Perseteruan Milo v Dejan makin sengit
A
A
A
Sindonews.com - Dua pelatih, Antonic Dejan dan Milomir Seslija, kini saling bersaing mendapatkan posisinya di Arema FC. Setelah tim terbelah, dua pelatih ini berada di kubu yang berbeda dan sama-sama ngotot menunjukkan siapa yang terbaik.
Sebelum pertandingan kontra Persema Malang akhir pekan nanti, Dejan maupun Milo terlihat serius mempersiapkan pasukannya. Antonic Dejan yang berdiri di bawah manajemen PT Ancora membawa pasukannya ke Gresik dalam rangka pemusatan latihan (training center).
Sedangkan Milo juga terus menggeber porsi latihan untuk timnya di kawasan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Keduanya berupaya mempersiapkan tim sebaik mungkin walau belum pasti tim mana yang bakal menghadapi Persema, Minggu (19/2) nanti.
Ke Gresik, Dejan membawa 14 pemain plus pemain seleksi, sehingga jumlahnya mencapai 18 pemain. Selama beberapa hari, tim akan berlatih di Gelora Bung Karno, Surabaya, yang berdekatan dengan wilayah Gresik. Pelatih mengaku pemusatan latihan ini untuk persiapan jelang laga kontra Persema.
’’Pemain membutuhkan ketenangan dan konsentrasi penuh, jadi kami membawa mereka ke lokasi lain sehingga lebih terfokus ke persiapan pertandingan,” ungkap Antonic Dejan.
Dia benar-benar ingin pemain siap tanding tanpa memikirkan perpecahan yang ada di klub. Dejan sebenarnya tak mempunyai modal berarti jika bersaing dengan Milo.
Sejak menangani Arema dua pekan silam, pelatih asal Serbia ini justru membawa kekalahan untuk timnya. Sedangkan Milo sudah memenangi dua pertandingan awal Indonesian Premier League (IPL).
Ini yang membuat nama Milo lebih populer daripada Dejan di kalangan Aremania. Malah Deputi Sekjen Bidang Kompetisi Saleh Mukadar yang ditunjuk sebagai penengah konflik di Arema, terang-terangan menyebut Milo lebih menjanjikan bagi masa depan Arema.
Itu berpatokan pada dua kemenangan yang telah diberikan Milomir Seslija. Selain itu, pelatih berpaspor Bosnia Herzegovina itu juga sudah memikat hati Aremania. ''Saya pikir Milo lebih cocok karena sudah memberikan kemenangan untuk Arema,” ungkap Saleh.
Tapi penilaian itu tak berlaku bagi manajemen kubu Ancora yang berkantor di Jalan Jakarta 48 Malang. Manajemen menilai kiprah Antonic Dejan belum bisa dievaluasi karena baru bergabung Arema dua pekan dan ia tak mempunyai banyak waktu untuk mempersiapkan tim.
’’Bagi kami tugas Dejan malah lebih berat dibanding Milo karena persiapan yang mepet dan sejumlah pemain mundur. Hingga sekarang kami percaya pada Dejan,” cetus Media Officer Arema FC Noor Ramadhan.
Manajemen Ancora kelihatannya tak akan menjilat ludah sendiri setelah memecat Milo beberapa pekan silam.
Sementara, Milomir Seslija yang mendapat dukungan pemain lama Arema seperti Noh Alam Shah, Kurnia Meiga maupun Muhammad Ridhuan, masih menyimpan ambisi di Arema. Pelatih yang kadung gandrung ke Arema ini masih ingin terus melanjutkan kiprahnya bersama Singo Edan.
’’Dia masih ingin memberikan pengalaman melatihnya untuk Arema. Milo menilai pemecatannya sangat tidak mendasar karena ia memberikan dua kemenangan di Arema. Sampai sekarang kami yakin dia bisa memberikan yang terbaik untuk Arema, apalagi mendapat dukungan Aremania,” ungkap salah satu sumber di manajemen Muhammad Nur-Peni Suparto.
Sebelum pertandingan kontra Persema Malang akhir pekan nanti, Dejan maupun Milo terlihat serius mempersiapkan pasukannya. Antonic Dejan yang berdiri di bawah manajemen PT Ancora membawa pasukannya ke Gresik dalam rangka pemusatan latihan (training center).
Sedangkan Milo juga terus menggeber porsi latihan untuk timnya di kawasan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Keduanya berupaya mempersiapkan tim sebaik mungkin walau belum pasti tim mana yang bakal menghadapi Persema, Minggu (19/2) nanti.
Ke Gresik, Dejan membawa 14 pemain plus pemain seleksi, sehingga jumlahnya mencapai 18 pemain. Selama beberapa hari, tim akan berlatih di Gelora Bung Karno, Surabaya, yang berdekatan dengan wilayah Gresik. Pelatih mengaku pemusatan latihan ini untuk persiapan jelang laga kontra Persema.
’’Pemain membutuhkan ketenangan dan konsentrasi penuh, jadi kami membawa mereka ke lokasi lain sehingga lebih terfokus ke persiapan pertandingan,” ungkap Antonic Dejan.
Dia benar-benar ingin pemain siap tanding tanpa memikirkan perpecahan yang ada di klub. Dejan sebenarnya tak mempunyai modal berarti jika bersaing dengan Milo.
Sejak menangani Arema dua pekan silam, pelatih asal Serbia ini justru membawa kekalahan untuk timnya. Sedangkan Milo sudah memenangi dua pertandingan awal Indonesian Premier League (IPL).
Ini yang membuat nama Milo lebih populer daripada Dejan di kalangan Aremania. Malah Deputi Sekjen Bidang Kompetisi Saleh Mukadar yang ditunjuk sebagai penengah konflik di Arema, terang-terangan menyebut Milo lebih menjanjikan bagi masa depan Arema.
Itu berpatokan pada dua kemenangan yang telah diberikan Milomir Seslija. Selain itu, pelatih berpaspor Bosnia Herzegovina itu juga sudah memikat hati Aremania. ''Saya pikir Milo lebih cocok karena sudah memberikan kemenangan untuk Arema,” ungkap Saleh.
Tapi penilaian itu tak berlaku bagi manajemen kubu Ancora yang berkantor di Jalan Jakarta 48 Malang. Manajemen menilai kiprah Antonic Dejan belum bisa dievaluasi karena baru bergabung Arema dua pekan dan ia tak mempunyai banyak waktu untuk mempersiapkan tim.
’’Bagi kami tugas Dejan malah lebih berat dibanding Milo karena persiapan yang mepet dan sejumlah pemain mundur. Hingga sekarang kami percaya pada Dejan,” cetus Media Officer Arema FC Noor Ramadhan.
Manajemen Ancora kelihatannya tak akan menjilat ludah sendiri setelah memecat Milo beberapa pekan silam.
Sementara, Milomir Seslija yang mendapat dukungan pemain lama Arema seperti Noh Alam Shah, Kurnia Meiga maupun Muhammad Ridhuan, masih menyimpan ambisi di Arema. Pelatih yang kadung gandrung ke Arema ini masih ingin terus melanjutkan kiprahnya bersama Singo Edan.
’’Dia masih ingin memberikan pengalaman melatihnya untuk Arema. Milo menilai pemecatannya sangat tidak mendasar karena ia memberikan dua kemenangan di Arema. Sampai sekarang kami yakin dia bisa memberikan yang terbaik untuk Arema, apalagi mendapat dukungan Aremania,” ungkap salah satu sumber di manajemen Muhammad Nur-Peni Suparto.
()