Gelar pemakaman sebelum pertandingan
A
A
A
Sindonews.com – Protes fans Newcastle United belum berakhir meski pasukan Alan Pardew berada pada posisi nyaman di klasemen Liga Primer. Kelompok pendukung klub kembali menggelar demonstrasi menyangkut keputusan klub menjual nama St James’ Park.
Suporter The Magpies—julukan Newcastle—melancarkan aksi tersebut jelang laga kandang kontra Wolverhampton Wanderers, Sabtu (25/2). Fans membawa peti mati ibarat menghadiri pemakaman, untuk menyimbolkan punahnya tradisi 120 tahun klub selepas digantinya identitas stadion menjadi Sports Direct Arena karena alasan finansial.
”Kita hidup di zaman uang memiliki pengaruh besar dalam sepak bola. Namun, itu bukan berarti manajemen bisa menodai sejarah klub. St James’ Park, yang menyaksikan kelahiran pemain hebat, pertandingan klasik, dan peristiwa penting seharusnya bebas komersialisasi, ”tulis keterangan resmi fans,dikutip Daily Mail.
Demonstrasi terorganisasi ini melanjutkan unjuk rasa sejumlah individu yang protes atas inisiatif sendiri. Mereka menuliskan St James’ Park di tembok stadion menggunakan cat semprot. Pada aksi teranyarnya ini, grup suporter bernama NUFC Fans United itu berjanji kembali melancarkan serupa.
Para pendukung bertekad terus bersikap serupa sampai pemilik Mike Ashey menggandeng fans sebelum mengambil keputusan penting yang berpotensi merusak identitas klub kesayangan mereka.
”Kami bakal tetap mendukung tim di lapangan.Namun,kami berani jamin penduduk Tyneside akan selalu menjaga St James’ Park supaya nama ini selalu hidup sampai 120 tahun ke depan.Sebab,kamilah yang setia menjaga klub ini,”kata Steve Wraith, demonstran yang bertindak sebagai pendeta pada ”pemakaman”itu.
Suporter The Magpies—julukan Newcastle—melancarkan aksi tersebut jelang laga kandang kontra Wolverhampton Wanderers, Sabtu (25/2). Fans membawa peti mati ibarat menghadiri pemakaman, untuk menyimbolkan punahnya tradisi 120 tahun klub selepas digantinya identitas stadion menjadi Sports Direct Arena karena alasan finansial.
”Kita hidup di zaman uang memiliki pengaruh besar dalam sepak bola. Namun, itu bukan berarti manajemen bisa menodai sejarah klub. St James’ Park, yang menyaksikan kelahiran pemain hebat, pertandingan klasik, dan peristiwa penting seharusnya bebas komersialisasi, ”tulis keterangan resmi fans,dikutip Daily Mail.
Demonstrasi terorganisasi ini melanjutkan unjuk rasa sejumlah individu yang protes atas inisiatif sendiri. Mereka menuliskan St James’ Park di tembok stadion menggunakan cat semprot. Pada aksi teranyarnya ini, grup suporter bernama NUFC Fans United itu berjanji kembali melancarkan serupa.
Para pendukung bertekad terus bersikap serupa sampai pemilik Mike Ashey menggandeng fans sebelum mengambil keputusan penting yang berpotensi merusak identitas klub kesayangan mereka.
”Kami bakal tetap mendukung tim di lapangan.Namun,kami berani jamin penduduk Tyneside akan selalu menjaga St James’ Park supaya nama ini selalu hidup sampai 120 tahun ke depan.Sebab,kamilah yang setia menjaga klub ini,”kata Steve Wraith, demonstran yang bertindak sebagai pendeta pada ”pemakaman”itu.
()