selain pertaruhan posisi di klasemen sementara Indonesian Premier League (IPL), gengsi juga berbicara di pertandingan nanti.
Pelatih Slave Radovski bakal menjadi sangat sibuk. Persema sejatinya belum pernah menghadapi tim tangguh di Stadion Gajayana. Lawan yang dihadapi hanya tim semenjana, seperti Persiraja Banda Aceh, Bontang FC maupun PSMS Medan.
Kualitas ketiganya jelas belum bisa disandingkan dengan Persebaya yang secara perlahan mulai menginvasi papan atas klasemen.
’’Ini pertandingan terbesar di putaran pertama. Persebaya menurut saya lawan paling berbahaya karena mereka justru lebih baik di luar kandang. Saya pikir pemain sudah paham kekuatan apa yang akan mereka hadapi. Target tetap memetik kemenangan, seberat apa pun lawan,” cetus CEO Persema Didied Poernawan.
Persema sedikit bertambah kekuatan karena gelandang sekaligus striker Reza Mustofa bisa kembali bermain setelah absen akumulasi kartu kuning di laga kontra PSMS. Selain itu persema juga mempunyai waktu recovery lebih panjang karena libur sekira dua pekan.
Sedangkan Persebaya awal pekan lalu masih berjibaku menghadapi Persijap Jepara di Gelora Bumi Kartini, Jepara. Keuntungan itulah yang dipandang sebagai modal positif sebelum menjegal Andik Vermansyah dkk.
Walau begitu, pelatih Slave Radovski mengisyaratkan tak ada perubahan berarti dari sisi strategi. Formasi standar 4-4-2 masih bakal menjadi pilihannya dan dia berupaya agar pemain tidak terjebak dalam permainan bertahan.
''Sebagai tuan rumah, kami tidak pantas bermain bertahan. Saya ingin pemain terus menyerang. Membuka peluang dan mencetak gol. Sebagus apa pun lawan yang kami hadapi,” koar Slave.
Sementara, hingga hari ini (8/2), belum ada kabar apakah pertandingan Persema versus Persebaya bakal digeser. Menurut jadwal dari PSSI, kedua tim bertarung pada Minggu (22/2) sore di Stadion Gajayana. Namun berdasar pengalaman, laga Persema lebih sering digeser Senin.
Itu karena kebijakan dari pemegang hak siak, yakni MNC Group yang rencananya menyiarkan langsung pertandingan ini. Tiga pertandingan kandang yang telah dilakoni Persema semuanya mengalami perubahan jadwal.
''Kami belum menerima pemberitahuan soal jadwal. Kita lihat saja nanti,” ujar Didied Poernawan.
()