PSSI: Timnas versi La Nyalla tak diakui FIFA
A
A
A
Sindonews.com - Rencana PSSI versi La Nyalla Mattalitti mempersiapkan pelatih-pelatih untuk membentuk tim nasional (timnas), ditanggapi miring oleh PSSI resmi yang dipimpin Djohar Arifin Husin. Menurut PSSI Djohar, timnas bentukan PSSI La Nyalla tidak akan mungkin bisa berlaga di even-even internasional.
Dualisme kepengurusan PSSI, benar-benar terus menimbulkan persoalan demi persoalan. Setelah ada dua PSSI versi Djohar dan versi La Nyalla yang terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada 18 Maret lalu, dualisme saat ini masuk ke timnas Indonesia.
La Nyalla, berencana mengontrak Alfred Riedl sebagai pelatih timnas senior dan Rahmad Darmawan (RD) sebagai juru taktik timnas U-23. Rencana PSSI La Nyalla, langsung dipertanyakan salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Bob Hippy.
Pria yang juga mantan penggawa timnas Indonesia era 1960 itu menegaskan, jika timnas bentukan PSSI La Nyalla, tidak akan bisa bermain di even internasional. Hal itu terjadi, karena FIFA lebih mengakui PSSI pimpinan Djohar yang terpilih dalam KLB Solo.
"Memang mereka mau main di mana? Tim-tim luar negeri tidak ada yang mau bermain melawan mereka. Mereka sebenarnya ingin ganggu saja. Di benak mereka itu tidak ada usaha untuk membangun sepak bola ke depan. Kalau mau, kan jadi satu saja di sini. Kita sama-sama memajukan sepak bola Indonesia," ungkap Bob, saat dihubungi wartawan, Kamis (22/3).
"Sekarang juga mereka tidak diakui FIFA. Bukan soal menang kalah, karena pembinaan usia muda itu kepentingan kita bersama. Masa sepak bola kita hancur gara-gara orang yang tidak punya kepentingan," sambungnya.
Usaha menjalin rekonsiliasi demi timnas yang kuat ke depan, diminta Bob. Menurutnya, PSSI La Nyalla juga tidak akan bisa berbuat apa-apa saat membentuk timnas. Karena federasi sepak bola tertinggi Indonesia yang diakui FIFA saat ini adalah PSSI Djohar.
"Negara-negara yang akan jadi lawan mereka, pasti juga tidak akan mau bermain karena takut terkena sanksi. Ayolah, kita jadi satu, pikirkanlah sepak bola. Hanya itu lah jalan yang bisa kita tempuh. Mari kita bersatu, bukan soal menang kalah, sudah lelah kita. Kalau memang tidak senang dengan kompetisinya, ya mari kita rembuk bersama-sama," papar Bob.
Selain membahas soal rencana PSSI versi La Nyalla yang ingin membentuk timnas, Bob juga memaparkan soal program timnas 2012. Beberapa timnas di berbagai umur, akan dipersiapkan dalam mengikuti beberapa even ke depannya.
"Kami juga persiapkan timnas dari mulai U-12, U-14, U-18, U-22. Kami tidak ingin persiapan mereka menjadi terhalang, karena tidak ada kompetisi ditingkat umur tersebut. Jadi, kami mencari cara bagaimana mencari pemain untuk mendapatkan tim yang bagus," tandas Bob.
Dualisme kepengurusan PSSI, benar-benar terus menimbulkan persoalan demi persoalan. Setelah ada dua PSSI versi Djohar dan versi La Nyalla yang terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada 18 Maret lalu, dualisme saat ini masuk ke timnas Indonesia.
La Nyalla, berencana mengontrak Alfred Riedl sebagai pelatih timnas senior dan Rahmad Darmawan (RD) sebagai juru taktik timnas U-23. Rencana PSSI La Nyalla, langsung dipertanyakan salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Bob Hippy.
Pria yang juga mantan penggawa timnas Indonesia era 1960 itu menegaskan, jika timnas bentukan PSSI La Nyalla, tidak akan bisa bermain di even internasional. Hal itu terjadi, karena FIFA lebih mengakui PSSI pimpinan Djohar yang terpilih dalam KLB Solo.
"Memang mereka mau main di mana? Tim-tim luar negeri tidak ada yang mau bermain melawan mereka. Mereka sebenarnya ingin ganggu saja. Di benak mereka itu tidak ada usaha untuk membangun sepak bola ke depan. Kalau mau, kan jadi satu saja di sini. Kita sama-sama memajukan sepak bola Indonesia," ungkap Bob, saat dihubungi wartawan, Kamis (22/3).
"Sekarang juga mereka tidak diakui FIFA. Bukan soal menang kalah, karena pembinaan usia muda itu kepentingan kita bersama. Masa sepak bola kita hancur gara-gara orang yang tidak punya kepentingan," sambungnya.
Usaha menjalin rekonsiliasi demi timnas yang kuat ke depan, diminta Bob. Menurutnya, PSSI La Nyalla juga tidak akan bisa berbuat apa-apa saat membentuk timnas. Karena federasi sepak bola tertinggi Indonesia yang diakui FIFA saat ini adalah PSSI Djohar.
"Negara-negara yang akan jadi lawan mereka, pasti juga tidak akan mau bermain karena takut terkena sanksi. Ayolah, kita jadi satu, pikirkanlah sepak bola. Hanya itu lah jalan yang bisa kita tempuh. Mari kita bersatu, bukan soal menang kalah, sudah lelah kita. Kalau memang tidak senang dengan kompetisinya, ya mari kita rembuk bersama-sama," papar Bob.
Selain membahas soal rencana PSSI versi La Nyalla yang ingin membentuk timnas, Bob juga memaparkan soal program timnas 2012. Beberapa timnas di berbagai umur, akan dipersiapkan dalam mengikuti beberapa even ke depannya.
"Kami juga persiapkan timnas dari mulai U-12, U-14, U-18, U-22. Kami tidak ingin persiapan mereka menjadi terhalang, karena tidak ada kompetisi ditingkat umur tersebut. Jadi, kami mencari cara bagaimana mencari pemain untuk mendapatkan tim yang bagus," tandas Bob.
()