Waduh, Yuso gembos di Palembang
A
A
A
Sindonews.com - Ambisi Jogja Yuso Gunadarma (JYG) meraih hasil positif di laga kontra Jakarta Pertamina dalam lanjutan Proliga 2012 tak terwujud. Kekalahan telak 3-0 dari Palembang Bank Sumsel Babel di laga perdana membuat JYG Kembali menelan pil pahit kekalahan.
Dalam duel yang menjadi penutup seri Palembang, JYG dipaksa menyerah 2-3 dari tim yang mayoritas diisi pemain dari Mabes TNI AU. Hasil ini cukup menyakitkan. Pasalnya, Heru Yuana dkk sempat mengejar ketinggalan pada set kedua dan ketiga dengan skor 29-27 dan 25-22 setelah takluk di set pertama dengan skor 22-25.
Apa boleh buat, buruknya mental bertanding membuat tim kebanggaan Yogyakarta kehilangan poin di sisa laga. Jakarta Pertamina yang tengah onfire setelah mengandaskan Surabaya Samator di laga perdana membalikkan keadaan menjadi 3-2. Dua set sisa direbut dengan skor 13-25 dan 13-15.
Pelatih JYG Wahyono Haryadi mengakui mental bertanding Heru Yuana dkk mengalami masalah. Kekalahan dari Palembang Bank Sumses Babel membuat kepercayaan diri anak asuhnya goyah. Padahal, mereka sempat bangkit di set kedua dan ketiga.
''Kami gagal lagi. Kepercayaan diri anak-anak runtuh. Ternyata kekalahan di laga perdana cukup membebani mereka di laga kedua ini. Padahal dari sisi teknis kami cukup berimbang dibanding laga perdana yang memang kalah secara kualitas,''kata Wahyono.
Selain itu, penerima servis (receiver) yang buruk turut memperparah keadaan. Performa apik Marcelo Costa tak banyak membantu tim. Tinggi badan pemain asal Brasil ini menjadi kekurangan tersendiri. ''Asing mereka tinggi-tinggi sedangkan kita hanya rata-rata. Ini juga tak banyak membantu,'' terang dia.
Dia mengatakan, JYG memiliki waktu dua pekan untuk melakukan pembenahan. Sebab, pekan depan, JYG tidak akan bermain pada putaran di Pekan Baru, Riau. Heru Yuana dkk baru kembali bermain sepekan berikutnya di Bontang, Kalimantan Timur.
Pada putaran itu, anak asuhnya bakal berhadapan dengan tim tangguh BNI 46 dan Surabaya Samator. ''Dua pekan ini kita maksimalkan untuk melakukan pembenahan. Lawan di laga berikutnya juga tidak akan mudah,'' terang dia.
Kegagalan di dua laga itu membuat JYG harus berupaya lebih keras merealisasikan target tembus empat besar. Jika tidak, bukan mustahil JYG gagal total dalam event bergengsi yang digelar saban tahun ini.
Dalam duel yang menjadi penutup seri Palembang, JYG dipaksa menyerah 2-3 dari tim yang mayoritas diisi pemain dari Mabes TNI AU. Hasil ini cukup menyakitkan. Pasalnya, Heru Yuana dkk sempat mengejar ketinggalan pada set kedua dan ketiga dengan skor 29-27 dan 25-22 setelah takluk di set pertama dengan skor 22-25.
Apa boleh buat, buruknya mental bertanding membuat tim kebanggaan Yogyakarta kehilangan poin di sisa laga. Jakarta Pertamina yang tengah onfire setelah mengandaskan Surabaya Samator di laga perdana membalikkan keadaan menjadi 3-2. Dua set sisa direbut dengan skor 13-25 dan 13-15.
Pelatih JYG Wahyono Haryadi mengakui mental bertanding Heru Yuana dkk mengalami masalah. Kekalahan dari Palembang Bank Sumses Babel membuat kepercayaan diri anak asuhnya goyah. Padahal, mereka sempat bangkit di set kedua dan ketiga.
''Kami gagal lagi. Kepercayaan diri anak-anak runtuh. Ternyata kekalahan di laga perdana cukup membebani mereka di laga kedua ini. Padahal dari sisi teknis kami cukup berimbang dibanding laga perdana yang memang kalah secara kualitas,''kata Wahyono.
Selain itu, penerima servis (receiver) yang buruk turut memperparah keadaan. Performa apik Marcelo Costa tak banyak membantu tim. Tinggi badan pemain asal Brasil ini menjadi kekurangan tersendiri. ''Asing mereka tinggi-tinggi sedangkan kita hanya rata-rata. Ini juga tak banyak membantu,'' terang dia.
Dia mengatakan, JYG memiliki waktu dua pekan untuk melakukan pembenahan. Sebab, pekan depan, JYG tidak akan bermain pada putaran di Pekan Baru, Riau. Heru Yuana dkk baru kembali bermain sepekan berikutnya di Bontang, Kalimantan Timur.
Pada putaran itu, anak asuhnya bakal berhadapan dengan tim tangguh BNI 46 dan Surabaya Samator. ''Dua pekan ini kita maksimalkan untuk melakukan pembenahan. Lawan di laga berikutnya juga tidak akan mudah,'' terang dia.
Kegagalan di dua laga itu membuat JYG harus berupaya lebih keras merealisasikan target tembus empat besar. Jika tidak, bukan mustahil JYG gagal total dalam event bergengsi yang digelar saban tahun ini.
()