PSSI tegas, 32 klub diskors
PSSI tegas, 32 klub diskors
A
A
A
Sindonews.com - PSSI menjatuhkan sanksi skorsing kepada 32 klub yang berlaga di Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama di bawah PT Liga Indonesia (PT Liga). Dalam Surat Keputusan (SK) hukuman tersebut, 32 klub tersebut (lihat grafis di bawah) diskors selama 1 tahun ke depan terhitung sejak 9 Februari yang lalu.
32 klub yang dimaksud adalah 14 klub yang ikut ambil bagian di ISL. Sedangkan selebihnya adalah 18 klub yang ada Divisi Utama. Dan keputusan tersebut diambil, setelah melewati beberapa rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Dengan skors yang dilayangkan federasi tertinggi sepak bola Indonesia tersebut, secara otomatis PSSI juga mencabut keanggotan ke-32. Klub-klub tersebut juga secara otomatis kehilangan suara pada Rapat Tahunan PSSI, 18 Maret mendatang di Palangkaraya.
"Semua klub-klub yang diskors adalah klub-klub ISL dan Divisi Utama di bawah PT Liga Indonesia. Sanksi yang dijatuhkan skors dari keanggotaan PSSI selama satu tahun ke depan," ungkap Deputi Sekertaris Jenderal (Sekjen) Bidang Kompetisi Saleh Ismail Mukadar saat dihubungi Selasa (28/2).
Gelombang perpecahan di persepakbolaan Indonesia memang semakin meruncing. Selain adanya dualisme kompetisi antara ISL dengan Indonesia Premier League (ISL), rencana Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan digelar Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI) juga santer terdengar.
KPSI juga berniat menggelar KLB berbarengan dengan Kongres Tahunan PSSI, 18 Maret. Dan klub-klub yang telah diskors oleh PSSI, dipastikan akan ambil bagian dalam KLB yang digawangi KPSI di Jakarta.
"Kami sudah berketetapan dan skorsing tersebut sudah dijatuhkan. Mereka juga mana bisa mempunyai suara, karena mereka sendiri saat ini bermain di kompetisi di luar PSSI. Yang bermain di kompetisi resmi saja belum tentu punya suara, apalagi yang tidak," papar Saleh.
Sementara itu, manajemen Pelita Jaya menegaskan tidak peduli dengan bentuk skors yang dijatuhkan PSSI. Manajemen The Young Guns, julukan Pelita Jaya, memaparkan, jika klub-klub yang saat ini ada di bawah PT Liga sudah berkomitmen untuk mencabut mandat dari PSSI.
"Kami yang saat ini bermain di ISL dan Divisi Utama di bawah PT Liga Indonesia adalah suara mayoritas anggota yang sudah mencabut mandat kepada kepengurusan PSSI. Karena kami menilai PSSI sudah tidak lagi memiliki legitimasi," tandas manajer Pelita Jaya, Lalu Mara Satriawangsa.
14 Klub ISL ;
Persisam Samarinda, Persiba Balikpapan, Persipura Jayapura, Persiwa Wamena, Persidafon Dafonsoro, Pelita Jaya Karawang, Persib Bandung, Sriwijaya FC, PSAP Sigli, Deltras Sidoarjo, Persiram Raja Ampat, Persela Lamongan, Mitra Kutai Kartanegara (Kukar)
18 Klub Divisi Utama PT Liga ;
Persita Tanggerang, PSIM Yogyakarta, Persip Pekalongan, Persiku Kudus, Persih Tembilahan, Persitema Temanggung, PSGL Gayo Lues, PS Barito, PS Sumbawa Barat, Persekam Metro Malang, PSBK Belitar, Persepam Pamekasan, Persid Jember, Perseru Serui, PSBS Biak, PSMP Mojokerto Putra, Perssin Sinjai, Persigo Gorontalo
32 klub yang dimaksud adalah 14 klub yang ikut ambil bagian di ISL. Sedangkan selebihnya adalah 18 klub yang ada Divisi Utama. Dan keputusan tersebut diambil, setelah melewati beberapa rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Dengan skors yang dilayangkan federasi tertinggi sepak bola Indonesia tersebut, secara otomatis PSSI juga mencabut keanggotan ke-32. Klub-klub tersebut juga secara otomatis kehilangan suara pada Rapat Tahunan PSSI, 18 Maret mendatang di Palangkaraya.
"Semua klub-klub yang diskors adalah klub-klub ISL dan Divisi Utama di bawah PT Liga Indonesia. Sanksi yang dijatuhkan skors dari keanggotaan PSSI selama satu tahun ke depan," ungkap Deputi Sekertaris Jenderal (Sekjen) Bidang Kompetisi Saleh Ismail Mukadar saat dihubungi Selasa (28/2).
Gelombang perpecahan di persepakbolaan Indonesia memang semakin meruncing. Selain adanya dualisme kompetisi antara ISL dengan Indonesia Premier League (ISL), rencana Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan digelar Komite Penyelamat Sepak bola Indonesia (KPSI) juga santer terdengar.
KPSI juga berniat menggelar KLB berbarengan dengan Kongres Tahunan PSSI, 18 Maret. Dan klub-klub yang telah diskors oleh PSSI, dipastikan akan ambil bagian dalam KLB yang digawangi KPSI di Jakarta.
"Kami sudah berketetapan dan skorsing tersebut sudah dijatuhkan. Mereka juga mana bisa mempunyai suara, karena mereka sendiri saat ini bermain di kompetisi di luar PSSI. Yang bermain di kompetisi resmi saja belum tentu punya suara, apalagi yang tidak," papar Saleh.
Sementara itu, manajemen Pelita Jaya menegaskan tidak peduli dengan bentuk skors yang dijatuhkan PSSI. Manajemen The Young Guns, julukan Pelita Jaya, memaparkan, jika klub-klub yang saat ini ada di bawah PT Liga sudah berkomitmen untuk mencabut mandat dari PSSI.
"Kami yang saat ini bermain di ISL dan Divisi Utama di bawah PT Liga Indonesia adalah suara mayoritas anggota yang sudah mencabut mandat kepada kepengurusan PSSI. Karena kami menilai PSSI sudah tidak lagi memiliki legitimasi," tandas manajer Pelita Jaya, Lalu Mara Satriawangsa.
14 Klub ISL ;
Persisam Samarinda, Persiba Balikpapan, Persipura Jayapura, Persiwa Wamena, Persidafon Dafonsoro, Pelita Jaya Karawang, Persib Bandung, Sriwijaya FC, PSAP Sigli, Deltras Sidoarjo, Persiram Raja Ampat, Persela Lamongan, Mitra Kutai Kartanegara (Kukar)
18 Klub Divisi Utama PT Liga ;
Persita Tanggerang, PSIM Yogyakarta, Persip Pekalongan, Persiku Kudus, Persih Tembilahan, Persitema Temanggung, PSGL Gayo Lues, PS Barito, PS Sumbawa Barat, Persekam Metro Malang, PSBK Belitar, Persepam Pamekasan, Persid Jember, Perseru Serui, PSBS Biak, PSMP Mojokerto Putra, Perssin Sinjai, Persigo Gorontalo
()
Explore More