Ketum TI Surabaya digoyang

Senin, 19 Maret 2012 - 16:18 WIB
Ketum TI Surabaya digoyang
Ketum TI Surabaya digoyang
A A A
Sindonews.com - Kering prestasi, tapi ribut terus! Itulah gambaran cabang olahraga taekwondo di Jawa Timur. Terbukti, kisruh kepengurusan yang terjadi di tingkat Jawa Timur, kini merambah ke Kota Surabaya.

Sebanyak 56 dojang/klub di bawah naungan Pengkot Taekwondo Indonesia (TI) Surabaya nekat menggelar Musyawarah Kota Luar Biasa (Muskotlub) akibat tidak puas dengan kepengurusan lama.

Dalam Muskotlub yang digelar Minggu (18/3), mengagendakan beberapa poin di antaranya pencabutan mandat Pengurus periode 2010-2014 dan memilih ketua baru. Sayangnya, skenario tidak berjalan mulus, karena pengurus lama maupun Pengurus KONI Surabaya tidak hadir. Akibatnya, Muskotlub TI hanya memilih tim formatur. Sedangkan mandat kepengurusan TI Surabaya di bawah Ketua Umum M. Khirom belum dicabut.

Perwakilan Pengprov TI Jatim, Stevanus mengatakan saat ini pihaknya tidak bisa memberikan keputusan tentang pencabutan status pengurus lama. Namun, hanya bisa mengawal hasil rapat kali untuk segera ditindaklanjuti.

''Saya tidak bisa memberikan keputusan sekarang. Karena yang bersangkutan tidak hadir. Intinya Pengprov TI Jatim ingin segera permasalahan ini cepat selesai. Kita mendukung sepenuhnya keputusan Muskotlub ini,” tandasnya.

Meski Muskotlub tidak berjalan sesuai agenda. Namun sejak awal , pemegang suara yang merupakan perwakilan dojang/klub yang memiliki sabuk hitam menyatakan satu suara menolak beberapa kebijakan yang diterapkan dari pengurus lama periode 2010 – 2014 yang dipimpin M. Khirom. "Semuanya sepakat menolak kebijakan dari pengurus lama, itu intinya, " ujarnya.

Beberapa kebijakan pengurus lama dinggap tidak punya legelitas M. Khirom sebagai ketua umum tidak berdomisili di Surabaya. Selain itu, kebijakan terkait penarikan biaya iuran, pemecatan pelatih sepihak, intimidasi kepada klub, dan melindungi beberapa pelatih yang sudah dihukum oleh Pengprov dianggap sebagai daftar kesalahan yang tak bisa diteloransi lagi. "Banyak keputusan yang tidak sejalan dengan aspirasi anggotanya," ucapnya.

Sementara hasil Muskotlub kemarin, menghasilkan keputusan terpilihnya tim formatur. Yakni, Suherman (ketua), Heri Zaro (anggota), Andi Bayu (anggota) dan Stevanus (Pengprov TI Jatim). Selanjutnya, hasil Muskotlub tersebut akan dilaporkan ke KONI Surabaya untuk direkomendasi ke Pengprov TI Jatim untuk disahkan.

''Kita sudah konfirmasi ke bidang organisasi KONI Surabaya dan mempersilakan menggelar rapat ini. Hasilnya akan kita laporkan sebagai rekomendasi ke Pengprov TI Jatim untuk disahkan,” kata Ketua Formatur terpilih, Suherman.

Setelah mendapat pengesahan, lanjut Suherman, tim formatur akan bertugas mencari calon ketua umum Pengkot Taekwondo Surabaya. "Kita tunggu setelah hasil Muskotlub diserahkan kepada KONI Surabaya dan Pengrov TI Jatim. Selanjutnya, kami akan lakukan penjaringan untuk mencari ketua umum baru, " tandasnya.

Entah apa yang terjadi di tubuh kepengurusan taekwondo Surabaya. Yang pasti, selama beberapa tahun ini olahraga bela diri asal Korea itu kering prestasi. Bahkan, taekwondo baru saja membuat keputusan tidak mengirimkan atlet ke PON, meski tidak digubris KONI Jatim. Dalam Kejurnas, taekwondo juga gagal meraih medali emas.
()
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6828 seconds (0.1#10.140)