Arema bantah mundur, hanya minta jadwal mundur
A
A
A
Sindonews.com – Badai yang menerpa Arema FC belum berlalu. Bahkan, Singo Edan dikabarkan mundur dari Indonesian Premier League (IPL) musim ini.Namun, rumor itu langsung dibantah manajemen Arema.
’’Mohon dicatat, kami tidak mundur dari IPL seperti yang dirumorkan. Kami hanya meminta laga menghadapi Bontang FC ditunda karena kondisi tim kurang bagus. Kami perlu waktu untuk menata tim,” kata Media Officer Arema Noor Ramadhan, Rabu (8/2).
Kabar yang berkembang Arema meminta penundaan pertandingan kontra Bontang FC yang sedianya dihelat Minggu (12/2) mendatang. Arema meminta PSSI agar menunda jadwal lawan Bontang FC, sehingga bakal langsung bertanding menghadapi Persema Malang pada 19 Februari.
Permintaan penundaan jadwal itu menyusul mundurnya tujuh pemain dan sejumlah penggawa lain menolak mengikuti latihan dalam beberapa hari terakhir.
Situasi yang terjadi di Arema FC mungkin tak pernah ada bayangan pelatih Antonic Dejan. Datang dengan segudang semangat dan optimisme, hanya dalam sekejap dia melihat timnya retak menyusul adanya inisiatif mundur sejumlah pemain.
Apesnya, dari sekian pemain yang berencana mundur, sebagian adalah pemain inti seperti Muhammad Ridhaun dan Leonard Tupamahu. Ini jelas menjadi persoalan serius bagi pelatih asal Serbia tersebut, apalagi pekan ini sudah harus melakoni pertandingan kontra Bontang FC di Stadion Gajayana.
Situasi semakin berat karena dirinya dituntut bisa membawa tim memenangi laga setelah sebelumnya dibikin malu Persiba Bantul 0-1. Hingga kemarin belum ada langkah strategi yang dilakukan Dejan, kecuali hanya pasrah melihat satu per satu pemainnya tidak betah di Arema.
’’Saya akan lihat situasinya dulu. Soal pengunduran diri, itu persoalan pemain dan manajemen. Ada beberapa pemain yang pamit langsung ke saya,” ucap Dejan.
Kredibilitas Dejan sedang dalam masalah besar. Dia tak hanya bertugas meracik strategi, tapi juga menyatukan puing-puing dalam timnya.
Bahkan tiga hari sebelum pertandingan, belum ada bayangan bagaimana rupa tim Arema setelah ada aksi mundur secara berombongan. Sebelumnya manajemen mengatakan pemain yang mengundurkan diri masih menjadi pemain Arema selama belum ada persetujuan dari manajemen.
Ini menjadikan Dejan dalam situasi dilematis. Ia bisa saja mempertahankan tim yang sudah ia bangun sebelumnya. Namun itu terbentur persoalan mental karena sebagian pemain sudah tidak betah.Sedangkan jika meminggirkan pemain yang berhasrat mundur, itu berarti ia memainkan tim baru.
Sebuah pilihan yang sulit. Pantas saja hingga kemarin pelatih yang baru membawa Arema bertanding sekali di Indonesian Premier League (IPL) itu belum bisa menentukan bagaimana formasi timnya.
''Sekali lagi saya lihat dulu situasinya. Tapi, yang jelas saya harus punya tim terbaik untuk bertanding,” ungkap Dek Yan, sapaan akrabnya.
’’Mohon dicatat, kami tidak mundur dari IPL seperti yang dirumorkan. Kami hanya meminta laga menghadapi Bontang FC ditunda karena kondisi tim kurang bagus. Kami perlu waktu untuk menata tim,” kata Media Officer Arema Noor Ramadhan, Rabu (8/2).
Kabar yang berkembang Arema meminta penundaan pertandingan kontra Bontang FC yang sedianya dihelat Minggu (12/2) mendatang. Arema meminta PSSI agar menunda jadwal lawan Bontang FC, sehingga bakal langsung bertanding menghadapi Persema Malang pada 19 Februari.
Permintaan penundaan jadwal itu menyusul mundurnya tujuh pemain dan sejumlah penggawa lain menolak mengikuti latihan dalam beberapa hari terakhir.
Situasi yang terjadi di Arema FC mungkin tak pernah ada bayangan pelatih Antonic Dejan. Datang dengan segudang semangat dan optimisme, hanya dalam sekejap dia melihat timnya retak menyusul adanya inisiatif mundur sejumlah pemain.
Apesnya, dari sekian pemain yang berencana mundur, sebagian adalah pemain inti seperti Muhammad Ridhaun dan Leonard Tupamahu. Ini jelas menjadi persoalan serius bagi pelatih asal Serbia tersebut, apalagi pekan ini sudah harus melakoni pertandingan kontra Bontang FC di Stadion Gajayana.
Situasi semakin berat karena dirinya dituntut bisa membawa tim memenangi laga setelah sebelumnya dibikin malu Persiba Bantul 0-1. Hingga kemarin belum ada langkah strategi yang dilakukan Dejan, kecuali hanya pasrah melihat satu per satu pemainnya tidak betah di Arema.
’’Saya akan lihat situasinya dulu. Soal pengunduran diri, itu persoalan pemain dan manajemen. Ada beberapa pemain yang pamit langsung ke saya,” ucap Dejan.
Kredibilitas Dejan sedang dalam masalah besar. Dia tak hanya bertugas meracik strategi, tapi juga menyatukan puing-puing dalam timnya.
Bahkan tiga hari sebelum pertandingan, belum ada bayangan bagaimana rupa tim Arema setelah ada aksi mundur secara berombongan. Sebelumnya manajemen mengatakan pemain yang mengundurkan diri masih menjadi pemain Arema selama belum ada persetujuan dari manajemen.
Ini menjadikan Dejan dalam situasi dilematis. Ia bisa saja mempertahankan tim yang sudah ia bangun sebelumnya. Namun itu terbentur persoalan mental karena sebagian pemain sudah tidak betah.Sedangkan jika meminggirkan pemain yang berhasrat mundur, itu berarti ia memainkan tim baru.
Sebuah pilihan yang sulit. Pantas saja hingga kemarin pelatih yang baru membawa Arema bertanding sekali di Indonesian Premier League (IPL) itu belum bisa menentukan bagaimana formasi timnya.
''Sekali lagi saya lihat dulu situasinya. Tapi, yang jelas saya harus punya tim terbaik untuk bertanding,” ungkap Dek Yan, sapaan akrabnya.
()