Di-kick balik Myanmar, Andik dkk terjepit
A
A
A
Sindonews.com - Tim nasional (timnas) U-21 tampil antiklimaks saat ditundukkan Myanmar dengan skor 1-3 di Hassanal Bolkiah National Stadium, tadi malam. Kekalahan dari Myanmar itu langsung membuat timnas muda Merah Putih berada di posisi yang berbahaya di grup A.
Kekalahan dari The White Angels--julukan timnas Myanmar--membuat timnas U-21 gagal mengamankan posisi pertama grup A. Sementara Myanmar, dengan tambahan tiga angka memantapkan posisinya di peringkat pertama dengan raihan enam poin.
Peluang timnas muda Merah Putih memenangkan pertandingan kontra Myanmar, sebenarnya sepat terbuka ketika Andik Vermansyah membuka angka timnas U-21 pada menit ke-19.
Memanfaatkan umpan matang Miko Ardiyanto, penyerang Persebaya Surabaya itu berhasil mendorong bola melewati penjaga gawang Myanmar.
Selepas angka yang dicetak penyerang asal Jember, Jawa Timur, tersebut, timnas muda Merah Putih tetap ditekan The White Angels. Walaupun tetap mendapat tekanan demi tekanan, pertandingan di babak pertama tidak berubah. Timnas U-21 tetap unggul 1-0.
Malapetaka bagi skuad asuhan Widodo C Putro pun terjadi di paro kedua. Kejelian pelatih Myanmar memasukan beberapa pemain kunci di babak kedua, membuat permainan Myanmar lebih berkembang dibandingkan babak pertama.
Tidak menunggu waktu lama, Myanmar pun akhirnya mampu menyamakan kedudukan tepat pada menit ke- 47. Memanfaatkan kemelut yang ada di depan gawang timnas U-21 yang dikawal Muhamad Ridwan, Kyaw Zayar Win berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke- 47.
Mampu disamakan The White Angels, permainan timnas muda Merah Putih semakin jeblok. Kondisi fisik yang sudah jauh menurun, membuat pemain timnas U-21 seperti kehilangan konsentrasi. Beberapa kali, para pemain belakang timnas muda Merah Putih keteteran dari para penyerang Myanmar.
"Kami memang mengalami kelelahan yang sangat, setelah tidak memiliki masa recovery dalam tiga pertandingan. Kelemahan jelas, fisik pemain terkuras. Tidak seperti Myanmar yang tampil bugar dengan waktu istirahat yang lebih banyak," papar Widodo.
Kembali tidak perlu waktu lama, pada menit ke- 58 dan 66, timnas Myanmar langsung memperlebar kedudukan menjadi, 3-1. Kyaw Ko Ko penyerang yang baru dimasukan pada babak kedua, menjadi momok membahayakan bagi barisan pertahanan timnas muda Merah Putih.
Usaha bangkit dari keterpurakan, akhirnya tidak membuahkan hasil. Laga ketiga Timnas muda Merah Putih di turnamen ini pun pada akhirnya, harus ditutup dengan kekalahan, 3-1.
Kekalahan dari Myanmar, membuat peluang timnas Merah Putih lolos dari grup A menjadi sedikit menyulitkan. Hanya mampu meraih empat poin dari tiga pertandingan yang telah dimainkan, peringkat timnas U-21 turun ke posisi ketiga di bawah Laos dan Myanmar yang mantap di posisi puncak dengan raihan enam angka.
Laga pemungkas kontra Filipina, Minggu (4/3), menjadi laga partai hidup dan mati bagi Andik dkk. Namun, itu saja belum cukup, karena skuad asuhan Widodo harus menunggu keajaiban di partai lain jika ingin memastikan jatah satu tempat di babak selanjutnya.
Timnas U-21, masih harus menunggu laga-laga yang akan dimainkan Laos dan Singapura. Di mana kedua tim tersebut, masih memiliki peluang yang sama dengan timnas muda Merah Putih untuk lolos dari kerasnya pertempuran di grup A.
"Menghadapi partai penentuan kontra Filipina, kami lebih diuntungkan dengan masa pemulihan yang banyak. Semoga saja, peluang kami akan lebih baik dan terbuka di partai terakhir," tandas Widodo.
Kekalahan dari The White Angels--julukan timnas Myanmar--membuat timnas U-21 gagal mengamankan posisi pertama grup A. Sementara Myanmar, dengan tambahan tiga angka memantapkan posisinya di peringkat pertama dengan raihan enam poin.
Peluang timnas muda Merah Putih memenangkan pertandingan kontra Myanmar, sebenarnya sepat terbuka ketika Andik Vermansyah membuka angka timnas U-21 pada menit ke-19.
Memanfaatkan umpan matang Miko Ardiyanto, penyerang Persebaya Surabaya itu berhasil mendorong bola melewati penjaga gawang Myanmar.
Selepas angka yang dicetak penyerang asal Jember, Jawa Timur, tersebut, timnas muda Merah Putih tetap ditekan The White Angels. Walaupun tetap mendapat tekanan demi tekanan, pertandingan di babak pertama tidak berubah. Timnas U-21 tetap unggul 1-0.
Malapetaka bagi skuad asuhan Widodo C Putro pun terjadi di paro kedua. Kejelian pelatih Myanmar memasukan beberapa pemain kunci di babak kedua, membuat permainan Myanmar lebih berkembang dibandingkan babak pertama.
Tidak menunggu waktu lama, Myanmar pun akhirnya mampu menyamakan kedudukan tepat pada menit ke- 47. Memanfaatkan kemelut yang ada di depan gawang timnas U-21 yang dikawal Muhamad Ridwan, Kyaw Zayar Win berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke- 47.
Mampu disamakan The White Angels, permainan timnas muda Merah Putih semakin jeblok. Kondisi fisik yang sudah jauh menurun, membuat pemain timnas U-21 seperti kehilangan konsentrasi. Beberapa kali, para pemain belakang timnas muda Merah Putih keteteran dari para penyerang Myanmar.
"Kami memang mengalami kelelahan yang sangat, setelah tidak memiliki masa recovery dalam tiga pertandingan. Kelemahan jelas, fisik pemain terkuras. Tidak seperti Myanmar yang tampil bugar dengan waktu istirahat yang lebih banyak," papar Widodo.
Kembali tidak perlu waktu lama, pada menit ke- 58 dan 66, timnas Myanmar langsung memperlebar kedudukan menjadi, 3-1. Kyaw Ko Ko penyerang yang baru dimasukan pada babak kedua, menjadi momok membahayakan bagi barisan pertahanan timnas muda Merah Putih.
Usaha bangkit dari keterpurakan, akhirnya tidak membuahkan hasil. Laga ketiga Timnas muda Merah Putih di turnamen ini pun pada akhirnya, harus ditutup dengan kekalahan, 3-1.
Kekalahan dari Myanmar, membuat peluang timnas Merah Putih lolos dari grup A menjadi sedikit menyulitkan. Hanya mampu meraih empat poin dari tiga pertandingan yang telah dimainkan, peringkat timnas U-21 turun ke posisi ketiga di bawah Laos dan Myanmar yang mantap di posisi puncak dengan raihan enam angka.
Laga pemungkas kontra Filipina, Minggu (4/3), menjadi laga partai hidup dan mati bagi Andik dkk. Namun, itu saja belum cukup, karena skuad asuhan Widodo harus menunggu keajaiban di partai lain jika ingin memastikan jatah satu tempat di babak selanjutnya.
Timnas U-21, masih harus menunggu laga-laga yang akan dimainkan Laos dan Singapura. Di mana kedua tim tersebut, masih memiliki peluang yang sama dengan timnas muda Merah Putih untuk lolos dari kerasnya pertempuran di grup A.
"Menghadapi partai penentuan kontra Filipina, kami lebih diuntungkan dengan masa pemulihan yang banyak. Semoga saja, peluang kami akan lebih baik dan terbuka di partai terakhir," tandas Widodo.
()