Sembilan cabor terancam kehilangan suara
Sembilan cabor terancam kehilangan suara
A
A
A
Sindonews.com - Sembilan dari 48 cabang olahraga dan organisasi fungsional di bawah KONI Sumsel terancam kehilangan suara dalam pemilihan Ketua Umum KONI Sumsel 2012-2016. Pasalnya kepengurusan mereka belum sah secara administrasi.
Wakil Ketua Biro Humas dan Media KONI Sumsel Asdit Abdullah menyampaikan, sembilan anggota KONI Sumsel tersebut adalah berkuda, tarung derajat, menembak, pencak silat, bola basket, angkat besi, selam, Bapor Korpri dan KONI Muara Enim.
Menurut Asdit, mereka yang disebutkan itu terancam tidak bisa menggunakan suaranya pada Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) Sumsel 13-15 Februari 2012 mendatang.
’’Organisasi belum memiliki SK kepengurusan yang baru. Sementara kepengurusan yang lama telah berakhir,” ujar Asdit kemarin.
Menurut Asdit, berdasarkan ketentuan yang ada dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KONI, hanya anggota KONI (Pengprov cabor, KONI kabupaten/kota dan badan fungsional olahraga) yang kepengurusannya masih berlaku saja yang mendapatkan hak suara dalam Musorprov.
’’Mungkin mereka sudah menggelar Musprov dan membentuk kepengurusan baru, tapi belum dikukuhkan oleh PB masing-masing. Sebab meski sudah membentuk kepengurusan tapi belum mendapat mandat atau SK dari pusat ya tetap tidak bisa,” katanya.
Karena itu, Asdit mengimbau kepada anggota KONI Sumsel yang masih bermasalah, agar segera menyelesaikan secepatnya sebelum Musorprov digelar. Sebab bila sampai batas akhir SK PB belum juga diperoleh, maka dengan sangat terpaksa hak suara mereka dicabut.
Wakil Ketua Biro Humas dan Media KONI Sumsel Asdit Abdullah menyampaikan, sembilan anggota KONI Sumsel tersebut adalah berkuda, tarung derajat, menembak, pencak silat, bola basket, angkat besi, selam, Bapor Korpri dan KONI Muara Enim.
Menurut Asdit, mereka yang disebutkan itu terancam tidak bisa menggunakan suaranya pada Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) Sumsel 13-15 Februari 2012 mendatang.
’’Organisasi belum memiliki SK kepengurusan yang baru. Sementara kepengurusan yang lama telah berakhir,” ujar Asdit kemarin.
Menurut Asdit, berdasarkan ketentuan yang ada dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KONI, hanya anggota KONI (Pengprov cabor, KONI kabupaten/kota dan badan fungsional olahraga) yang kepengurusannya masih berlaku saja yang mendapatkan hak suara dalam Musorprov.
’’Mungkin mereka sudah menggelar Musprov dan membentuk kepengurusan baru, tapi belum dikukuhkan oleh PB masing-masing. Sebab meski sudah membentuk kepengurusan tapi belum mendapat mandat atau SK dari pusat ya tetap tidak bisa,” katanya.
Karena itu, Asdit mengimbau kepada anggota KONI Sumsel yang masih bermasalah, agar segera menyelesaikan secepatnya sebelum Musorprov digelar. Sebab bila sampai batas akhir SK PB belum juga diperoleh, maka dengan sangat terpaksa hak suara mereka dicabut.
()
Explore More