Inter cari air mata bahagia
A
A
A
Sindonews.com - Penggawa Inter Milan harus menerima kenyataan musim ini bukanlah masa keberuntungan mereka. Kans bagi prajurit Claudio Ranieri untuk merasakan manisnya gelar juara hanyalah di panggung Liga Champions. Celakanya, mereka mampu menjebol gawang Olympique Marseille dua kali tanpa kebobolan.
Ranieri baru saja terbangun dari mimpi buruk setelah mengalahkan Chievo Verona 2-0 dalam lanjutan Seri A, Sabtu (10/3). Kontribusi Walter Samuel dan Diego Milito mengakhiri catatan sembilan laga tidak menang secara beruntun I Nerazzurri––julukan Inter––di semua kompetisi.
Hasil itu untuk sementara menyelamatkan posisi The Thinkerman, julukan Ranieri. ''Saya berharap seluruh fans terus mendukung kami saat menjamu Olympique Marseille (OM). Laga itu pastinya tidak akan mudah. Tapi, kami akan terus berupaya dan semoga pada akhirnya berujung kegembiraan,” ucap Ranieri,dikutip Reuters.
Pelatih berusia 60 tahun itu belum bisa bernapas lega, meski telah menghapus catatan buruk. Masa depannya masih dipertanyakan mengingat performa Inter belum sepenuhnya pulih. Ujian sebenarnya baru terjadi pada pertandingan dini hari nanti.
Mantan pelatih AS Roma itu bisa saja langsung dipecat jika gagal membawa pasukannya ke fase selanjutnya. Itu akan mencoreng reputasi klub mengingat Inter terus melaju ke perempat final Liga Champions selama dua musim terbaru.
Terakhir kali,mereka terhenti di babak 16 besar saat disingkirkan Manchester United (MU) pada periode 2008/2009. Beban Ranieri semakin berat lantaran Liga Champions merupakan satu-satunya kompetisi yang masih menjanjikan gelar.
Inter dipastikan tidak merebut scudetto lantaran masih terdampar di urutan 7 dan tertinggal 17 angka dari pemuncak klasemen AC Milan.Milito dkk juga sudah tersingkir dari Coppa Italia dan gagal memenangkan Supercoppa Italiana (Piala Super Italia).
Tidak kalah penting adalah ultimatum dari Presiden Massimo Moratti. Raja minyak Italia itu menegaskan ingin melihat Inter melaju ke perempat final. ''Merupakan kabar bagus kami bisa memetik kemenangan. Karena itu, Inter harus mampu mengalahkan OM,” ujarnya.
Sial, cukup sulit bagi Ranieri untuk memenuhi ultimatum itu.Agar bisa melaju ke fase berikutnya,Inter wajib menang 2-0 mengingat pada legpertama di Stade Velodrome tumbang 0-1. Bukan tugas mudah bagi Inter untuk menciptakan dua gol tanpa balas.
Dasarnya adalah rekor kandang.Belakangan ini,Inter cukup rapuh saat tampil di depan publik sendiri. Terbukti, mereka tidak pernah menang dalam empat pertandingan terkini dengan dua kalah dan dua imbang.
Di samping itu, mereka juga jarang menciptakan clean sheet. Sebelum berjibaku dengan Chievo, gawang Inter kebobolan selama 11 pertandingan berturut-turut. Kesulitan terbesar adalah rekor saat menghadapi wakil Prancis.
Inter hanya mencatat dua kemenangan dalam sembilan laga terakhir melawan tim asal Prancis. Dua hasil positif tersebut didapat atas Lille OSC pada penyisihan grup musim ini.Belum lagi kondisi pasukan yang timpang. Ranieri tidak bisa menurunkan bek Cristian Chivu akibat skorsing.
Sementara bek tengah Andrea Ranocchia dan gelandang Ricardo Alvarez masih menjalani perawatan. ''Kami akan memanfaatkan semua peluang yang tercipta pada pertandingan ini. Untungnya, kami punya cukup waktu untuk mempersiapkan diri. Semoga kami bisa lolos ke fase selanjutnya,” ucap Arsitek OM Didier Deschamps.
Ranieri baru saja terbangun dari mimpi buruk setelah mengalahkan Chievo Verona 2-0 dalam lanjutan Seri A, Sabtu (10/3). Kontribusi Walter Samuel dan Diego Milito mengakhiri catatan sembilan laga tidak menang secara beruntun I Nerazzurri––julukan Inter––di semua kompetisi.
Hasil itu untuk sementara menyelamatkan posisi The Thinkerman, julukan Ranieri. ''Saya berharap seluruh fans terus mendukung kami saat menjamu Olympique Marseille (OM). Laga itu pastinya tidak akan mudah. Tapi, kami akan terus berupaya dan semoga pada akhirnya berujung kegembiraan,” ucap Ranieri,dikutip Reuters.
Pelatih berusia 60 tahun itu belum bisa bernapas lega, meski telah menghapus catatan buruk. Masa depannya masih dipertanyakan mengingat performa Inter belum sepenuhnya pulih. Ujian sebenarnya baru terjadi pada pertandingan dini hari nanti.
Mantan pelatih AS Roma itu bisa saja langsung dipecat jika gagal membawa pasukannya ke fase selanjutnya. Itu akan mencoreng reputasi klub mengingat Inter terus melaju ke perempat final Liga Champions selama dua musim terbaru.
Terakhir kali,mereka terhenti di babak 16 besar saat disingkirkan Manchester United (MU) pada periode 2008/2009. Beban Ranieri semakin berat lantaran Liga Champions merupakan satu-satunya kompetisi yang masih menjanjikan gelar.
Inter dipastikan tidak merebut scudetto lantaran masih terdampar di urutan 7 dan tertinggal 17 angka dari pemuncak klasemen AC Milan.Milito dkk juga sudah tersingkir dari Coppa Italia dan gagal memenangkan Supercoppa Italiana (Piala Super Italia).
Tidak kalah penting adalah ultimatum dari Presiden Massimo Moratti. Raja minyak Italia itu menegaskan ingin melihat Inter melaju ke perempat final. ''Merupakan kabar bagus kami bisa memetik kemenangan. Karena itu, Inter harus mampu mengalahkan OM,” ujarnya.
Sial, cukup sulit bagi Ranieri untuk memenuhi ultimatum itu.Agar bisa melaju ke fase berikutnya,Inter wajib menang 2-0 mengingat pada legpertama di Stade Velodrome tumbang 0-1. Bukan tugas mudah bagi Inter untuk menciptakan dua gol tanpa balas.
Dasarnya adalah rekor kandang.Belakangan ini,Inter cukup rapuh saat tampil di depan publik sendiri. Terbukti, mereka tidak pernah menang dalam empat pertandingan terkini dengan dua kalah dan dua imbang.
Di samping itu, mereka juga jarang menciptakan clean sheet. Sebelum berjibaku dengan Chievo, gawang Inter kebobolan selama 11 pertandingan berturut-turut. Kesulitan terbesar adalah rekor saat menghadapi wakil Prancis.
Inter hanya mencatat dua kemenangan dalam sembilan laga terakhir melawan tim asal Prancis. Dua hasil positif tersebut didapat atas Lille OSC pada penyisihan grup musim ini.Belum lagi kondisi pasukan yang timpang. Ranieri tidak bisa menurunkan bek Cristian Chivu akibat skorsing.
Sementara bek tengah Andrea Ranocchia dan gelandang Ricardo Alvarez masih menjalani perawatan. ''Kami akan memanfaatkan semua peluang yang tercipta pada pertandingan ini. Untungnya, kami punya cukup waktu untuk mempersiapkan diri. Semoga kami bisa lolos ke fase selanjutnya,” ucap Arsitek OM Didier Deschamps.
()