Sinyal pertahankan skuad inti Thomas-Uber
A
A
A
Sindonews.com - Satu tahapan sudah dilewati skuad Piala Thomas dan Uber Indonesia dengan lolos ke puataran final di Wuhan, China, 20-27 Mei mendatang. Kini, PB PBSI berharap pasukan Merah Putih bisa membawa pulang gelar juara Thomas-Uber ke Tanah Air.
Indonesia memang sudah haus gelar kejuaraan bulu tangkis beregu putra dan putri tersebut. Piala Thomas kali terakhir direbut Indonesia setelah mengalahkan Malaysia 3-2 pada event 2002 di Guangzhou, China. Sementara Piala Uber sudah 16 tahun gagal direbut Indonesia sejak terakhir kali meraihnya di Piala Thomas dan Uber di Hong Kong pada 1996.
Saat itu, putri Merah Putih tampil sebagai juara setelah menaklukkan China 4-1. Setelah itu, Piala Uber didominasi China sampai dipatahkan Korea Selatan pada 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Karena itu, PB PBSI berharap para pemain Indonesia bisa menunjukkan kembali kualitas terbaik yang pernah dilakukan di masa lalu. Sekaligus, untuk menebus kegagalan-kegagalan para pemain Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini.
Sekretaris Jenderal PBSI Yacob Rusdianto sendiri mengakui bahwa Indonesia masih memiliki potensi untuk itu. Apalagi, tim pelatnas yang digenjot di Cipayung merupakan tim yang bagus.
Jadi, peluang untuk kembali berjaya tetap terbuka lebar meski akan mendapat persaingan ketat dari tuan rumah China, Korea Selatan, dan beberapa tim Eropa seperti Denmark.
Yang jelas, PBSI akan menggenjot latihan para pemain pelatnas untuk lebih meningkatkan peluang. Apalagi, mereka sudah melakukan penilaian sejak kualifikasi Piala Thomas-Uber di Macau, beberapa waktu lalu.
Mengenai kemungkinan perubahan komposisi pemain, Yakob tetap akan mempertimbangkannya. Namun, dia akan berusaha memaksimalkan tim yang ada sekarang. Apalagi, dia menilai tim tersebut sudah cukup solid.
''Dalam tiga bulan ini, perubahan susunan pemain bisa saja dilakukan. Tapi, kami harus akui bahwa sejauh ini semua pemain sudah menunjukkan performa yang bagus. Jadi, kalau semua dalam kondisi yang baik kenapa harus diganti?” kata Yacob. ''Yang pasti, seluruh pemain akan akan menjalani beberapa pertandingan dulu sebelum tampil di Wuhan,” tambahnya.
Yacob juga menyatakan bahwa kebutuhan mendasar pemain saat ini adalah porsi latihan yang lebih sambil terus dievaluasi. Menurutnya, salah satu hal penting harus dipantau adalah kondisi fisik atlet. Itu yang tidak boleh lewat dari pengawasan karena itu modal terpenting tim mempersiapkan turnamen besar di dunia itu.
''Yang pasti, saat ini semuanya tetap berjalan lancar dan masih belum ada masalah,” ujar Yacob. ''Pemain tidak ada yang cedera, semua fit dan siap tempur. Tapi, itu semua bisa saja berubah dalam tiga bulan. Kami akan melihat dulu perkembangan kesehatan dan permainannya,” sambungnya.
Di sisi lain, Ketua Umum PB PBSI Djoko Santoso mengatakan, beberapa event memang akan diikuti para pebulu tangkis yang bakal memperkuat Tim Thomas dan Uber. Di antaranya All England dan beberapa ajang terdekat. Selain itu, evaluasi terhadap hasil Kualifikasi Piala Thomas-Uber di Makau pun tetap menjadi acuan kerja PBSI.
''Persiapan try out terhadap tim Thomas sudah kami upayakan seperti dari kesehatan ataupun latihan fisik para pemain. Kami harapkan dapat meningkatkan ritme pada metode permainan dan teknik karena ada perubahan cara bermain," kata Djoko.
"Makanya, kita harus latihan kembali dan kesehatan mental juga diprioritaskan.Pokoknya, semua aspek telah menjadi perhatian kami. Kami tahu dan kami mengerti karena peluang Thomas cukup berat," sambungnya.
Indonesia memang sudah haus gelar kejuaraan bulu tangkis beregu putra dan putri tersebut. Piala Thomas kali terakhir direbut Indonesia setelah mengalahkan Malaysia 3-2 pada event 2002 di Guangzhou, China. Sementara Piala Uber sudah 16 tahun gagal direbut Indonesia sejak terakhir kali meraihnya di Piala Thomas dan Uber di Hong Kong pada 1996.
Saat itu, putri Merah Putih tampil sebagai juara setelah menaklukkan China 4-1. Setelah itu, Piala Uber didominasi China sampai dipatahkan Korea Selatan pada 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Karena itu, PB PBSI berharap para pemain Indonesia bisa menunjukkan kembali kualitas terbaik yang pernah dilakukan di masa lalu. Sekaligus, untuk menebus kegagalan-kegagalan para pemain Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini.
Sekretaris Jenderal PBSI Yacob Rusdianto sendiri mengakui bahwa Indonesia masih memiliki potensi untuk itu. Apalagi, tim pelatnas yang digenjot di Cipayung merupakan tim yang bagus.
Jadi, peluang untuk kembali berjaya tetap terbuka lebar meski akan mendapat persaingan ketat dari tuan rumah China, Korea Selatan, dan beberapa tim Eropa seperti Denmark.
Yang jelas, PBSI akan menggenjot latihan para pemain pelatnas untuk lebih meningkatkan peluang. Apalagi, mereka sudah melakukan penilaian sejak kualifikasi Piala Thomas-Uber di Macau, beberapa waktu lalu.
Mengenai kemungkinan perubahan komposisi pemain, Yakob tetap akan mempertimbangkannya. Namun, dia akan berusaha memaksimalkan tim yang ada sekarang. Apalagi, dia menilai tim tersebut sudah cukup solid.
''Dalam tiga bulan ini, perubahan susunan pemain bisa saja dilakukan. Tapi, kami harus akui bahwa sejauh ini semua pemain sudah menunjukkan performa yang bagus. Jadi, kalau semua dalam kondisi yang baik kenapa harus diganti?” kata Yacob. ''Yang pasti, seluruh pemain akan akan menjalani beberapa pertandingan dulu sebelum tampil di Wuhan,” tambahnya.
Yacob juga menyatakan bahwa kebutuhan mendasar pemain saat ini adalah porsi latihan yang lebih sambil terus dievaluasi. Menurutnya, salah satu hal penting harus dipantau adalah kondisi fisik atlet. Itu yang tidak boleh lewat dari pengawasan karena itu modal terpenting tim mempersiapkan turnamen besar di dunia itu.
''Yang pasti, saat ini semuanya tetap berjalan lancar dan masih belum ada masalah,” ujar Yacob. ''Pemain tidak ada yang cedera, semua fit dan siap tempur. Tapi, itu semua bisa saja berubah dalam tiga bulan. Kami akan melihat dulu perkembangan kesehatan dan permainannya,” sambungnya.
Di sisi lain, Ketua Umum PB PBSI Djoko Santoso mengatakan, beberapa event memang akan diikuti para pebulu tangkis yang bakal memperkuat Tim Thomas dan Uber. Di antaranya All England dan beberapa ajang terdekat. Selain itu, evaluasi terhadap hasil Kualifikasi Piala Thomas-Uber di Makau pun tetap menjadi acuan kerja PBSI.
''Persiapan try out terhadap tim Thomas sudah kami upayakan seperti dari kesehatan ataupun latihan fisik para pemain. Kami harapkan dapat meningkatkan ritme pada metode permainan dan teknik karena ada perubahan cara bermain," kata Djoko.
"Makanya, kita harus latihan kembali dan kesehatan mental juga diprioritaskan.Pokoknya, semua aspek telah menjadi perhatian kami. Kami tahu dan kami mengerti karena peluang Thomas cukup berat," sambungnya.
()