PSSI usul perbanyak kompetisi ASEAN
A
A
A
Sindonews.com - Minimnya turnamen di tingkat Asia Tenggara membuat PSSI berinisiatif untuk membuat banyak turnamen. Ide itu disampaikan wakil PSSI saat pertemuan dengan berbagai federasi negara-negara Asia di Macau, China.
Melihatnya hanya ada dua turnamen resmi yang ada di Asia Tenggara antara lain SEA Games dan Piala AFF, PSSI merasa dua kompetisi itu tidaklah cukup. Selain membuat turnamen di tingkat tim nasional (timnas), rencananya turnamen antar klub-klub di Asia Tenggara coba digalakkan.
’’Kami sempat bertemu dengan AFC dan kami bicarakan minimnya pertandingan-pertandingan internasional untuk negara-negara di ASEAN. Kalau dilihat, hanya ada turnamen resmi untuk timnas yaitu Piala AFF dan SEA Games. Hanya dua itu, kami rasa sangat minim sekali,’’ ungkap Ketua Umum (Ketum) PSSI Djohar Arifin Husin.
Rencana pematangan ide tersebut, rencananya akan kembali dibahas dalam pertemuan di Manila, Filipina, sekitar tanggal 9-10 Maret mendatang. Dalam pertemuan nanti, salah satu agenda yang dibicarakan adalah, bagaimana caranya membuat sebuah turnamen yang akan digulirkan dengan jangka waktu dua kali setahun.
’’Khusus di negara-negara Asean, akan ada lagi pertemuan di Manila sekitar tanggal 9 - 10 Maret. Pertemuan nanti akan membahas kompetisi atau turnamen timnas se Asia Tenggara. Jadi, ada kemungkinan, dalam satu tahun ada dua kali kegiatan timnas. Kegiatan ini tentunya, untuk membuat timnas masing-masing negara di Asia Tenggara semakin teruji," papar pria yang juga mantan staf ahli Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tersebut.
Tidak hanya ingin memperbanyak turnamen untuk timnas, pembicaraan para petinggi federasi sepak bola Asia Tenggara tersebut juga akan membahas bagaimana caranya membuat klub-klub masing-masing negara juga punya kesempatan untuk menjajal kekuatan. Walau masih sebatas rencana, klub-klub terbaik di Asia Tenggara akan dibuat turnamen.
"Tindak hanya untuk jenjang timnas, di tingkat klub kami juga berencana untuk menggelar turnamen yang sama. Kami berharap klub-klub terbaik dari masing-masing kompetisi di Asia Tenggara yang ambil bagian. Ini tentu akan sangat bagus. Karena juga akan mempererat negara-negara di Asia Tenggara," terang Djohar.
Melihatnya hanya ada dua turnamen resmi yang ada di Asia Tenggara antara lain SEA Games dan Piala AFF, PSSI merasa dua kompetisi itu tidaklah cukup. Selain membuat turnamen di tingkat tim nasional (timnas), rencananya turnamen antar klub-klub di Asia Tenggara coba digalakkan.
’’Kami sempat bertemu dengan AFC dan kami bicarakan minimnya pertandingan-pertandingan internasional untuk negara-negara di ASEAN. Kalau dilihat, hanya ada turnamen resmi untuk timnas yaitu Piala AFF dan SEA Games. Hanya dua itu, kami rasa sangat minim sekali,’’ ungkap Ketua Umum (Ketum) PSSI Djohar Arifin Husin.
Rencana pematangan ide tersebut, rencananya akan kembali dibahas dalam pertemuan di Manila, Filipina, sekitar tanggal 9-10 Maret mendatang. Dalam pertemuan nanti, salah satu agenda yang dibicarakan adalah, bagaimana caranya membuat sebuah turnamen yang akan digulirkan dengan jangka waktu dua kali setahun.
’’Khusus di negara-negara Asean, akan ada lagi pertemuan di Manila sekitar tanggal 9 - 10 Maret. Pertemuan nanti akan membahas kompetisi atau turnamen timnas se Asia Tenggara. Jadi, ada kemungkinan, dalam satu tahun ada dua kali kegiatan timnas. Kegiatan ini tentunya, untuk membuat timnas masing-masing negara di Asia Tenggara semakin teruji," papar pria yang juga mantan staf ahli Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tersebut.
Tidak hanya ingin memperbanyak turnamen untuk timnas, pembicaraan para petinggi federasi sepak bola Asia Tenggara tersebut juga akan membahas bagaimana caranya membuat klub-klub masing-masing negara juga punya kesempatan untuk menjajal kekuatan. Walau masih sebatas rencana, klub-klub terbaik di Asia Tenggara akan dibuat turnamen.
"Tindak hanya untuk jenjang timnas, di tingkat klub kami juga berencana untuk menggelar turnamen yang sama. Kami berharap klub-klub terbaik dari masing-masing kompetisi di Asia Tenggara yang ambil bagian. Ini tentu akan sangat bagus. Karena juga akan mempererat negara-negara di Asia Tenggara," terang Djohar.
()