Menpora: FIFA maunya apa?
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng menyatakan, sampai dengan sejauh ini, pemerintah belum mengetahui keinginan FIFA terhadap kondisi persepakbolaan di Indonesia. Itu mengingat keterbatasan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan tersebut.
"Saya mesti bertanya ke FIFA, maunya apa! Pemerintah tidak akan intervensi. Karena, kalau pemerintah intervensi, FIFA tidak suka. Biasanya kalau setiap pemerintah intervensi itu langsung dibekukan,"ungkapnya kepada sindonews saat ditemui di Kantor Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (16/3/2012).
Saat ini, pemerintah sudah menghentikan aliran dana kepada PSSI. Menurut Andi, tindakan tersebut merupakan sikap tegas pemerintah untuk menyadarkan pihak-pihak yang bersengketa dalam kasus ini.
"Pokoknya sejak tahun ini sampai pemerintah bisa diyakinkan. Saat ini pemerintah merasa belum bisa memberikan dukungan fasilitasi di timnas selama timnas belum melakukan. Kapan mulai lagi sampai kapan dimungkinkan timnas yang terbentuk tanpa diskriminasi,"jelasnya.
Dia mengatakan pemerintah hanya bisa berharap kondisi ini tidak berlangsung lama, dan secepatnya dapat terselesaikan. "Kita berharap ada jalan keluar solusi yang baik, terutama untuk dualisme kompetisi, tujuannya agar benar-benar mendapat tim nasional yang tangguh. FIFA juga jelas memilih yang mana yang benar kalo gitu,"pungkasnya.
"Saya mesti bertanya ke FIFA, maunya apa! Pemerintah tidak akan intervensi. Karena, kalau pemerintah intervensi, FIFA tidak suka. Biasanya kalau setiap pemerintah intervensi itu langsung dibekukan,"ungkapnya kepada sindonews saat ditemui di Kantor Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (16/3/2012).
Saat ini, pemerintah sudah menghentikan aliran dana kepada PSSI. Menurut Andi, tindakan tersebut merupakan sikap tegas pemerintah untuk menyadarkan pihak-pihak yang bersengketa dalam kasus ini.
"Pokoknya sejak tahun ini sampai pemerintah bisa diyakinkan. Saat ini pemerintah merasa belum bisa memberikan dukungan fasilitasi di timnas selama timnas belum melakukan. Kapan mulai lagi sampai kapan dimungkinkan timnas yang terbentuk tanpa diskriminasi,"jelasnya.
Dia mengatakan pemerintah hanya bisa berharap kondisi ini tidak berlangsung lama, dan secepatnya dapat terselesaikan. "Kita berharap ada jalan keluar solusi yang baik, terutama untuk dualisme kompetisi, tujuannya agar benar-benar mendapat tim nasional yang tangguh. FIFA juga jelas memilih yang mana yang benar kalo gitu,"pungkasnya.
()