Lima solusi konkret atasi dualisme

Selasa, 13 Maret 2012 - 11:40 WIB
Lima solusi konkret atasi dualisme
Lima solusi konkret atasi dualisme
A A A
Sindonews.com - Lima solusi ditawarkan PSSI dalam pertemuan dengan Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Senin (12/3). Undangan rekonsiliasi ini dihadiri tujuh orang perwakilan dari PSSI dan IPL.

Dalam rapat tertutup tersebut, pihak KONI yang diwakili Sudirman (Wakil Ketua Bidang Organisasi II), Amir Karyatin (Ketua Bidang Hukum), dan Abdul Aziz Manaf (Ketua Bidang Humas) menyatakan dalam rapat tersebut KONI ingin mencari solusi terbaik dari permasalahan dualisme kepemimpinan sepak bola Tanah Air saat ini. Kelima solusi tersebut sebagai berikut.

Pertama, masing-masing organisasi meninggalkan ego sektoral dengan menanggalkan atribut masing-masing dan membuat atribut baru. Kedua, agar yang melaksanakan organisasi adalah orangorang yang profesional sehingga terjamin akuntabilitasnya.

Ketiga, biarkan kompetisi tetap berjalan hingga akhir. Keempat, nantinya dari kedua kompetisi ini akan diadu siapa yang terbaik. Kelima, biarkan publik yang memilih siapa yang akan menjalankan liga dengan cara membuka pencarian sponsor terbesar yang layak menyelenggarakan acara ini.

“Seperti halnya kami kemarin memanggil KPSI dan ISL, hari ini kami juga bertujuan mencari solusi yang terbaik atas permasalahan yang berkembang dewasa ini,”ungkap Abdul Aziz, seusai rapat. Selain itu, solusi yang didapat dari hasil pertemuan itu setidaknya ada dua, yaitu Kongres Luar Biasa (KLB) yang rencananya akan diadakan pada 17–18 Maret mendatang agar sadar dan kembali ke PSSI.Sementara yang kedua, yaitu agar nantinya jika KLB tetap diadakan, jangan sampai mengagendakan pemilihan ketua.

“Kedua belah pihak harus menyadari bahwa posisi kami benar-benar netral.Kami semua menginginkan kondisi sepak bola Indonesia yang berprestasi,”ujar Sudirman. Sudirman juga mengatakan apa yang dibicarakan dalam pertemuan KONI dengan PSSI telah dijelaskan secara gamblang.

Hasil pembicaraan secara parsial dalam satu- dua haru ini kemudian nantinya akan diplenokan. ''Nantinya akan kami pertemukan persamaan-persamaan dan kami eliminasi perbedaan-perbedaan,” tandasnya.

Rencananya,KONI juga akan mengadakan undangan rekonsiliasi kembali dengan pihak PSSI IPL dan KPSI ISL. Undangan ini bertujuan untuk mempertemukan PSSI dan KPSI sehingga dapat ditemukan jalan keluar dari permasalahan yang terjadi. ''Secepatnya kami akan mengundang kedua belah pihak. Paling lambat dua hari dari sebelum kongres,”ujar Amir.

Sementara itu,Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng mengaku belum mendapatkan undangan untuk menghadiri Kongres PSSI yang rencananya digelar 18 Maret mendatang.

“Hingga saat ini saya belum terima undangan dan yang jelas saya menginginkan semuanya cepat diselesaikan.Kami mendorong rekonsiliasi,”kata Andi,dilansir Antara.

Kongres PSSI yang rencana dilakukan 18 Maret terdapat dua versi. Pertama,versi PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin yang akan menggelar Kongres Tahunan di Palangkaraya.Tujuan dari kongres adalah evaluasi program serta pembuatan program baru beberapa tahun ke depan. Kedua, versi Komite Penyelamat Sepak Bola Nasional (KPSI) di Hotel Mercure Jakarta.

Kongres yang didukung mayoritas anggota PSSI itu sasarannya adalah melengserkan kepengurusan Djohar dan membentuk kepengurusan PSSI baru. Menurut Andi,polemik yang terjadi di tubuh PSSI harus secepatnya diselesaikan karena konflik itu telah berdampak luas, terutama pada tim nasional dan kompetisi di Tanah Air.

Prestasi timnas terburuk yang terjadi akibat polemik yang terjadi di tubuh PSSI adalah kekalahan telak timnas senior 0-10 dari Bahrain plus timnas U-21 juga harus menyerah 0-2 dari Brunei Darussalam.

Menpora juga mengimbau agar ada langkah konkret,terutama dalam menyikapi dualisme kompetisi,yaitu Indonesian Premier League (IPL) yang diakui PSSI dengan Indonesian Super League (ISL) yang saat ini dinilai ilegal oleh PSSI.

''Posisi pemerintah tidak mendukung dan tidak melarang (kongres).Yang kami inginkan adalah semuanya cepat selesai dan memikirkan prestasi sepak bola nasional,” kata Andi.

Ditanya masalah dualisme kompetisi serta permasalahan PSSI saat ini,mantan juru bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menyerahkan sepenuhnya kepada Tim Kecil yang dibentuk KONI.Saat ini KONI yang dipimpin Tono Suratman berusaha menemukan semua elemen yang terlibat.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0445 seconds (0.1#10.140)