Sorry, saya tak tertarik melatih Inggris
A
A
A
Sindonews.com – Nama pelatih Arsenal Arsene Wenger mulai dielus-elus untuk menggantikan Fabio Capello di kursi kepelatihan timnas Inggris.
Pelatih asal Prancis itu memang gagal mempersembahkan gelar juara untuk Arsenal selama enam musim berturut-turut. Namun, dia dinilai mampu mengubah tim gudang peluru itu menjadi sebuah kekuatan yang sangat diperhitungkan.
Wenger menegaskan jika dirinya sangat tidak tertarik untuk melatih timnas Inggris atau timnas manapun. Dia lebih suka bekerja pada sebuah klub di mana dirinya bisa lebih rutin melatih. Dia tidak suka melatih timnas yang hanya dipersiapkan hanya untuk beberapa ajang saja.
’’Saya tidak pernah tertarik untuk melatih tim nasional mana pun karena pekerjaan tersebut benar-benar sangat berbeda,” ujar Wenger.
’’Saya sedang bekerja di bawah kontra. Saya menghormati kontrak itu di sepanjang hidup saya. Saya lebih suka pekerjaan di klub yang mirip maraton daripada di timnas yang seperti sprint,” ungkapnya.
Pelatih berusia 62 tahun itu menilai seorang pelatih yang menangani sebuah timnas seperti layaknya seorang humas.
’’Melatih timnas itu seperti layaknya humas. Dia lebih banyak melakukan komunikasi dari pada bersentuhan langsung dengan sepakbola dalam membangun sebuah tim.”
Pelatih asal Prancis itu memang gagal mempersembahkan gelar juara untuk Arsenal selama enam musim berturut-turut. Namun, dia dinilai mampu mengubah tim gudang peluru itu menjadi sebuah kekuatan yang sangat diperhitungkan.
Wenger menegaskan jika dirinya sangat tidak tertarik untuk melatih timnas Inggris atau timnas manapun. Dia lebih suka bekerja pada sebuah klub di mana dirinya bisa lebih rutin melatih. Dia tidak suka melatih timnas yang hanya dipersiapkan hanya untuk beberapa ajang saja.
’’Saya tidak pernah tertarik untuk melatih tim nasional mana pun karena pekerjaan tersebut benar-benar sangat berbeda,” ujar Wenger.
’’Saya sedang bekerja di bawah kontra. Saya menghormati kontrak itu di sepanjang hidup saya. Saya lebih suka pekerjaan di klub yang mirip maraton daripada di timnas yang seperti sprint,” ungkapnya.
Pelatih berusia 62 tahun itu menilai seorang pelatih yang menangani sebuah timnas seperti layaknya seorang humas.
’’Melatih timnas itu seperti layaknya humas. Dia lebih banyak melakukan komunikasi dari pada bersentuhan langsung dengan sepakbola dalam membangun sebuah tim.”
()