Pro Duta dihantam badai cedera
A
A
A
Sindonews.com - Arsitek Pro Duta Roberto Bianchi dipusingkan dengan cederanya tiga pemain pilar. Yakni, Abdelhadi Laakkad, Antonio Solde Villa, dan Hardiansyah Lubis.
Cedera itu didapat ketiga anak asuhnya kala bertandang ke PSLS Lhokseumawe di Stadion Tunas Bangsa, Sabtu (3/3). Dia berharap ketiga pemain tersebut pulih saat menjamu PSSB Bireun di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Jumat mendatang (30/3).
Beto—panggilan akrab Roberto Bianchi—menuturkan, cedera yang menghantam skuadnya itu akibat permainan keras yang diperagakan pasukan PSLS Lhokseumawe.
Akibatnya, Hardiansyah Lubis cedera pada siku kanan, Antonio Solde Villa robek pada dahi, dan Abdelhadi Laakkad engkel kanan. "Pemain lawan agresif, tapi wasit tidak berbuat apa-apa. Ini permainan paling parah yang pernah saya lihat," ungkap Beto.
Parahnya, cedera yang diderita Antonio Solde Villa, kata Beto, bukan saat berduel atau berebut bola dengan pemain. "Pemain dipukul tanpa bola. Toni (Antonio) disikut pemain lawan, tapi tidak ada sanksi dari wasit," keluhnya.
Badai cedera yang menghantam pemainnya itu pun tak lepas dari kepemimpinan wasit Eri Bastari yang tidak adil. Menurutnya, banyak pelanggaran yang dilakukan pemain PSLS Lhokseumawe, tapi tidak satu pun pemain diberi sanksi.
Kekasaran pemain PSLS Lhokseumawe itu, membuat dirinya geram. Dia pun melontarkan tantangan kepada para pemain Laskar Pase tersebut saat bertandang ke Pro Duta FC pada Sabtu (26/5) mendatang. "Kita mau lihat reaksi mereka. Hal yang sama yang mereka lakukan saat bermain di kandang nanti," geramnya.
Ketika ditanya, rentetan kekecewaannya itu, manajemen Pro Duta FC akan melaporkan ke Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS)? Dengan lapang dada, pria asal Spanyol itu telah menerima kekalahan perdana skuad Kuda Pegasus ini. "Soal wasit kita tidak bisa apa-apa. Kita harus bertahan," cetusnya.
Dokter tim Pro Duta FC, Danni Fauza menjelaskan, dengan cederanya Abdelhadi Laakkad, Antonio Solde Villa, dan Hardiansyah Lubis, menambah panjang daftar pasiennya. Sebelumnya, pemain yang didera cedera, Tambun Difty Naibaho pada bagian engkel kanan.
Cedera itu didapat ketiga anak asuhnya kala bertandang ke PSLS Lhokseumawe di Stadion Tunas Bangsa, Sabtu (3/3). Dia berharap ketiga pemain tersebut pulih saat menjamu PSSB Bireun di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Jumat mendatang (30/3).
Beto—panggilan akrab Roberto Bianchi—menuturkan, cedera yang menghantam skuadnya itu akibat permainan keras yang diperagakan pasukan PSLS Lhokseumawe.
Akibatnya, Hardiansyah Lubis cedera pada siku kanan, Antonio Solde Villa robek pada dahi, dan Abdelhadi Laakkad engkel kanan. "Pemain lawan agresif, tapi wasit tidak berbuat apa-apa. Ini permainan paling parah yang pernah saya lihat," ungkap Beto.
Parahnya, cedera yang diderita Antonio Solde Villa, kata Beto, bukan saat berduel atau berebut bola dengan pemain. "Pemain dipukul tanpa bola. Toni (Antonio) disikut pemain lawan, tapi tidak ada sanksi dari wasit," keluhnya.
Badai cedera yang menghantam pemainnya itu pun tak lepas dari kepemimpinan wasit Eri Bastari yang tidak adil. Menurutnya, banyak pelanggaran yang dilakukan pemain PSLS Lhokseumawe, tapi tidak satu pun pemain diberi sanksi.
Kekasaran pemain PSLS Lhokseumawe itu, membuat dirinya geram. Dia pun melontarkan tantangan kepada para pemain Laskar Pase tersebut saat bertandang ke Pro Duta FC pada Sabtu (26/5) mendatang. "Kita mau lihat reaksi mereka. Hal yang sama yang mereka lakukan saat bermain di kandang nanti," geramnya.
Ketika ditanya, rentetan kekecewaannya itu, manajemen Pro Duta FC akan melaporkan ke Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS)? Dengan lapang dada, pria asal Spanyol itu telah menerima kekalahan perdana skuad Kuda Pegasus ini. "Soal wasit kita tidak bisa apa-apa. Kita harus bertahan," cetusnya.
Dokter tim Pro Duta FC, Danni Fauza menjelaskan, dengan cederanya Abdelhadi Laakkad, Antonio Solde Villa, dan Hardiansyah Lubis, menambah panjang daftar pasiennya. Sebelumnya, pemain yang didera cedera, Tambun Difty Naibaho pada bagian engkel kanan.
()