Persib sulit ulang memori juara Ligina I
Persib sulit ulang memori juara Ligina I
A
A
A
Sindonews.com – Hasil laga tandang yang buruk harus segera diperbaiki oleh Persib Bandung. Itu harus dilakukan Maung Bandung jika masih menginginkan gelar juara Indonesia Super League (ISL) musim 2011-2012.
Kekalahan 0-3 oleh Persiwa Wamena dan dibekuk Persipura Jayapura 0-4 memberikan sinyal pelajaran bagi Maung Bandung agar tidak babak belur di laga tandang.
Sejauh ini, Maung Bandung baru meraih sekali kemenangan di partai tandang saat menjungkalkan Pelita Jaya Karawang 3-1 di Stadion Si Jalak Harupat. Laga tandang itu dimainkan di markas Persib untuk mengantisipasi membeludaknya penonton jika pertandingan dilaksanakan di Stadion Singaperbangsa, Karawang.
Kebiasaan Persib yang selalu terupuruk di laga tandang diprediksi akan kembali menjadi faktor penghambat laju Maung Bandung bersaing dengan Persiwa Wamena, Sriwijaya FC, dan Persipura Jayapura. Persib sejauh ini sudah menjalani 13 pertandingan dan menyisakan 21 laga.
Berdasarkan perhitungan di atas kertas, bobotoh sepertinya masih harus bersabar melihat tim kesayanganya bisa mengulang sukses di Liga Indonesia (Ligina) I musim 1994-1995.
Persib mungkin akan mampu tampil sebagai penguasa andai bisa menyapu bersih seluruh laga sisa yang akan dimainkan baik di laga kandang maupun tandang.
’’Kekalahan adalah hal biasa yang dialami sebuah tim. Tapi di balik kekalahan tersebut, sebuah tim harus bisa memetik pelajaran agar bisa lebih baik di pertandingan berikutnya,” ucap mantan pemain Persib di era 1990-an Nandang Kurnaedi.
Nandang mengungkapkan tidak seharusnya bagi Maung Bandung untuk selalu mempersoalkan setiap kekalahan yang dialami. Sebab, bagi Nandang, salah satu ciri tim berkarakter juara adalah bisa merespons dan memberikan pembuktian positif setelah mengalami kekalahan.
’’Kekalahan di Papua mungkin ada benarnya karena sejumlah faktor. Bisa faktor cuaca, faktor nonteknis di lapangan dan lain sebagainya. Tapi, hal itu jangan dijadikan alasan utama untuk tidak memberikan hasil terbaik buat tim,” tandasnya.
Kekalahan 0-3 oleh Persiwa Wamena dan dibekuk Persipura Jayapura 0-4 memberikan sinyal pelajaran bagi Maung Bandung agar tidak babak belur di laga tandang.
Sejauh ini, Maung Bandung baru meraih sekali kemenangan di partai tandang saat menjungkalkan Pelita Jaya Karawang 3-1 di Stadion Si Jalak Harupat. Laga tandang itu dimainkan di markas Persib untuk mengantisipasi membeludaknya penonton jika pertandingan dilaksanakan di Stadion Singaperbangsa, Karawang.
Kebiasaan Persib yang selalu terupuruk di laga tandang diprediksi akan kembali menjadi faktor penghambat laju Maung Bandung bersaing dengan Persiwa Wamena, Sriwijaya FC, dan Persipura Jayapura. Persib sejauh ini sudah menjalani 13 pertandingan dan menyisakan 21 laga.
Berdasarkan perhitungan di atas kertas, bobotoh sepertinya masih harus bersabar melihat tim kesayanganya bisa mengulang sukses di Liga Indonesia (Ligina) I musim 1994-1995.
Persib mungkin akan mampu tampil sebagai penguasa andai bisa menyapu bersih seluruh laga sisa yang akan dimainkan baik di laga kandang maupun tandang.
’’Kekalahan adalah hal biasa yang dialami sebuah tim. Tapi di balik kekalahan tersebut, sebuah tim harus bisa memetik pelajaran agar bisa lebih baik di pertandingan berikutnya,” ucap mantan pemain Persib di era 1990-an Nandang Kurnaedi.
Nandang mengungkapkan tidak seharusnya bagi Maung Bandung untuk selalu mempersoalkan setiap kekalahan yang dialami. Sebab, bagi Nandang, salah satu ciri tim berkarakter juara adalah bisa merespons dan memberikan pembuktian positif setelah mengalami kekalahan.
’’Kekalahan di Papua mungkin ada benarnya karena sejumlah faktor. Bisa faktor cuaca, faktor nonteknis di lapangan dan lain sebagainya. Tapi, hal itu jangan dijadikan alasan utama untuk tidak memberikan hasil terbaik buat tim,” tandasnya.
()
Explore More