Terlalu gemuk, skuad SFC dipangkas
A
A
A
Sindonews.com - Rencana manajemen klub Sriwijaya FC untuk memangkas pemain mendapat dukungan dari pelatih Kas Hartadi. Pria asal Solo ini bahkan menyebutkan jika idealnya jumlah pemain yang ada dalam skuad SFC musim ini yakni sebanyak 23 pemain saja. Apalagi tahun ini Laskar Wong Kito hanya mengikuti Indonesian Super League (ISL).
Diakuinya, banyaknya jumlah pemain yang hampir mencapai 30 orang itu dikarenakan pihaknya mempersiapkan diri untuk mengikuti tiga kompetisi sekaligus yakni ISL, IPL dan Piala Indonesia. Tetapi lantaran adanya kisruh di tubuh PSSI akhirnya membuat SFC hanya mengikuti 1 kompetisi saja.
’’Selain itu harus kita akui jika kendala yang harus dihadapi oleh pihak manajemen klub adalah masalah keuangan, karena saya sangat maklum sekali kondisi seperti ini. Terlebih lagi kompetisi musim ini tidak mengunakan dana APBD dan sepenuhnya berasal dari bantuan dan dukungan pihak sponsor,”ungkap Kas Hartadi.
Dia melanjutkan, gemuknya komposisi pemain yang ada di setiap lini membuat dirinya
terkadang kesulitan dalam melakukan rotasi serta memberikan kesempatan kepada anak asuhnya.
Padahal, menurut dia rotasi itu sangat penting agar kondisi stamina pemain tidak mudah drop dan rentan cedera akibat terlalu sering dimainkan. Rotasi juga sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan menambah jam terbang seorang pemain.
”Memang akibat terlalu banyaknya pemain membuat saya terkadang sangat sulit untuk melakukan rotasi dan memberikan kesempatan kepada pemain lainya. Karena saya juga tidak berani untuk memberikan kesempatan untuk pemain yang perfomanya di bawah pemain lainya. Apalagi kompetisi sangat padat, jadi saya rasa kalau ada pengurangan kondisi tim jadi bisa solid, ”jelasnya.
Dengan adanya pengurangan jumlah pemain itu, Kas mengharapkan agar para pemain bisa semakin termotivasi untuk melakukan persaingan secara sehat dalam menunjukkan kualitas terbaiknya disaat latihan, sehingga mereka bisa terpilih dalam pertandingan resmi.
”Saya rasa seharusnya memang seperti itu. Karena kita tidak hanya berkompetisi di luar saja tetapi juga di dalam tim itu sendiri. Agar pemain lebih kuat menunjukkan perfomanya demi kepentingan dan kemajuan klub ke depan,”lanjutnya.
Efisiensi terhadap pendanaan dan juga tenaga pemain memang sudah seharusnya dilakukan oleh SFC, apalagi disetiap pertandingan kandang maupun tandang, tim hanya membutuhkan sekitar 20 hingga 23 pemain saja.
Belum lagi hingga pekan ketujuh saat ini, dari sekian banyak pemain yang ada, sebagian besar pemain yang menjadi langganan di tim inti sangat jarang tergantikan posisinya karena Kas tidak mau mencoba-coba dalam menurunkan pemain karena itu malah akan merugikan tim.
’’Kompetisi musim ini memang sangat ketat, hampir setiap klub mempersiapkan diri dengan baik. Lihat saja saat ini, perbedaan poin di antara tim sangat tipis, jika kita coba-coba saya khawatir malah akan blunder. Kalau itu terjadi, maka masyarakat Sumsel dan pendukung SFC di mana pun berada pasti akan marah dan kecewa kepada saya,” pungkasnya.
Diakuinya, banyaknya jumlah pemain yang hampir mencapai 30 orang itu dikarenakan pihaknya mempersiapkan diri untuk mengikuti tiga kompetisi sekaligus yakni ISL, IPL dan Piala Indonesia. Tetapi lantaran adanya kisruh di tubuh PSSI akhirnya membuat SFC hanya mengikuti 1 kompetisi saja.
’’Selain itu harus kita akui jika kendala yang harus dihadapi oleh pihak manajemen klub adalah masalah keuangan, karena saya sangat maklum sekali kondisi seperti ini. Terlebih lagi kompetisi musim ini tidak mengunakan dana APBD dan sepenuhnya berasal dari bantuan dan dukungan pihak sponsor,”ungkap Kas Hartadi.
Dia melanjutkan, gemuknya komposisi pemain yang ada di setiap lini membuat dirinya
terkadang kesulitan dalam melakukan rotasi serta memberikan kesempatan kepada anak asuhnya.
Padahal, menurut dia rotasi itu sangat penting agar kondisi stamina pemain tidak mudah drop dan rentan cedera akibat terlalu sering dimainkan. Rotasi juga sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan menambah jam terbang seorang pemain.
”Memang akibat terlalu banyaknya pemain membuat saya terkadang sangat sulit untuk melakukan rotasi dan memberikan kesempatan kepada pemain lainya. Karena saya juga tidak berani untuk memberikan kesempatan untuk pemain yang perfomanya di bawah pemain lainya. Apalagi kompetisi sangat padat, jadi saya rasa kalau ada pengurangan kondisi tim jadi bisa solid, ”jelasnya.
Dengan adanya pengurangan jumlah pemain itu, Kas mengharapkan agar para pemain bisa semakin termotivasi untuk melakukan persaingan secara sehat dalam menunjukkan kualitas terbaiknya disaat latihan, sehingga mereka bisa terpilih dalam pertandingan resmi.
”Saya rasa seharusnya memang seperti itu. Karena kita tidak hanya berkompetisi di luar saja tetapi juga di dalam tim itu sendiri. Agar pemain lebih kuat menunjukkan perfomanya demi kepentingan dan kemajuan klub ke depan,”lanjutnya.
Efisiensi terhadap pendanaan dan juga tenaga pemain memang sudah seharusnya dilakukan oleh SFC, apalagi disetiap pertandingan kandang maupun tandang, tim hanya membutuhkan sekitar 20 hingga 23 pemain saja.
Belum lagi hingga pekan ketujuh saat ini, dari sekian banyak pemain yang ada, sebagian besar pemain yang menjadi langganan di tim inti sangat jarang tergantikan posisinya karena Kas tidak mau mencoba-coba dalam menurunkan pemain karena itu malah akan merugikan tim.
’’Kompetisi musim ini memang sangat ketat, hampir setiap klub mempersiapkan diri dengan baik. Lihat saja saat ini, perbedaan poin di antara tim sangat tipis, jika kita coba-coba saya khawatir malah akan blunder. Kalau itu terjadi, maka masyarakat Sumsel dan pendukung SFC di mana pun berada pasti akan marah dan kecewa kepada saya,” pungkasnya.
()