Bulu tangkis jadi pilot project
Bulu tangkis jadi pilot project
A
A
A
Sindonews.com - Jalinan kerja sama olahraga antara Jawa Timur dengan Australia Barat semakin melebar. Setelah mendukung KONI Jawa Timur dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/Riau,September mendatang, kini Australia Barat menggandeng Dinas Pendidikan Jatim.
Kedua pihak berencana menggelar kompetisi di setiap cabang olahraga dengan melibatkan siswa sekolah. Rencananya, cabang olahraga (cabor) bulu tangkis bakal menjadipilot project sebelum melangkah ke cabor lain.
’’Kita akan mencoba dengan bulu tangkis lebih dulu. Pasalnya, bulu tangkis potensi penunjangnya sekarang sudah ada semua. Nanti kita evaluasi baru ke cabang-cabang lainnya," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun, Jumat (10/2).
Dipilihnya bulu tangkis, lanjut Harun, karena potensi penunjang seperti apresiasi dan minat dari masyarakat cukup tinggi. Selain itu,perhatian dari perusahaan lewat Corporate Social Responsibility (CSR) serta jumlah atlet yang cukup banyak.
’’Sayang, potensi yang ada tidak diimbangi dengan prestasi itulah nanti yang coba akan kita kembangkan dulu," ujarnya.
Rencana itu sendiri muncul setelah dilakukan pertemuan antara International Project Director Department of Sport Western Australia Hallam Pereira dengan jajaran Dinas Pendidikan Jatim, termasuk dari pihak Sekolah Menengah Atas Negeri Olahraga (Smanor) yang diwakili Kepala UPT Zainal Arifin, Jumat (10/2).
Menurut Hallam, prestasi bulu tangkis Indonesia justru mengkhawatirkan.Sebab, sebagai negara asal bulu tangkis justru prestasi terus merosot karena masih jauh berada di bawah China atau Malaysia.
’’Terjadi kontradiksi di dunia bulu tangkis Indonesia. Sebab, negara-negara yang berprestasi itu pelatihnya dari Indonesia. Mereka dibayar tujuh kali lipat disana," tutur Hallam.
Kedua pihak berencana menggelar kompetisi di setiap cabang olahraga dengan melibatkan siswa sekolah. Rencananya, cabang olahraga (cabor) bulu tangkis bakal menjadipilot project sebelum melangkah ke cabor lain.
’’Kita akan mencoba dengan bulu tangkis lebih dulu. Pasalnya, bulu tangkis potensi penunjangnya sekarang sudah ada semua. Nanti kita evaluasi baru ke cabang-cabang lainnya," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun, Jumat (10/2).
Dipilihnya bulu tangkis, lanjut Harun, karena potensi penunjang seperti apresiasi dan minat dari masyarakat cukup tinggi. Selain itu,perhatian dari perusahaan lewat Corporate Social Responsibility (CSR) serta jumlah atlet yang cukup banyak.
’’Sayang, potensi yang ada tidak diimbangi dengan prestasi itulah nanti yang coba akan kita kembangkan dulu," ujarnya.
Rencana itu sendiri muncul setelah dilakukan pertemuan antara International Project Director Department of Sport Western Australia Hallam Pereira dengan jajaran Dinas Pendidikan Jatim, termasuk dari pihak Sekolah Menengah Atas Negeri Olahraga (Smanor) yang diwakili Kepala UPT Zainal Arifin, Jumat (10/2).
Menurut Hallam, prestasi bulu tangkis Indonesia justru mengkhawatirkan.Sebab, sebagai negara asal bulu tangkis justru prestasi terus merosot karena masih jauh berada di bawah China atau Malaysia.
’’Terjadi kontradiksi di dunia bulu tangkis Indonesia. Sebab, negara-negara yang berprestasi itu pelatihnya dari Indonesia. Mereka dibayar tujuh kali lipat disana," tutur Hallam.
()
Explore More