Episode baru permusuhan Hughes v Jol
A
A
A
Sindonews.com - Perselisihan Mark Hughes dengan Martin Jol memasuki babak baru. Hughes menunjukkan ketidaksukaannya terhadap perilaku Jol setelah keduanya memimpin tim masing-masing pada laga di Loftus Road, Sabtu (25/2).
Rivalitas Hughes dengan Jol pertama tampak mereda dengan menjalani tradisi bersalaman. Tangan kiri Jol kemudian menepuk pundak Hughes, dimaksudkan untuk menghibur koleganya yang baru saja menyaksikan Queens Park Rangers (QPR) dibekuk Fulham 0-1.
Namun, Hughes tidak terima gesture tersebut. Dia menghindari uluran tangan kiri Jol dan menepis.
Keduanya memiliki versi berbeda mengenai insiden ini,walau mereka sama-sama berusaha meredakan polemik.Hughes menilai Jol berusaha menunjukkan kesombongannya melalui tindakannya itu, menyusul kontribusi Pavel Pogrebnyak yang membawa Fulham memenangkan duel derby London Barat tersebut.
”Saya menawarkan tangan saya dan ingin menyelamatinya.Tapi, saya tidak suka tangan kiri Jol mencoba menepuk kepala saya. Perilaku itu melecehkan meski saya kira ini tidak perlu dibesar-besarkan,” ungkap Hughes, dikutip Daily Mail.
Jol juga mencoba meredakan tensi. ”Mungkin dia tidak suka saya. Mungkin,saya membuat tradisi jabat tangan menjadi terlalu personal. Hughes pria tangguh. Harga dirinya tinggi,”tutur Jol.
Apa pun alasan Hughes sampai tersinggung, ini bukanlah pertama kali dia terlibat perseteruan pribadi di sisi lapangan. Sosok asal Wales itu pernah bersitegang dengan Arsitek Arsenal Arsene Wenger ketika masih menangani Manchester City (Man City).
Dia juga dua kali diabaikan Nakhoda Stoke City Tony Pulis saat memimpin Fulham.Yang paling panas berlangsung kala Hughes bertemu Roberto Mancini.
Keduanya sampai saling memaki. Panjangnya daftar perselisihan yang melibatkan Hughes itu kerap disebabkan buruknya latar belakang hubungannya dengan masing-masing individu.
Dia dan Wenger sudah saling kritik dari periode kepelatihannya di Blackburn Rovers.Sementara Hughes sakit hati melihat Mancini mengambil alih jabatannya di Man City. Begitu pula dinginnya relasi Hughes dengan Jol.
Hughes menerima tawaran QPR setelah meninggalkan Fulham beberapa bulan lalu.Pada kesempatan itu,pria berjuluk Sparky tersebut menilai Fulham tidak memiliki hasrat tinggi seperti dirinya. Alasan tersebut dikritik pemilik Fulham Mohamed al-Fayed dan Jol.Al-Fayed balik menuduh Hughes yang tidak tertantang meningkatkan reputasi Fulham.
Sementara Jol meragukan ambisi Hughes karena dia cuma menetap di Fulham selama semusim. Kurang bagusnya koneksi Hughes-Jol bahkan turut melibatkan pihak ketiga.
Keputusan Jol mencadangkan striker Bobby Zamora dikabarkan aliansinya dengan Hughes. Mantan arsitek Ajax Amsterdam itu akhirnya melepas Zamora ke QPR pada bursa transfer musim dingin.
”Saya senang bisa merekrut Pogrebnyak menggantikan Zamora.Dia penyerang berkualitas, sesuai rekomendasi dua kompatriot saya yang bekerja bersamanya di Rusia,Dick Advocaat dan Guus Hiddink,” kata Jol.
Kini, insiden di Loftus Road berpotensi makin meningkatkan tensi dua pelatih klub tetangga itu.Apalagi jika Hughes gagal menyelamatkan QPR dari jeratan degradasi.
Kekalahan 0-1 melawan Fulham membuat Joey Barton dkk hanya satu tingkat di atas zona merah,unggul selisih gol ketimbang Blackburn Rovers yang menempati peringkat 18. Sedangkan Fulham nyaman duduk di papan tengah klasemen (peringkat 11).
Rivalitas Hughes dengan Jol pertama tampak mereda dengan menjalani tradisi bersalaman. Tangan kiri Jol kemudian menepuk pundak Hughes, dimaksudkan untuk menghibur koleganya yang baru saja menyaksikan Queens Park Rangers (QPR) dibekuk Fulham 0-1.
Namun, Hughes tidak terima gesture tersebut. Dia menghindari uluran tangan kiri Jol dan menepis.
Keduanya memiliki versi berbeda mengenai insiden ini,walau mereka sama-sama berusaha meredakan polemik.Hughes menilai Jol berusaha menunjukkan kesombongannya melalui tindakannya itu, menyusul kontribusi Pavel Pogrebnyak yang membawa Fulham memenangkan duel derby London Barat tersebut.
”Saya menawarkan tangan saya dan ingin menyelamatinya.Tapi, saya tidak suka tangan kiri Jol mencoba menepuk kepala saya. Perilaku itu melecehkan meski saya kira ini tidak perlu dibesar-besarkan,” ungkap Hughes, dikutip Daily Mail.
Jol juga mencoba meredakan tensi. ”Mungkin dia tidak suka saya. Mungkin,saya membuat tradisi jabat tangan menjadi terlalu personal. Hughes pria tangguh. Harga dirinya tinggi,”tutur Jol.
Apa pun alasan Hughes sampai tersinggung, ini bukanlah pertama kali dia terlibat perseteruan pribadi di sisi lapangan. Sosok asal Wales itu pernah bersitegang dengan Arsitek Arsenal Arsene Wenger ketika masih menangani Manchester City (Man City).
Dia juga dua kali diabaikan Nakhoda Stoke City Tony Pulis saat memimpin Fulham.Yang paling panas berlangsung kala Hughes bertemu Roberto Mancini.
Keduanya sampai saling memaki. Panjangnya daftar perselisihan yang melibatkan Hughes itu kerap disebabkan buruknya latar belakang hubungannya dengan masing-masing individu.
Dia dan Wenger sudah saling kritik dari periode kepelatihannya di Blackburn Rovers.Sementara Hughes sakit hati melihat Mancini mengambil alih jabatannya di Man City. Begitu pula dinginnya relasi Hughes dengan Jol.
Hughes menerima tawaran QPR setelah meninggalkan Fulham beberapa bulan lalu.Pada kesempatan itu,pria berjuluk Sparky tersebut menilai Fulham tidak memiliki hasrat tinggi seperti dirinya. Alasan tersebut dikritik pemilik Fulham Mohamed al-Fayed dan Jol.Al-Fayed balik menuduh Hughes yang tidak tertantang meningkatkan reputasi Fulham.
Sementara Jol meragukan ambisi Hughes karena dia cuma menetap di Fulham selama semusim. Kurang bagusnya koneksi Hughes-Jol bahkan turut melibatkan pihak ketiga.
Keputusan Jol mencadangkan striker Bobby Zamora dikabarkan aliansinya dengan Hughes. Mantan arsitek Ajax Amsterdam itu akhirnya melepas Zamora ke QPR pada bursa transfer musim dingin.
”Saya senang bisa merekrut Pogrebnyak menggantikan Zamora.Dia penyerang berkualitas, sesuai rekomendasi dua kompatriot saya yang bekerja bersamanya di Rusia,Dick Advocaat dan Guus Hiddink,” kata Jol.
Kini, insiden di Loftus Road berpotensi makin meningkatkan tensi dua pelatih klub tetangga itu.Apalagi jika Hughes gagal menyelamatkan QPR dari jeratan degradasi.
Kekalahan 0-1 melawan Fulham membuat Joey Barton dkk hanya satu tingkat di atas zona merah,unggul selisih gol ketimbang Blackburn Rovers yang menempati peringkat 18. Sedangkan Fulham nyaman duduk di papan tengah klasemen (peringkat 11).
()