Hilton Moreira harus dihukum!

Sindonews.com - Kalangan suporter dan pendukung setia Sriwijaya FC berharap agar manajemen klub dapat memberikan sangsi tegas kepada Hilton Moreira. Desakan itu muncul jika Hilton terbukti bersalah atas kasus dugaan pelecehan seksual terhadap seorang pramugari Lion Air.
Tuntutan itu dilontarkan oleh Ketua Umum Kelompok Suporter Sriwijaya Ngamuk (Singa) Mania Deddy Pranata. Menurut dia, perbuatan yang dilakukan oleh Hilton secara tidak lansung berimbas kepada nama baik SFC.

Apalagi saat ini pemain asal Brazil itu merupakan idola baru publik Sumatera Selatan berkat penampilannya yang terus menanjak.

’’Untuk itu kami meminta kepada pihak manajemen klub SFC agar bertindak tegas kepada Hilton jika ternyata dia terbukti bersalah telah melakukan perbuatan seperti yang dituduhkan kepadanya.

Tetapi jika tidak, maka kami juga meminta agar manajemen melakukan upaya hukum berupa pembelaan kepada dirinya,”tegas Fran, sapaan akrabnya.

Dia juga sangat menyayangkan kejadian itu bisa menimpa terhadap Hilton. Apalagi saat ini pemain bernomor punggung 10 itu saat ini menjadi panutan. Selain itu sebagai pemain asing, sudah seharusnya dia (Hilton) menjaga perilakunya.

Sementara itu, Direktur Tehnik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Hendri Zainuddin berjanji akan memberikan tindakan tegas jika memang Hilton terbukti bersalah. Tetapi jika tidak terbukti, maka pihaknya juga akan membantu menyelesaikan permasalahan yang menimpa Hilton.

’’Saat ini kasus ini masih dalam pengembangan dan kita juga sedang menunggu bagaimana kelanjutan kasus ini. Jika semua sudah jelas, maka kita baru bisa melakukan tindakan selanjutnya,” ungkap Hendri singkat.

Seperti diketahui, Hilton Moreira ditangkap petugas Polres Metro Kota Tangerang. Hilton atas dugaan pelecehan seksual terhadap pramugari Lion Air. Dia ditangkap pada Minggu (26/2) sekitar pukul 20.00 WIB saat dirinya hendak pulang ke Palembang di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.

Hilton diduga nyaris melakukan pemerkosaan di Apartemen The Colour, Modernland, Cikokol, Tanggerang. Khawatir kasus ancaman pemerkosaan itu akan terulang, korban yang belum diketahui namanya itu langsung melaporkan hal itu kepada pihak Polresta Tanggerang.

Informasi yang dikumpulkan, peristiwa itu bermula saat sang pramugari yang sedang tidak enak badan dikunjungi beberapa temannya yaitu MG (20), VA (21), dan AZ (19) di apartemen tempat dirinya tinggal. Ketika dikunjungi itu, dirinya sempat tidur karena sedang sakit.

Namun, begitu terbangun, di ruang tamu apartemennya sudah ramai dengan WNA yang berjumlah 3 orang. Satu orang berkulit putih, dua orang hitam.

Meski terkejut, dirinya berusaha tidak mengambil pusing, dan akhirnya ikut bergabung dengan teman-temannya yaitu VA, AZ dan ketiga WNA itu, sementara itu MG sudah pergi.

Namun, tiba-tiba salah dua orang berkulit hitam tersebut melecehkannya, dengan menggerayangi tubuh LS. Korban lalu pindah ke dalam kamarnya, tapi pria berkulit gelap tersebut tetap mengikutinya.

Korban yang sempat meminta pertolongan AZ tidak bisa bebuat apa-apa karena AZ malah memegangi tangan LS. Kedua pria berkulit hitam itu pun justru semakin nekat, dengan mencoba membuka baju dan celana korban. Sang pramugari pun berteriak. Teriakan itu membuat para tamu tersebut pergi sambil tertawa-tawa.