Peluang Messi lewati Mueller dan Altafini
Peluang Messi lewati Mueller dan Altafini
A
A
A
Sindonews.com - Lionel Messi kembali di ambang sejarah. Sosok yang baru saja menjadi top skor sepanjang masa Barcelona itu akan melampaui beberapa striker legendaris jika mampu mempertahankan posisinya sebagai pemain tersubur Liga Champions musim ini.
Sudah menciptakan 12 gol, Messi berpeluang besar merebut lagi sepatu emas kompetisi paling prestisius Eropa tersebut. Jika demikian,berarti dia bakal menguasai penghargaan ini empat tahun secara beruntun. Sebelumnya pemuda kelahiran Rosario itu membawa pulang trofi 2008-2009 (9 gol), 2009-2010 (8 gol), dan 2011-2012 (12 gol).
Sebelumnya tidak ada yang mampu membukukan prestasi seperti ini. Lewat pencapaian tiga musim berturut-turut saja dia lebih baik dari bomber legendaris Jerman Gerd Mueller, yang menjadi pemain tersubur Piala Champions edisi 1972-1973,1973-1974,dan 1974-1975.
Maklum, Mueller mengantongi kehormatan musim 1974/1975 ditemani Eduard Markarov asal klub Uni Soviet Ararat Yerevan, karena masing-masing mencetak lima gol.
Dengan empat gelar, Messi kini memiliki kesempatan menggenapi keunggulannya atas Mueller, yang melengkapi titel top skornya musim 1976/1977.Sebab, Der Bomber—julukan Mueller—tidak sendirian meraihnya. Dia mesti menerima didampingi Franco Cucinotta (FC Zurich) setelah sama-sama merobek gawang lawan lima kali.
Mengantongi tiga sepatu emas Piala/ Liga Champions, Messi saat ini menemani Ruud van Nistelrooy, Andriy Shevchenko, Ferenc Puskas, Eusebio, dan Jean-Pierre Papin. Dia total mencetak 49 gol, menyamai koleksi Alfredo di Stefano. Penyerang berusia 24 tahun tersebut masih tertinggal sangat jauh di belakang top skor sepanjang masa, Raul Gonzalez,yang sudah menciptakan 71 gol.
Namun, mengingat tingginya rasio produktivitasnya, hanya tinggal menunggu waktu bagi Messi memecahkan rekor itu. ”Mengapa Messi bisa demikian tajam, itu terletak di otaknya. Pikirannya seperti komputer. Dia tahu apa yang perlu dilakukan dan dapat membayangkan bagaimana pertandingan berjalan,”kata mantan mentor Messi di tim nasional Argentina Diego Maradona, dikutip La Gazzetta dello Sport.
Hanya ada satu sosok yang berpeluang merusak pesta Messi di Liga Champions musim ini. Sosok itu tidak lain titisan Mueler di Bayern, Mario Gomez,yang telah membuat 10 gol.
Sama-sama mengoleksi dua digit, Messi dan Gomez juga bersaing menggeser Jose Altafini, pemegang rekor pencetak gol terbanyak dalam semusim. Altafini membuat 14 gol bersama AC Milan pada Piala/ Liga Champions pada 1964-1965.
Sudah menciptakan 12 gol, Messi berpeluang besar merebut lagi sepatu emas kompetisi paling prestisius Eropa tersebut. Jika demikian,berarti dia bakal menguasai penghargaan ini empat tahun secara beruntun. Sebelumnya pemuda kelahiran Rosario itu membawa pulang trofi 2008-2009 (9 gol), 2009-2010 (8 gol), dan 2011-2012 (12 gol).
Sebelumnya tidak ada yang mampu membukukan prestasi seperti ini. Lewat pencapaian tiga musim berturut-turut saja dia lebih baik dari bomber legendaris Jerman Gerd Mueller, yang menjadi pemain tersubur Piala Champions edisi 1972-1973,1973-1974,dan 1974-1975.
Maklum, Mueller mengantongi kehormatan musim 1974/1975 ditemani Eduard Markarov asal klub Uni Soviet Ararat Yerevan, karena masing-masing mencetak lima gol.
Dengan empat gelar, Messi kini memiliki kesempatan menggenapi keunggulannya atas Mueller, yang melengkapi titel top skornya musim 1976/1977.Sebab, Der Bomber—julukan Mueller—tidak sendirian meraihnya. Dia mesti menerima didampingi Franco Cucinotta (FC Zurich) setelah sama-sama merobek gawang lawan lima kali.
Mengantongi tiga sepatu emas Piala/ Liga Champions, Messi saat ini menemani Ruud van Nistelrooy, Andriy Shevchenko, Ferenc Puskas, Eusebio, dan Jean-Pierre Papin. Dia total mencetak 49 gol, menyamai koleksi Alfredo di Stefano. Penyerang berusia 24 tahun tersebut masih tertinggal sangat jauh di belakang top skor sepanjang masa, Raul Gonzalez,yang sudah menciptakan 71 gol.
Namun, mengingat tingginya rasio produktivitasnya, hanya tinggal menunggu waktu bagi Messi memecahkan rekor itu. ”Mengapa Messi bisa demikian tajam, itu terletak di otaknya. Pikirannya seperti komputer. Dia tahu apa yang perlu dilakukan dan dapat membayangkan bagaimana pertandingan berjalan,”kata mantan mentor Messi di tim nasional Argentina Diego Maradona, dikutip La Gazzetta dello Sport.
Hanya ada satu sosok yang berpeluang merusak pesta Messi di Liga Champions musim ini. Sosok itu tidak lain titisan Mueler di Bayern, Mario Gomez,yang telah membuat 10 gol.
Sama-sama mengoleksi dua digit, Messi dan Gomez juga bersaing menggeser Jose Altafini, pemegang rekor pencetak gol terbanyak dalam semusim. Altafini membuat 14 gol bersama AC Milan pada Piala/ Liga Champions pada 1964-1965.
()
Explore More