Data dugaan korupsi PSSI belum lengkap
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama PT Bontang Footbal Mandiri, Udin Mulyono, hari ini kembali menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia hadir untuk menanyakan perkembangan laporan dugaan korupsi di tubuh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) era Nurdin Halid.
Udin beserta enam rekan lainnya hari ini sekitar pukul 15.00 WIB tiba di Gedung KPK. Mereka hendak menanyakan perkembangan laporan audit independen yang dilakukan pada organisasi PSSI di era Nurdin Halid. Dalam hasil audit tersebut, Udin menduga ada penyelewengan dana yang dipergunakan untuk dana operasional PSSI.
Adapun dalam laporannya pada 26 Desember 2011 yang lalu, Udin menyebutkan sejumlah nama seperti Nurdin Halid, Joko Driyono serta Andi Darussalam Tabussala telah merugikan negara hingga miliaran rupiah.
"Ada kerugian negara karena semasa kepengurusan Nurdin Halid digunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang berarti uang rakyat atau uang negara yang diperkirakan kerugiannya mencapai ratusan miliar rupiah," jelas salah satu staf ahli di PSSI tersebut, Kamis 16/2/2012.
Dari hasil pertemuan tersebut, menurut penjelasan Udin, pihaknya masih diminta KPK untuk melengkapi laporan audit yang telah diserahkan sebelumnya. Menurut Udin, pihak KPK menganggap, masih ada kekurangan data dalam laporan audit yang terkesan masih mengambang.
"Masih ada poin-poin untuk membuktikan bahwa ada keterlibatan nama-nama yang sudah saya laporkan sebelumnya," ucapnya.
Sementara itu, Udin mengatakan bahwa pihaknya cukup bisa berlega hati. Pasalnya, pihak KPK telah menemukan beberapa temuan positif mengenai laporan auditnya tersebut.
"Cukup bagus bahwa salah satu hasilnya saat ini sudah ada ditemukan penggunaan uang negara," imbuhnya.
Karena itu, Udin menambahkan, pihaknya akan sesegera mungkin untuk melengkapi data-data untuk membantu proses penyelidikan yang telah diminta oleh KPK hari ini.
"Kemungkinan dalam waktu seminggu saya akan melengkapi data tersebut," pungkasnya.(azh)
Udin beserta enam rekan lainnya hari ini sekitar pukul 15.00 WIB tiba di Gedung KPK. Mereka hendak menanyakan perkembangan laporan audit independen yang dilakukan pada organisasi PSSI di era Nurdin Halid. Dalam hasil audit tersebut, Udin menduga ada penyelewengan dana yang dipergunakan untuk dana operasional PSSI.
Adapun dalam laporannya pada 26 Desember 2011 yang lalu, Udin menyebutkan sejumlah nama seperti Nurdin Halid, Joko Driyono serta Andi Darussalam Tabussala telah merugikan negara hingga miliaran rupiah.
"Ada kerugian negara karena semasa kepengurusan Nurdin Halid digunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang berarti uang rakyat atau uang negara yang diperkirakan kerugiannya mencapai ratusan miliar rupiah," jelas salah satu staf ahli di PSSI tersebut, Kamis 16/2/2012.
Dari hasil pertemuan tersebut, menurut penjelasan Udin, pihaknya masih diminta KPK untuk melengkapi laporan audit yang telah diserahkan sebelumnya. Menurut Udin, pihak KPK menganggap, masih ada kekurangan data dalam laporan audit yang terkesan masih mengambang.
"Masih ada poin-poin untuk membuktikan bahwa ada keterlibatan nama-nama yang sudah saya laporkan sebelumnya," ucapnya.
Sementara itu, Udin mengatakan bahwa pihaknya cukup bisa berlega hati. Pasalnya, pihak KPK telah menemukan beberapa temuan positif mengenai laporan auditnya tersebut.
"Cukup bagus bahwa salah satu hasilnya saat ini sudah ada ditemukan penggunaan uang negara," imbuhnya.
Karena itu, Udin menambahkan, pihaknya akan sesegera mungkin untuk melengkapi data-data untuk membantu proses penyelidikan yang telah diminta oleh KPK hari ini.
"Kemungkinan dalam waktu seminggu saya akan melengkapi data tersebut," pungkasnya.(azh)
()