Penyerang loyo, genjot lini kedua
Sabtu, 18 Februari 2012 - 07:53 WIB

Penyerang loyo, genjot lini kedua
A
A
A
Sindonews.com - Kegagalan Sriwijaya FC meraih poin penuh dalam lawatan ke PSAP Sigli (16/2), tidak terlepas dari mulai menurunnya daya gedor duet striker Keith Jerome ’’Kayamba’’ Gumbs dan Hilton Moreira di laga tandang.
Para pemain di lini kedua seperti Firman Utina, M Ridwan dan Ponaryo Astaman diharapkan dapat bermain lebih agresif. Trio pemain tengah itu harus berani melakukan tusukan-tusukan ke jantung pertahanan lawan atau melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti lawan
Dari tiga laga terakhir SFC, dua gol yang berhasil diceploskan ke gawang lawan semuanya dicetak oleh pemain belakang. Seperti saat SFC dikalahkan oleh Persipura Jayapura 1-2, satu-satunya gol dilesakkan oleh Ahmad Juprianto, begitupula saat ditahan imbang PSAP Sigli 1-1.
Gol tunggal dari Thierry Gathuessi berhasil menyelamatkan muka SFC dari kekalahan dan membuat SFC membawa pulang satu poin. Sementara di pertandingan menghadapi Persiwa, SFC kalah tipis 1-0 dan tidak mencetak satu gol pun.
Menurunnya ketajaman para penyerang SFC di laga tandang diakui oleh Pelatih SFC Kas Hartadi. Karena itu, dia telah berencana untuk melakukan persiapan serius sebelum menghadapi PSMS Medan dengan fokus melakukan drill penyelesaian akhir.
Tekanan dari lini kedua juga diharapkan bisa merusak konsentrasi lawan. Sehingga Kayamba dan Hilton bisa memanfaatkan kesempatan yang ada untuk mencoba menjebol gawang tim lawan.
Harus diakui, ketajaman kedua penyerang SFC memang menjadi perhatian khusus bagi tim-tim yang akan menjadi lawan SFC. Mereka pastinya sangat termotivasi dan berusaha keras untuk menjegal agar mereka tidak bisa menambah pundi-pundi gol.
’’Memang saya lihat tim manapun yang menjadi lawan SFC selalu memiliki motivasi tinggi dan sangat bernafsu untuk menjegal kita. Kondisi itu memang cukup menyulitkan bagi para striker kita karena para pemain belakang lawan selalu memiliki semangat yang tinggi sehingga membuat mereka sulit mencetak gol,” jelas Kas.
Untung, hampir seluruh pemain SFC memiliki naluri menyerang, sehingga walapun dikala insting penyerang Kayamba dan Hilton sedang menurun, masih ada pemain lain yang bisa menjalankan tugas mereka.
Hingga pekan ketujuh ini, selain duet Kahil, beberapa pemain SFC lainnya juga kerap menyumbang gol seperti Siswanto, Ahmad Juptianto, Firman Utina dan Thierry Gathuessi.
’’Itu memang tugas mereka (pemain) untuk mencetak gol. Memang ada kalanya para penyerang tidak bisa menuntaskan tugasnya karena nalurinya sedang menurun atau dikarenakan mendapat pengawalan ketat. Tetapi kita akan terus berusaha untuk memperbaikinya,” janjinya.
Para pemain di lini kedua seperti Firman Utina, M Ridwan dan Ponaryo Astaman diharapkan dapat bermain lebih agresif. Trio pemain tengah itu harus berani melakukan tusukan-tusukan ke jantung pertahanan lawan atau melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti lawan
Dari tiga laga terakhir SFC, dua gol yang berhasil diceploskan ke gawang lawan semuanya dicetak oleh pemain belakang. Seperti saat SFC dikalahkan oleh Persipura Jayapura 1-2, satu-satunya gol dilesakkan oleh Ahmad Juprianto, begitupula saat ditahan imbang PSAP Sigli 1-1.
Gol tunggal dari Thierry Gathuessi berhasil menyelamatkan muka SFC dari kekalahan dan membuat SFC membawa pulang satu poin. Sementara di pertandingan menghadapi Persiwa, SFC kalah tipis 1-0 dan tidak mencetak satu gol pun.
Menurunnya ketajaman para penyerang SFC di laga tandang diakui oleh Pelatih SFC Kas Hartadi. Karena itu, dia telah berencana untuk melakukan persiapan serius sebelum menghadapi PSMS Medan dengan fokus melakukan drill penyelesaian akhir.
Tekanan dari lini kedua juga diharapkan bisa merusak konsentrasi lawan. Sehingga Kayamba dan Hilton bisa memanfaatkan kesempatan yang ada untuk mencoba menjebol gawang tim lawan.
Harus diakui, ketajaman kedua penyerang SFC memang menjadi perhatian khusus bagi tim-tim yang akan menjadi lawan SFC. Mereka pastinya sangat termotivasi dan berusaha keras untuk menjegal agar mereka tidak bisa menambah pundi-pundi gol.
’’Memang saya lihat tim manapun yang menjadi lawan SFC selalu memiliki motivasi tinggi dan sangat bernafsu untuk menjegal kita. Kondisi itu memang cukup menyulitkan bagi para striker kita karena para pemain belakang lawan selalu memiliki semangat yang tinggi sehingga membuat mereka sulit mencetak gol,” jelas Kas.
Untung, hampir seluruh pemain SFC memiliki naluri menyerang, sehingga walapun dikala insting penyerang Kayamba dan Hilton sedang menurun, masih ada pemain lain yang bisa menjalankan tugas mereka.
Hingga pekan ketujuh ini, selain duet Kahil, beberapa pemain SFC lainnya juga kerap menyumbang gol seperti Siswanto, Ahmad Juptianto, Firman Utina dan Thierry Gathuessi.
’’Itu memang tugas mereka (pemain) untuk mencetak gol. Memang ada kalanya para penyerang tidak bisa menuntaskan tugasnya karena nalurinya sedang menurun atau dikarenakan mendapat pengawalan ketat. Tetapi kita akan terus berusaha untuk memperbaikinya,” janjinya.
()