Pelatih Persis ancam Mundur
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Persis Junaedi mengancam mundur dari jabatannya. Sejak dua hari lalu, eks pelatih Persijap dan Persiba Balikpapan tersebut sudah meninggalkan Solo dan kembali ke Balikpapan.
Alasan kepergian Junaedi tidak lain karena manajemen belum memberikan respon terhadap permohonannya untuk meninjau ulang nomimal kontrak. Jadi, tidak ada hubungannya dengan persoalan keterlambatan gaji.
”Saya belum tahu kapan akan kembali ke Solo. Selama manajemen belum memberikan respons positif, maka saya akan tetap di sini (Balikpapan),” kata Junaedi saat dihubungi melalui telepon pribadinya, Selasa (21/2).
Menurutnya, manajemen kurang jeli dalam menentukan nilai kontrak pelatih dan asisten pelatih. Dia tidak habis pikir, mengapa nilai kontrak yang dia dapat sama dengan asisten pelatihnya. Ini tentu tidak adil, karena tanggung jawab pelatih kepala dan asisten pelatih tentu tidak sama. Harusnya manajemen bisa lebih proporsional sebelum menentukan harga.
”Awalnya saya tidak tahu persoalan ini. Saat menandatangani klausul kontrak, saya juga tidak bertanya berapa nominal kontrak asisten pelatih. Karena saya yakin manajemen sudah profesional tentang hal tersebut. Baru akhir-akhir inilah saya mengetahui jika jumlahnya ternyata sama,” ucap Junaedi tanpa menyebutkan nominal kontraknya.
Dia berharap manajemen segera memberikan keputusan. Karena dia juga ingin segera bergabung dengan pasukannya. Apalagi pada pada Minggu (25/2) mendatang, Persis bakal menjamu PSCS Cilacap.
”Hati saya tidak bisa berbohong. Saya ingin kembali ke tim dan bersama-sama lagi. Namun, saya juga harus mencari keadilan di tengah-tengah profesionalisme sekarang ini,” ujarnya.
Sejauh ini, lanjut dia, manajemen belum menghubunginya kembali. Terakhir dia mendapat jawaban, permohonan tersebut akan disampaikan ke konsorsium selaku penanggungjawab keuangan Persis. Junaedi diminta menunggu bagaimana keputusan konsorsium terkait situasi ini.
Salah satu faktor yang membuat persoalan di tim sering berlarut-larut adalah belum adanya manajer tim di tubuh Persis. Sehingga setiap muncul permasalahan dari pemain atau pelatih, belum dapat ditangani dengan cepat.
Menyikapi kondisi tersebut, manajemen akan berusaha agar pada saat Persis memulai putaran kedua nanti, posisi manajer tim sudah terisi.
Kondisi yang terjadi di tubuh tim ini sangat disayangkan. Apalagi, prestasi Persis juga tengah menanjak. Kemenangan 3-0 atas Persipasi akhir pekan kemarin semakin melecut semangat para punggawa Persis Solo. Hasil ini membuat peluang Persis untuk merangsek ke papan atas pada akhir putaran pertama tetap terbuka lebar.
Selain itu, Laskar Sambernyawa (julukan Persis) juga termotivasi untuk mematahkan dominasi dua tim Jawa Tengah lainnya, PSIS Semarang dan PSCS Cilacap yang secara peringkat klasemen masih di atas Persis.
PSIS menempati puncak klasemen berbekal 13 poin dan PSCS berada di belakangnya juga dengan raihan 13 poin. Sementara Persis menempati posisi keempat setelah mengoleksi 11 poin.
Peluang mengejar ketertinggalan poin ini bagi tim asuhan Junaedi terbuka lebar. Sebab, mereka baru menjalani enam pertandingan atau menyisakan tiga laga. Sedangkan, tiga tim di atasnya yakni PSIS, PSCS, dan Persipasi telah mementaskan tujuh laga.
Alasan kepergian Junaedi tidak lain karena manajemen belum memberikan respon terhadap permohonannya untuk meninjau ulang nomimal kontrak. Jadi, tidak ada hubungannya dengan persoalan keterlambatan gaji.
”Saya belum tahu kapan akan kembali ke Solo. Selama manajemen belum memberikan respons positif, maka saya akan tetap di sini (Balikpapan),” kata Junaedi saat dihubungi melalui telepon pribadinya, Selasa (21/2).
Menurutnya, manajemen kurang jeli dalam menentukan nilai kontrak pelatih dan asisten pelatih. Dia tidak habis pikir, mengapa nilai kontrak yang dia dapat sama dengan asisten pelatihnya. Ini tentu tidak adil, karena tanggung jawab pelatih kepala dan asisten pelatih tentu tidak sama. Harusnya manajemen bisa lebih proporsional sebelum menentukan harga.
”Awalnya saya tidak tahu persoalan ini. Saat menandatangani klausul kontrak, saya juga tidak bertanya berapa nominal kontrak asisten pelatih. Karena saya yakin manajemen sudah profesional tentang hal tersebut. Baru akhir-akhir inilah saya mengetahui jika jumlahnya ternyata sama,” ucap Junaedi tanpa menyebutkan nominal kontraknya.
Dia berharap manajemen segera memberikan keputusan. Karena dia juga ingin segera bergabung dengan pasukannya. Apalagi pada pada Minggu (25/2) mendatang, Persis bakal menjamu PSCS Cilacap.
”Hati saya tidak bisa berbohong. Saya ingin kembali ke tim dan bersama-sama lagi. Namun, saya juga harus mencari keadilan di tengah-tengah profesionalisme sekarang ini,” ujarnya.
Sejauh ini, lanjut dia, manajemen belum menghubunginya kembali. Terakhir dia mendapat jawaban, permohonan tersebut akan disampaikan ke konsorsium selaku penanggungjawab keuangan Persis. Junaedi diminta menunggu bagaimana keputusan konsorsium terkait situasi ini.
Salah satu faktor yang membuat persoalan di tim sering berlarut-larut adalah belum adanya manajer tim di tubuh Persis. Sehingga setiap muncul permasalahan dari pemain atau pelatih, belum dapat ditangani dengan cepat.
Menyikapi kondisi tersebut, manajemen akan berusaha agar pada saat Persis memulai putaran kedua nanti, posisi manajer tim sudah terisi.
Kondisi yang terjadi di tubuh tim ini sangat disayangkan. Apalagi, prestasi Persis juga tengah menanjak. Kemenangan 3-0 atas Persipasi akhir pekan kemarin semakin melecut semangat para punggawa Persis Solo. Hasil ini membuat peluang Persis untuk merangsek ke papan atas pada akhir putaran pertama tetap terbuka lebar.
Selain itu, Laskar Sambernyawa (julukan Persis) juga termotivasi untuk mematahkan dominasi dua tim Jawa Tengah lainnya, PSIS Semarang dan PSCS Cilacap yang secara peringkat klasemen masih di atas Persis.
PSIS menempati puncak klasemen berbekal 13 poin dan PSCS berada di belakangnya juga dengan raihan 13 poin. Sementara Persis menempati posisi keempat setelah mengoleksi 11 poin.
Peluang mengejar ketertinggalan poin ini bagi tim asuhan Junaedi terbuka lebar. Sebab, mereka baru menjalani enam pertandingan atau menyisakan tiga laga. Sedangkan, tiga tim di atasnya yakni PSIS, PSCS, dan Persipasi telah mementaskan tujuh laga.
()