The Blues menguak celah

Sindonews.com - Kegagalan tampil di Liga Champions musim depan menghantui Chelsea. Kondisi inilah yang membuat leg kedua babak 16 besar melawan SSC Napoli di Stamford Bridge, hari ini, begitu berarti.

The Blues—julukan Chelsea—saat ini tertahan pada peringkat 5 kompetisi domestik. Mereka tertinggal lima poin di belakang Arsenal yang sukses memperlebar jarak berkat kemenangan 2-1 atas Newcastle United di Emirates, Senin (12/3).

Chelsea memiliki 10 pertandingan untuk menyalip pasukan Arsene Wenger. Tidak ada jaminan John Terry dkk mampu melaksanakannya. Partisipasi di Piala FA bisa mengganggu. Ini berbeda dengan Arsenal yang fokus seluruhnya tertuju ke Liga Primer. Jadwal juga kurang menguntungkan Chelsea.

Pada 10 laga tersisa,mereka mesti menghadapi beberapa tim kuat,yakni Manchester City (21 Maret),Tottenham Hotspur (24 Maret), Newcastle (14 April), dan Liverpool (6 Mei). Chelsea juga akan bertemu Arsenal pada 21 April mendatang. Sebaliknya kalender Arsenal relatif mudah.

Setelah bersua Everton (21 Maret), juara Inggris 13 kali ini hanya sekali lagi menantang klub tangguh, yaitu Man City (8 April). Situasi inilah yang menjadikan partai kontra Napoli wajib dimenangkan Chelsea. Mereka mesti membalikkan kekalahan 1-3 yang diderita dua pekan lalu.

Chelsea setidaknya butuh kemenangan 2-0 untuk menyusul Barcelona,AC Milan,APOEL Nicosia,dan SL Benfica yang sudah memastikan tempat di perempat final. Majunya Chelsea ke babak 8 besar tersebut setidaknya tetap membuka peluang mereka tampil di Liga Champions musim 2012/2013 melalui jalur sebagai juara bertahan.

”Chelsea mesti bermain dengan tempo tinggi demi memetik hasil yang dibutuhkan.Saya yakin pelatih tahu itu,” ungkap mantan penggawa Chelsea Pat Nevin, dilansir situs resmi klub.

Masih terlalu jauh membicarakan prospek The Blues memenangkan Liga Champions.
Akan ada tujuh tim yang siap menghadang mereka. Beberapa klub tersebut adalah Barcelona yang berambisi mengamankan takhta dan penguasa Benua Biru tujuh kali AC Milan.

Raksasa Eropa lain yang berpotensi menghadang mereka mencakup Bayern Muenchen, Real Madrid, dan Inter Milan,tergantung kesuksesan mereka menyisihkan lawan masing-masing di perdelapan final. Terlepas dari itu, Chelsea boleh berharap bisa mengikuti jejak dua klub yang pernah melakukannya, Madrid dan Liverpool.

Sejak menggunakan format Liga Champions pada musim 1992/1993,dua klub ini tetap dapat berpartisipasi di pentas paling prestisius antarklub Eropa walau terpuruk di liga domestik. El Merengues—julukan Madrid—memenangkan edisi musim 1999/2000 selepas membungkam Bayer Leverkusen.

Namun, mereka cuma menempati peringkat 5 Primera Liga.Setelah negosiasi panjang yang dimediasi Asosiasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Madrid akhirnya berpeluang mempertahankan mahkota Eropa berkat kerelaan penghuni posisi 4 Real Zaragoza.

Mereka mengambil tempat Zaragoza, yang tergusur ke Piala UEFA,asalkan membagi pemasukan hasil memeras keringat di Liga Champions. Situasi serupa terulang pada musim 2004- 2005. Liverpool secara heroik membungkam Milan untuk merebut gelar kelima sepanjang sejarah.

Di saat bersamaan mereka hanya mampu bertengger di peringkat 5 Liga Primer. Pada awalnya UEFA menyerahkan keputusan kepada Football Association (FA) seperti RFEF dan memilih salah satu. Tapi, FA bersikeras Liverpool dan Everton (penghuni peringkat 4 musim itu) harus berpartisipasi.

UEFA akhirnya mengalah dan memasukkan Liverpool di kualifikasi babak I.Sejak kasus ini,UEFA menetapkan insiden serupa tidak bakal terulang.Klub yang menjuarai Liga Champions akan mengikuti ajang musim selanjutnya, menggantikan tim dengan posisi terendah di liga negara asal yang bersangkutan.

Artinya,Chelsea tetap berada di kasta tertinggi sistem kompetisi sepak bola Eropa musim 2012-2013 kalau memenangkan Liga Champions dan menduduki peringkat 5 Liga Primer musim ini. Mereka menggantikan Tottenham Hotspur atau Arsenal yang sedang bersaing memperebutkan tiket otomatis Liga Champions di Liga Primer.