Duet Kahil mandul di luar kandang
A
A
A
Sindonews.com - Sriwijaya FC harus kembali melakukan perbaikan di lini depan jika ingin tetap mempertahankan posisinya sebagai pemuncak klasemen sementara Indonesian Super League (ISL) 2011-2012
Pasalnya, meski memiliki para penyerang terbaik saat ini, Keith Jerome ’’Kayamba’ Gumbs yang menenpati urutan teratas sebagai pencetak gol terbanyak dengan 12 gol danb Hilton Moreira yang sudah menceploskan 9 gol. Namun, nyatanya kedua striker itu masih mandul khususnya saat SFC melakukan pertandingan tandang.
Dalam laga menghadapi PSMS (20/2), tercatat delapan kali duet Kayamba-Hilton (Kahil), Firman Utina serta M Ridwan gagal menuntaskan peluang emas yang telah di depan mata menjadi gol. Apalagi dari delapan peluang itu, rata-rata bisa dikatakan 95 persen gol karena saat itu posisi kiper sudah mati langkah.
Tetapi akibat terlalu terburu-buru dan kurang tenangnya dalam menceploskan bola ke gawang Markus Haris Maulana, SFC hingga akhir laga harus puas berbagi angka setelah skor akhir tetap kaca mata.
Padahal jika dilihat dari statistik pertandingan sepanjang 90 menit, praktis SFC menguasai jalannya laga. Bahkan sejak menit awal dimulai, Kayamba yang berhasil menerobos masuk ke jantung pertahanan PSMS melalui serangan cepat.
Beberapa pemain bertahan dan tinggal berhadapan dengan Markus masih gagal menjadikan peluang itu menjadi gol setelah bola yang coba disontek masih bisa dihalau oleh mantan kiper nomor 1 timnas Indonesia itu.
“Pertandingan kemarin kita memang sangat menguasai dan mendominasi jalannya pertandingan, sayangnya meski banyak peluang emas yang kita dapatkan selalu gagal menjadi gol. Mungkin karena kita kurang beruntung saja,'' ungkap pelatih SFC Kas Hartadi.
Pada pertandingan itu, SFC juga sukses meredam permainan keras ala rap-rap yang diterapkan oleh tim tuan rumah. Keberhasilan itu tidak terlepas dari usaha dan upaya keras yang dilakukan oleh para pemain di lapangan yang bermain dengan koordinasi antar lini.
Masih buruknya penyelesaian akhir membuat Kas harus lebih intensif lagi melakukan latihan penyelesaian akhir. Rencananya, latihan itu dilakukan setelah para pemain pulang dari liburan (26/2).
’’Dari pertandingan lawan PSMS, saya rasa kita akan lebih fokus dan serius lagi untuk melakukan latihan penyelesaian akhir. Bahkan bila perlu itu menjadi menu utama saat latihan perdana usai libur nanti. Karena setelah ini lawan yang kita hadapi merupakan tim-tim kuat,”bebernya.
Evaluasi itu diharapkan bisa membuat tiga laga kandang terakhir Laskar Wong Kito melawan Persisam Putra Samarinda Sabtu, (3/3), Mitra Kukar Sabtu, (10/3) dan Persiram Raja Ampat (17/3) lebih optimal.
Pasalnya, meski memiliki para penyerang terbaik saat ini, Keith Jerome ’’Kayamba’ Gumbs yang menenpati urutan teratas sebagai pencetak gol terbanyak dengan 12 gol danb Hilton Moreira yang sudah menceploskan 9 gol. Namun, nyatanya kedua striker itu masih mandul khususnya saat SFC melakukan pertandingan tandang.
Dalam laga menghadapi PSMS (20/2), tercatat delapan kali duet Kayamba-Hilton (Kahil), Firman Utina serta M Ridwan gagal menuntaskan peluang emas yang telah di depan mata menjadi gol. Apalagi dari delapan peluang itu, rata-rata bisa dikatakan 95 persen gol karena saat itu posisi kiper sudah mati langkah.
Tetapi akibat terlalu terburu-buru dan kurang tenangnya dalam menceploskan bola ke gawang Markus Haris Maulana, SFC hingga akhir laga harus puas berbagi angka setelah skor akhir tetap kaca mata.
Padahal jika dilihat dari statistik pertandingan sepanjang 90 menit, praktis SFC menguasai jalannya laga. Bahkan sejak menit awal dimulai, Kayamba yang berhasil menerobos masuk ke jantung pertahanan PSMS melalui serangan cepat.
Beberapa pemain bertahan dan tinggal berhadapan dengan Markus masih gagal menjadikan peluang itu menjadi gol setelah bola yang coba disontek masih bisa dihalau oleh mantan kiper nomor 1 timnas Indonesia itu.
“Pertandingan kemarin kita memang sangat menguasai dan mendominasi jalannya pertandingan, sayangnya meski banyak peluang emas yang kita dapatkan selalu gagal menjadi gol. Mungkin karena kita kurang beruntung saja,'' ungkap pelatih SFC Kas Hartadi.
Pada pertandingan itu, SFC juga sukses meredam permainan keras ala rap-rap yang diterapkan oleh tim tuan rumah. Keberhasilan itu tidak terlepas dari usaha dan upaya keras yang dilakukan oleh para pemain di lapangan yang bermain dengan koordinasi antar lini.
Masih buruknya penyelesaian akhir membuat Kas harus lebih intensif lagi melakukan latihan penyelesaian akhir. Rencananya, latihan itu dilakukan setelah para pemain pulang dari liburan (26/2).
’’Dari pertandingan lawan PSMS, saya rasa kita akan lebih fokus dan serius lagi untuk melakukan latihan penyelesaian akhir. Bahkan bila perlu itu menjadi menu utama saat latihan perdana usai libur nanti. Karena setelah ini lawan yang kita hadapi merupakan tim-tim kuat,”bebernya.
Evaluasi itu diharapkan bisa membuat tiga laga kandang terakhir Laskar Wong Kito melawan Persisam Putra Samarinda Sabtu, (3/3), Mitra Kukar Sabtu, (10/3) dan Persiram Raja Ampat (17/3) lebih optimal.
()