Hujan rusak jadwal dayung
Hujan rusak jadwal dayung
A
A
A
Sindonews.com - Jadwal latihan tim dayung Sulawesi Selatan (Sulsel) proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII terkendala cuaca yang tak menentu. Hujan yang terus mengguyur Kota Makassar membuat latihan lebih banyak digelar di dalam ruangan dengan materi beban.
Sesi latihan para atlet dayung yang sebelumnya telah lolos kualifikasi itu sejatinya digelar setiap sore di Danau Tanjung Bunga, Makassar. Jika sebelum menggelar latihan hujan deras turun, maka pelatih memutuskan atlet untuk menjalani latihan beban di kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel.
’’Saat ini, kendala kita di cuaca, terkadang lebih banyak latihan kita gelar dengan latihan beban di kantor KONI. Kita tidak bisa paksakan turun karena justru latihan atlet tidak akan maksimal,” ungkap pelatih dayung Sulsel Sutting Djafar, Kamis (9/2).
Sutting mengatakan, kendala tersebut harus bisa dilalui karena faktor alam yang tak memungkinkan untuk diubah. Namun, agenda latihan setiap sore yang dijadwalkan atlet tetap akan digelar meskipun tak di danau.
’’Biasanya juga kami menggelar latihan di asrama dayung di PPLP. Di sana ada alat agrometer untuk melihat kemampuan fisik atlet,” tambahnya.
Sutting mengatakan saat ini masih fokus pada materi latihan umum dan juga ketahanan fisik atlet. Pasalnya, saat ini pihaknya belum mengetahui jumlah atlet yang akan diberangkatkan oleh KONI ke PON Riau mendatang.
’’Kalau jumlah yang lolos di Pra-PON lalu sebanyak 16 nomor, tapi kami tidak tahu atlet yang akan mengisi siapa. Apakah semua atlet akan berangkat atau tidak. Nanti akan kita bahas bersama dengan pihak KONI,” jelasnya.
Menurutnya empat bulan sebelum pelaksanaan PON nantinya, pihaknya pelatih akan melakukan training centre (TC) kampus. TC kampus akan memberikan materi latihan yang lebih banyak dan lebih terukur kepada para atelet dayung yang nantinya akan berangkat ke PON.
''Kalau latihan saat ini hanya satu kali sehari, nantinya latihan bisa jadi sampai tiga kali dalam sehari. Ini dilakukan untuk terus mendongkrak kemampuan fisik atlet,” paparnya.
Sesi latihan para atlet dayung yang sebelumnya telah lolos kualifikasi itu sejatinya digelar setiap sore di Danau Tanjung Bunga, Makassar. Jika sebelum menggelar latihan hujan deras turun, maka pelatih memutuskan atlet untuk menjalani latihan beban di kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel.
’’Saat ini, kendala kita di cuaca, terkadang lebih banyak latihan kita gelar dengan latihan beban di kantor KONI. Kita tidak bisa paksakan turun karena justru latihan atlet tidak akan maksimal,” ungkap pelatih dayung Sulsel Sutting Djafar, Kamis (9/2).
Sutting mengatakan, kendala tersebut harus bisa dilalui karena faktor alam yang tak memungkinkan untuk diubah. Namun, agenda latihan setiap sore yang dijadwalkan atlet tetap akan digelar meskipun tak di danau.
’’Biasanya juga kami menggelar latihan di asrama dayung di PPLP. Di sana ada alat agrometer untuk melihat kemampuan fisik atlet,” tambahnya.
Sutting mengatakan saat ini masih fokus pada materi latihan umum dan juga ketahanan fisik atlet. Pasalnya, saat ini pihaknya belum mengetahui jumlah atlet yang akan diberangkatkan oleh KONI ke PON Riau mendatang.
’’Kalau jumlah yang lolos di Pra-PON lalu sebanyak 16 nomor, tapi kami tidak tahu atlet yang akan mengisi siapa. Apakah semua atlet akan berangkat atau tidak. Nanti akan kita bahas bersama dengan pihak KONI,” jelasnya.
Menurutnya empat bulan sebelum pelaksanaan PON nantinya, pihaknya pelatih akan melakukan training centre (TC) kampus. TC kampus akan memberikan materi latihan yang lebih banyak dan lebih terukur kepada para atelet dayung yang nantinya akan berangkat ke PON.
''Kalau latihan saat ini hanya satu kali sehari, nantinya latihan bisa jadi sampai tiga kali dalam sehari. Ini dilakukan untuk terus mendongkrak kemampuan fisik atlet,” paparnya.
()
Explore More